KUPANG – Ini warta penting untuk warga NTT agar selalu waspada. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga NTT agar meningkatkan kewaspadaan karena NTT sudah tiga kali diguncang gempa sejaj Sabtu (2/7) hingga Minggu (3/7).
Sesuai keterangan di laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa pertama terjadi terjadi 2 Juli pukul 11.27 Wita berkekuatan 3,5 Skala Richter (SR) berlokasi di 10.85 Lintang Selatan (LS) dan 118.85 Bujur Timur (BT) sekitar 145 kilometer barat daya Sumba Barat, berkedalaman 105 kilometer.
Gempa kedua dengan kekuatan lebih besar yakni 5,0 Skala Ricther (SR) juga terjadi di Sumba Barat pukul 17.28 Wita. Gempa berlokasi di 10.18 LS dan 119.23 BT atau sekitar 11 Kilometer Barat Daya Sumba Barat.
Gempa kedua terjadi Minggu, pukul 13.41 Wita berlokasi di 7.74 LS dan 119,71 BT, sekitar 110 kilometer barat laut Manggarai Barat, pada kedalaman 186 kilometer. Sejauh ini tidak ada laporan terkait kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.
Kabid Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG NTT Sumawan mengatakan, kejadian gempa yang melanda daerah ini patut disyukuri karena mengurangi potensi gempa bumi dalam skala besar.
“Aktivitas gempa secara rutin terjadi mengakibatkan pelepasan energy, sehingga mengurangi potensi gempa besar,” ujarnya.
Menurutnya, gempa yang melanda NTT disebabkan subduksi dua lempeng Eyrasia dan Indo Australia.
Ia menjelaskan, zona Subduksi ialah zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar
pertemuan antarlempeng. “Lempeng Eurasia mendapat subduksi dari lempeng Indo Australia dari arah selatan menyodok ke arah utara,” kata Sumarwan, dan menambahkan, “Pergeserannya 68 milimeter per tahun dan aktivitas ini masih ada.”. (*/jdz)
Foto : Ilustrasi