Kupang, mediantt.com – Perhelatan politik Pilkada Kota Kupang masih lagi enam bulan. Para bakal calon pun semakin menunjukkan citra dan popularitas. Salah satu kandidat kuat Walikota dari Partai Demokrat, Jefry Riwu Kore, terus menampakkan popularitas dan elektrabilitas yang semakin baik dari rival politiknya yang juga petahana, Jonas Salean.
Survei terbaru yang dirilis Partai Demokrat menyebutkan, elektabilitas antara bakal calon Walikota Kupang petahana Jonas Salean dan Jefry Riwu Kore, yang sempat terpaut jauh pada awal atau menjelang gong Pilkada Kota Kupang, kini hanya terpaut 8 persen.
Hasil survey yang dilakukan Partai Demokrat membuktikan, elektabilitas balon dari partai tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahun. Sebelum gong Pilkada ditabuh, elektabilitas Jefri Riwu Kore hanya sekitar 2 persen, dan Jonas mencapai 67 persen.
Akan tetapi, saat ini, elektabilitas Jefri Riwu Kore yang adalah anggota DPR RI ini tetap masih berada dibawah Jonas Salean yakni 46 persen berbanding 54 persen. “Elektabilitas kami memang masih kalah dari pak Jonas dan Niko,” kata Jefri Riwu Kore kepada wartawan di Kupang, Sabtu (27/8).
Meski masih kalah, namun menurut Jefri, elektabilitasnya di Kota Kupang terus mengalami peningkatan. Apalagi, eletabilitas balon wakil Walikota yang akan mendapinginya, Herman Man, juga naik hingga mencapai 36 persen. “Dari seluruh balon wakil, elektabilitas Pak Herman paling tinggi,” ujarnya.
Ia menambahkan, naiknya elektabilitas Jefri Riwu Kore setelah partai pengusungnya melakukan survey sebanyak dua kali menjelang pelaksanaan Pilkada Kota Kupang.
Menuntut Bersatu
Kepada wartawan Jefri yang juga anggota MPR RI ini menegaskan, globalisasi saat ini menuntut untuk bersatu dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Empat (4) pilar kebangsaan ini perlu dijelaskan supaya kita semua bisa bersatu, karena globalisasi yang ada sekarang ini menuntut kita untuk tetap bersatu, dan harus bertoleransi kepada siapa pun,” ujar Jefri, yang menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kupang.
Menurut dia, perkembangan globalisasi saat ini, selain membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan pembangunan nasional, juga melahirkan sejumlah tantangan dan kendala dalam rangka memantapkan persatuan dan kesatuan yang berwawasan kebangsaan.
Karena itu, sebut dia, empat pilar kebangsaan yakni, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika, perlu disosialisasikan agar setiap warga Indonesia senantiasa memperkokoh persatuan dan kesatuan yang berwawasan kebangsaan.
“Kenapa keempat pilar ini perlu dijelaskan oleh saya, pak Ibrahim Medah dan yang lain, karena warga Indonesia, secara khusus warga NTT, tetap memperkokoh persatuan dan kesatuan,” tegasnya, mengingatkan. (atu/jdz)
Ket Foto : Anggota MPR RI, Jefry Riwu Kore saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kupang, Sabtu, 27 Agustus 2016.