Leonardus Lelo
KUPANG, mediantt.com – Ketua DPD Partai Demokrat NTT sekaligus Ketua Komisi II DPRD NTT Leonardus Lelo menyoroti program Paslon 01 Ansy-Jane soal anggaran Rp100 juta per desa.
Menurut Leonardus Lelo, itu sangat mustahil diterapkan di NTT, mengingat NTT saat ini dalam tekanan karena kondisi ketidakstabilan dana fiskal daerah.
“Itu juga mustahil, karena itu akan menghasilkan Rp300 miliar lebih. Ada 3.442 desa dan kelurahan. Kalau dikali Rp100 juta, sudah Rp300 miliar lebih,” kata Leonardus Lelo usai debat kedua Pilgub NTT, Rabu (6/11/2024).
Dia menegaskan, dengan kondisi ruang fiskal daerah yang sangat terbatas, maka program tersebut mustahil bisa terwujud. Karena itu, Leo Lelo menegaskan, pembangunan NTT harus dilakukan secara utuh, dengan melihat potensi dan masalah di NTT.
“Kita mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi atau menurunkan angka kemiskinan di NTT, serta bisa mengimbangkan indeks gini ratio atau kesenjangan pendapatan antara desa dan kota,” jelasnya.
Sebagai parpol pendukung paslon 02 Melki-Johni, Leo Lelo menitipkan pesan kepada kedua paslon agar sedapat mungkin pertumbuhan ekonomi NTT di atas 5,5%.
“Saya selalu menegaskan itu. 5,5% dari angkanya sekarang 4,3%. Kalau 5,5%, saya anggap Pak Melki dan Pak Johni sukses. Itulah mengapa kami mendukung Pak Melki dan Pak Johni. Mari kita bersama membangun soliditas untuk membangun Nusa Tenggara Timur,” tandas Leo Lelo.
Sebelumnya dalam debat kedua Pilgub NTT di Auditorium Undana Kupang Rabu (6/11/2024), paslon 01 Ansy-Jane menggagas dana Rp100 juta per desa untuk pengembangan ekonomi di desa. Namun dalam belum ada kejelasan anggaran ini diambil dari pos mana. (tim)