Dosen Melbourne University Sebut Buku Jokowi Hadir Tepat Jelang Pilpres 2024

oleh -27 Dilihat

Buku Jokowi dan antropolog Universitas Melbourne, Australia Dr Justin Wejak. Foto: Istimewa.

MELBOURNE, mediantt.com – Antropolog dan dosen Universitas Melbourne, Australia Dr Justin Wejak mengatakan, buku Jokowi hadir atau terbit tepat di saat masyarakat Indonesia tengah bersiap mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 14 Februari 2024.

Buku tersebut, ujar akademisi asal Indonesia kelahiran Baolangu, Lembata, merepresentasikan minat dan kemampuan unik penulis melukiskan aneka peristiwa penting dengan gaya bahasa yang sederhana dan lugas. Karya-karya yang sejauh ini dihasilkan penulis melalui berbagai opini di media nasional maupun lokal.

“Buku berjudul Jokowi hadir pada saat yang tepat menjelang Pemilu serentak 14 Februari 2024 di saat rakyat negeri ini memutuskan di bilik suara siapa calon presiden yang paling tepat untuk meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo,” kata Justin Wejak melalui keterangan tertulis dari Melbourne, Victoria, Australia, Senin (29/1).

Menurut Justin, kabar terbitnya Jokowi, karya jurnalis Ansel Deri, diperoleh dari penulis yang saat ini bermukim di Jakarta. Beberapa tahun terakhir Justin mengaku berinteraksi intens, khususnya ketika bersama-sama menjadi editor Membangun Tanpa Sekat; sebuah buku bunga rampai berisi ulasan-ulasan sederhana tentang Lembata pada HUT ke-21 Otonomi tahun 2021.

“Kami juga selalu berkomunikasi terutama saat terjadi erupsi gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata dan banjir bandang di Pulau Adonara tahun 2021 yang menewaskan puluhan warga. Dua pulau itu akhirnya dikunjungi Presiden Jokowi pada 9 Aril 2021 bersama jajaran pemerintah pusat dan daerah,” ujar Justin, akademisi lulusan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, Flores.

Justin menambahkan, bunga rampai opini dalam Jokowi menunjukkan Ansel seorang wartawan dan penulis produktif yang menaruh minat pada banyak hal menyangkut isu-isu lokal di Nusa Tenggara Timur, nasional bahkan internasional.

“Buku Jokowi merepresentasikan minat dan kemampuan unik penulis melukiskan peristiwa-peristiwa penting dengan gaya bahasa yang sederhana dan lugas. Dari perspektif timing (waktu), buku Jokowi hadir untuk menginspirasi rakyat bangsa beragam suku, agama, ras, dan antargolongan melakukan permenungan tentang perjalanan bangsa ini ke depan menuju Indonesia Emas 2045 sebagaimana cita-cita Presiden Jokowi,” ujarnya.

Impian-impian yang belum sepenuhnya menjadi kenyataan di era Pemerintahan Presiden Jokowi, kata Justin, merupakan pekerjaan rumah, homework bagi presiden terpilih berikutnya untuk mewujudkannya. Misalnya, isu-isu multidimensi terkait lingkungan dan hak-hak masyarakat adat, ekonomi kerakyatan, industrialisasi, hilirisasi, dan lain-lain.

“Jokowi merupakan buku kenangan unik tentang perjalanan pengabdian dan bakti Presdien Jokowi, seorang sosok sahaja dari keluarga biasa-biasa yang menjadi tokoh besar nasional bahkan internasional yang sangat dihormati. Selamat menyimaknya,” kata Justin.

Sebelumnya, Ansel mengatakan ia menyerahkan buku karyanya tersebut kepada Presiden Jokowi melalui staf Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) Republik Indonesia, Jalan Veteran, Jakarta Pusat.

“Buku Jokowi saya serahkan juga kepada Bapak Presiden melalui Kantor Kementerian Sekretariat Negara. Ini bentuk apresiasi saya kepada Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan selama menjabat presiden,” ujar Ansel di Jakarta, Sabtu (20/1).

Selain itu, buku ini juga terbit di saat masyarakat Indonesia akan mengikuti Pilpres yang akan berlangsung 14 Februari. Pilpres kali ini memilih presiden dan wakil presiden baru. Paling kurang buku ini hadir dengan doa dan harapan agar presiden dan wakil presiden terpilih meneruskan semangat dan nilai-nilai kepemimpinan yang mendekati apa yang dipegang Jokowi selama ini.

“Presiden Jokowi menjadi salah seorang pemimpin yang selalu berada di tengah masyarakat, mendengar langsung apa kebutuhan warga dan pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti melalui kementerian maupun lembaga terkait. Semangat dan nilai-nilai ini yang tentu diharapkan diteruskan presiden dan wakil presiden baru,” ujar Ansel.

Sejak periode pertama hingga periode kedua kebijakan pemerintahannya sungguh menyentuh masyarakat mulai dari Sabang hingga Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote.

Menurut Ansel, karya-karya dalam buku Jokowi menelisik berbagai kebijakan dan langkah produktif Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersama jajaran kementerian dan lembaga. Presiden Jokowi juga dinilai sebagai sosok pemimpin yang sungguh mendedikasikan dan mewujudkan amanat politik rakyat serta bekerja keras tanpa mengenal lelah.

Gerak langkah perjalanan pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin bersama jajaran pemerintah mulai dari pusat hingga daerah mengabdi rakyat menarik disimak. Warga masyarakat dan berbagai elemen tentu punya perspektif beragam mencermati perjalanan pengabdian Jokowi selama dua periode menjadi presiden.

“Salah satu hal yang saya amati sebagai pekerja media, Jokowi dan Ma’ruf Amin selalu peka untuk memastikan pelayanan pemerintahan dan pembangunan berjalan efektif hingga masyarakat di grass root, akar tumput. Keduanya sungguh menjalankan mandat formal yang dipercayakan rakyat lewat Pemilu,” kata Ansel.

Menurut Ansel, mantan relawan Duta Jokowi, ada alasan terbitnya buku Jokowi yaitu Jokowi dinilai sosok presiden fenomenal dalam sejarah politik Indonesia lepas dari plus minusnya. Jokowi sosok pekerja keras yang rajin menyambangi warga masyarakat tak hanya di kota-kota besar namun juga di kampung-kampung.

“Saat ini masyarakat Indonesia tengah bersiap menghadapi Pilpres untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden baru pada 14 Februari yang akan memimpin negara ini lima tahun ke depan. Siapapun Presiden dan Wakil Presiden terpilih, paling kurang melanjutkan nilai-nilai kepemimpinan yang dimiliki Jokowi selama menjabat presiden selama ini,” kata Ansel. (*/jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *