Gubernur Melki dan para kepala daerah NTT bertemu Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Vinsensius Jemadu.
JAKARTA, mediantt.com – Gubernur NTT Melki Laka Lena meminta dukungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI untuk menyelenggarakan Tour de NTT.
Melki dan Kepala Daerah di NTT menggelar pertemuan dengan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Vinsensius Jemadu di Jakarta Kamis (20/3/2025).
Pertemuan membahas rencana besar penyelenggaraan Tour de NTT, ajang olahraga berbasis wisata yang diharapkan dapat menjadi ikon baru pariwisata NTT di kancah nasional dan internasional.
Melki menyebut, saat ini Labuan Bajo menjadi primadona wisata di mata dunia dan penggerak utama bagi pengembangan pariwisata di NTT.
Tour de NTT yang digelar, kata dia, untuk mengangkat potensi wisata di seluruh kabupaten lain di NTT yang belum cukup dikenal di kancah nasional bahkan internasional.
“Kami ingin Tour de NTT menjadi magnet baru yang bisa memperkenalkan destinasi wisata lain di NTT, selain Labuan Bajo. Kami juga meminta Kemenpar untuk menjembatani kerja sama dengan sektor swasta agar event ini mendapatkan dukungan yang maksimal dan bisa berjalan sukses,” ujarnya, Jumat (21/3/2025) dalam keterangannya.
Dia juga menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas transportasi, baik udara maupun laut, untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan event ini.
Saat ini, tingginya harga tiket pesawat masih menjadi tantangan bagi pariwisata NTT, sehingga perlu dicarikan solusinya.
Vinsensius Jemadu menegaskan komitmen Kemenpar dalam mendukung penuh event ini. Tour de NTT dapat dikemas dalam dua format utama, yakni perlombaan sepeda dan marathon, yang melibatkan rute-rute eksotis nan menantang di berbagai kabupaten NTT.
“Tour de NTT harus melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat. Koordinasi yang solid akan menjadi kunci sukses penyelenggaraan event ini,” ujar Vinsensius.
Vinsensius Jemadu mencontohkan keberhasilan Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata berbasis event. Menurutnya, pendekatan yang dilakukan Bupati Banyuwangi, Answar Anaz, bisa menjadi inspirasi bagi NTT dalam mengemas Tour de NTT menjadi event kelas dunia.
“APBN dan APBD memang penting, tetapi kita juga harus menggandeng sektor swasta dan diaspora NTT agar event ini bisa berjalan sukses dan dapat diselenggarakan secara berkelanjutan,” katanya.
Dengan berbagai dukungan dan strategi yang matang, Tour de NTT diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga. Tetapi, menjadi festival budaya dan wisata yang menampilkan beragam kearifan lokal serta tradisi masyarakat NTT.
Sehingga, akan menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kolaborasi kerja dan dukungan berbagai pemangku kepentingan, Tour de NTT tentu akan mengubah peta pariwisata Indonesia. (gt/jdz)