Dikecam VBL, Bupati Sunur Cuma Guyon: Pa Gub Orang Bodoh Mau Bicara!

oleh -22 Dilihat

LEWOLEBA, mediantt.com – Kecaman Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat kepada Bupati Lembata dan Rote Ndao gara-gara mengumumkan hasil Rapid Test, tidak direspon secara brelebihan oleh Bupati Eliaser Yentji Sunur. Dengan nada guyon Sunur berjanji akan bilang “Pa Gubernur, orang bodoh mau bicara” ketika ada pertemuan virtual dengan pola teleconference lagi.

Kepada wartawan di Lewoleba Sabtu (17/4), Bupati Sunur mengatakan, seharusnya di tengah pandemik Covid-19 ini, masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan daripada saling menyalahkan.

“Ya, jangan ditanggapi. Pak gubernur itu teman saya. Nanti kalau dalam sidang teleconference lagi saya akan bilang, ‘Tolong Pak Gubernur, orang bodoh mau bicara,’ kan gitu,” tegas Bupati Sunur.

Aaal tahu, dalam kesempatan video confrence bersama seluruh bupati dan walikota se Provinsi Nusa Tenggara Timur awal pekan ini, Gubernur Laiskodat mengecam tindakan Bupati Lembata dan Rote Ndao karena mengumumkan hasil Rapid Test. Menurut Gubernur Laiskodat, pengumuman rapid test meresahkan dan membuat warga panik.

Bupati Yentji Sunur malah meminta fungsi koordinasi bersama pemerintahan provinsi harus ditingkatkan dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Salah satu koordinasi penting dan mendesak adalah soal pengiriman sample Swab pasien yang terdeteksi reaktif rapid test, ke laboratorium di Surabaya, Jawa Timur, agar bisa cepat diketahui hasilnya.

“Saya baru dengar kalau sampel Swab itu diantar juga oleh petugas medis kita ke Surabaya. Ini kalau petugas medis kita yang sudah sedikit ini mengantar sampel Swab, belum dikarantina lagi, maka Lembata akan kesulitan tenaga medis,” kata Sunur, mengingatkan.

Menurut dia, akan menjadi sebuah masalah jika Pemprov NTT harus mengumpulkan banyak dulu baru diantar ke laboratorium. “Kita akan kalah langkah dengan penyebaran virus yang sangat cepat ini,” kritik Bupati Sunur.

Sementara itu, Gubernur Laiskodat juga mengatakan, dalam waktu dekat Pemprov NTT bakal memiliki sendiri laboratorium untuk pemeriksaan Swab dengan metode PCR Test. Itu disampaikan VBL usai mengadakan rapat kerja Pemprov NTT dengan Menteri Sosial RI melalui video telekonferensi, Kamis 16 April 2020.

Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem ini juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Sosial RI karena telah memberi bantuan jaring pengaman sosial bagi 300.000 Kepala Keluarga (KK) selama tiga bulan (April-Juni 2020).

“Saya minta 21 April atau paling lambat akhir bulan ini kita akan memiliki lab PCR sendiri,” ujarnya. (*/jdz)

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *