LEWOLEBA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lembata menyalurkan bibit jagung hibrida dan komposit untuk 3060 hektar lahan bagi petani di Lembata.
Pelaksana Tugas (Plt) DPKP Kabupaten Lembata, Mathias Beyeng, menjelaskan, bibit jagung jenis hibrida dan komposit ini dibagikan kepada kelompok tani yang tersebat di sembilan kecamatan di Kabupaten Lembata. Dari total bibit yang disebarkan ini Pemda Lembata menargetkan penghasilan sebesar 12.240 ton.
“Dengan kondisi cuaca kita seperti ini kita realistis saja dimana penghasilan jagung minimal 4 ton per hektar,” kata Mathias saat ditemui di ruang kerjanya, Lewoleba, Senin (28/1/2019).
Mathias mengatakan, petani di Lembata punya ketergantungan terhadap cuaca yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan wilayah pertanian di Kabupaten Lembata memiliki curah hujan yang sangat rendah.
Karena itu, ia menegaskan pihaknya bersama penyuluh di lapangan akan selalu melakukan pendampingan di lapangan, sehingga ketika ada masalah bisa segera diambil jalan keluarnya.
“Kalau daerah yang curah hujannya tinggi penghasilan per hektar itu bisa mencapai 8 ton. Tapi kami akan terus lakukan pendampingan dan penyuluhan di lapangan,” katanya.
Bibit-bibit ini telah dibagikan kepada petani dan sebagiannya sudah ditanam pada bulan November 2018 lalu dengan target panen pada Februari 2019.
Sementara itu, sebagian petani di Ile Ape dan Ile Ape Timur baru menanam jagung pada awal Januari 2019 karena baru memasuki musim penghujan yang rutin.
“Di Ile Ape ada yang baru tanam pada awal Januari 2019 karena faktor hujan. Sehingga ada sebagian ini yang targetnya panen pada bulan maret,” imbuh Mathias. (humas setda lembata)