Dengar Keluhan Petani Garam Reo, Cagub Melki Janji Tak Akan Izinkan Garam dari Luar Daerah

oleh -31 Dilihat

Cagub Melki Laka Lena bersama petani garam di Reo, Manggarai.

REO, mediantt.com – Di sela-sela jadwal kampanye di Kabupaten Manggarai hari ini, Sabtu (5/10/2024), Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades berkesempatan menemui petani garam di Reo.

Melki didampingi Ketua Tim Pemenangan Melki-Johni, Frans Sarong, Anggota DPRD NTT asal Reo yang juga Sekretaris PSI NTT, Junaidin, Sekretaris DPD Demokrat NTT, Samuel Hake serta tim pemenangan.

Dalam pertemuan tersebut, Melki Laka Lena mendengar beragam keluh kesah petani garam. Salah satu petani garam, Indra Abas mengatakan, nasib petani garam di Reo tidak menentu. Pasalnya sudah belasan tahun mereka tidak pernah mendapat perhatian pemerintah.

“Kami pernah dapat bantuan pemerintah pusat sekitar 15 tahun lalu. Setelah itu tidak ada lagi. Pemerintah provinsi dan kabupaten juga tidak pernah perhatikan kami,” katanya.

Lantaran tidak ada perhatian pemerintah, lanjut Indra, jumlah kelompok petani garam yang dulunya sebanyak 22 kelompok, sekarang sisa tiga kelompok. Parahnya lagi, petani garam kerap dihantui gagal panen karena air pasang, apalagi saat rob.

“Tambak garam di sini luasnya 45 hektar. Sekarang tidak semua tambak dikelola karena hanya tinggal tiga kelompok dan hampir tiap tahun gagal, karena air pasang. Tapi tidak ada yang peduli,” terangnya.

Petani garam yang lain, Iwan Usman mengatakan, di zaman Bupati Anton Bagul Dagur, garam dari Reo pernah diuji. Kualitasnya lebih bagus dibandingkan garam dari Bima, dimana kadar iodium-nya cukup bagus. Namun, garam dari Bima lebih laris terjual di pasar lokal.

“Kami minta garam Reo diprioritaskan di pasar lokal. Kami juga berharap ada bantuan membran,” kata Iwan seraya berterima kasih kepada Melki Laka Lena yang mendengar langsung petani garam di Reo.

Merespon keluhan petani garam, Melki Laka Lena mengaku akan memfasilitasi agar garam Reo perlu diuji lebih lanjut untuk mengetahui kadar NaCl.

Melki juga menyarankan agar kedepannya petani garam menggunakan geomembran agar garam yang dihasilkan lebih bersih dan berstandar.

“Kami bertekad membantu masyarakat agar hasil bumi yang dihasilkan menjadi nilai tambah,” sebut Waketum DPP Golkar itu.

Jika terpilih, Melki Laka Lena berjanji akan mengembangkan sebagian tambak sebagai contoh atau role model untuk pengembangan garam yang lebih besar.

“Di sini ada putra Reo, Pak Junaidin yang kami minta untuk selalu ingatkan kami terkait persoalan bapa mama di sini. Terkait garam dari luar, kita tidak akan izin untuk masuk jika diketahui berbahaya karena pakai pengawet dan sebagainya sehingga garam lokal bisa mendominasi pasar,” tegas Melki Laka Lena. (tim)