Dirut Alex Riwu Kaho
ATAMBUA, mediantt.com – Untuk mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien, Bank NTT komit membangun kerja cerdas yang kolaboratif. Hal ini dilakukan untuk melahirkan model digitalisasi dalam sistem pembayaran keuangan daerah.
Selain itu, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mendukung dan memfasilitasi digitalisasi keuangan pemerintah daerah dan desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Hal ini dibuktikan dengan menggandeng pemerintah daerah dalam penerapan Siskeudes atau Sistem Keuangan Desa secara online, mendukung kebijakan toko daring (LKPP), dan penggunaan KKPD atau Kartu Kredit Pemerintah Daerah.
Tidak hanya itu, Bank NTT juga memfasilitasi kegiatan Sosialisasi Kebijakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), Kebijakan Pengadaan Toko Daring (LKPP) dan penyerahan KKPD atau Kartu Kredit Pemerintah Daerah yang digelar di Atambua, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (23/2/2024).
Kepasa wartawan usai kegiatan itu, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, penerapan Siskeudes, LKPP, dan KKPD untuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Menurut dia, Bank NTT sebagai bank pembangunan daerah wajib untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Salah satunya adalah dengan cara melahirkan inovasi sistem tata kelola keuangan pemerintah daerah yang akuntabel, efisien dan transparan di era digital.
“Bank NTT bersama Kemendagri, LKPP, dan mbizmarket juga stakeholder lainnya untuk bekerja secara kolaborasi untuk melahirkan suatu model digitalisasi di sistem pembayaran keuangan daerah sesuai dengan prinsip akuntabel, transparan, efisien, efektif, dan murah,” tegas Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho.
Dia menjelaskan, saat ini di Provinsi NTT baru pemerintah Kabupaten Belu yang menerapkan tata kelola keuangan daerah secara digital. Karena itu, pihaknya terus mendorong pemerintah daerah lainnya di NTT untuk mengimplementasi digitalisasi tata kelola keuangan daerah.
“Strategi kita menghadirkan seluruh pemerintah daerah hari ini di Belu adalah untuk memacu dan memicu implementasi digitalisasi di kabupaten-kabupaten lain. Karena cerita digitalisasi di Kabupaten Belu sudah bergaung sejak tahun-tahun kemarin,” jelas dia.
“Kami mengajak seluruh pemerintah dari seluruh Kabupaten/Kota di NTT untuk datang mendengar cerita sukses penerapan digitalisasi LKPP, Siskeudes dan KKPD di Kabupaten Belu,” tambah Dirut Alex.
Dia berharap, dengan adanya digitalisasi yang dihadirkan oleh Bank NTT dan komponen terkait lainnya bisa melahirkan tata kelola keuangan yang baik, efisien, transparan dan akuntabel. (kn/jdz)