Melki Laka Lena
KUPANG, mediantt.com – Kekuatan politik bagi Cagub Golkar Melki Laka Lena bertarung di Pilgub NTT, sudah paripurna. Apalagi sudah bergabung motor utama Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gerindra dan juga PAN. Dukungan ini tentu memberikan insentif elektoral bagi Laka Lena. Namun harus pula akomodatif dalam menentukan calon wagub untuk ditandemkan dengan politisi Golkar itu.
Karena itu, Dosen Ilmu Politik FISIP Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami, dalam analisanya berpendapat, dukungan dua partai KIM pada Pilpres 14 Februari lalu, menunjukkan adanya peluang replikasi grouping parpol pada Pilpres 2024 yang akan landing juga pada pilkada dan pilgub NTT.
‘Konstalasi politik menjelang Pilgub NTT eskalasinya mulai meningkat. Beberapa hal yang sebelumnya masih sumir untuk dipotret, mulai nampak jelas. Salah satunya adalah peta koalisi. Dalam banyak diskusi saya selalu melihat adanya peluang replikasi grouping parpol pada pilpres 2024 yang akan landing juga pada pilkada dan pilgub NTT,” tegas Jimmy Nami kepada SelatanIndonesia.com, Kamis (25/7/2024).
Menurut Jimmy Nami, dukungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPW PAN NTT Ahmad Yohan memberikan keuntungan elektoral yang sangat positif bagi Melki Laka Lena. “Koalisi besar yang dibangun akan memberikan insentif elektoral bagi Melki Laka Lena secara organisatoris. Apalagi parpol pendukung juga mampu mengorganisir pemilih tradisionalnya untuk searah dengan sikap partai-partai tersebut,’ ujarnya.
Dia juga menyarankan Melki Laka Lena dan koalisi besarnya tentu harus akomodatif untuk menentukan pilihan politik terhadap calon wakil Gubernur. “Selain menerima input parpol koalisi, tentu juga tidak kalah pentingnya input publik dengan stressing kuktural pemilih NTT yang masih mengutamakan aspek geopolitik khas pemilih NTT,” katanya.
Menurut Jimmy Nami, arus kuat akan muncul dominan ketika semua pasangan calon gubernur sudah fix dengan pilihan wagubnya. “Pilihan terhadap calon wagub sangat penting sebagai benefits elektoral dan sosial branding bagi pasangan cagub-cawagub dan parpol pendukung,” tegasnya. (llt/jdz)