Kupang,mediantt.com – Upaya perekatan nilai kebangsaan bangsa Indonesia melalui sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, terus dilakukan tanpa henti oleh Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PartaI Demokrat, Anita Jacoba Gah, SE.
Berlokasi di Aula Kampus UPG 1945 NTT, Sabtu (30/9), para mahasiswa Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT mengikuti dengan serius dan cermat. Sosialisasi diawali pemaparan tentang Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI, juga makna historis bagi bangsa Indonesia, oleh Pembantu Rektor(PR) III UPG 1945 NTT, Uly Riwu Kaho.
Menurut dia, Pancasila menjadi jiwa dan roh bagi Indonesia. “Frasa Empat Pilar dirubah menjadi Empat Konsensus Kebangsaan,” ujarnya. Karena itu, Pancasila sejak tahun 1998, integritas bangsa mengalami penurunan dan menganggap Pancasila tidak menjadi penting. Padahal, Pancasila adalah rumusan dan pedoman kehidupan bernegara, sekaligus menjadi jawaban dan alat pemersatu bangsa Indonesia.
Sementara itu, Anita Gah memaparkan tentang fungsi Legislatif dalam menetapkan Undang Undang, Anggaran dan Pengawasan. Sejatnya, menurut dia, para anggota dewan harus serius melakukan fungsi pengawasan. Sebab, jika anggota DPRD melakukan fungsi kontrol dengan baik, maka bakal tak ada kepala dinas, bupati atau walikota yang memotong anggaran pendidikan seperti dana rehab sekolah. “Seharusnya guru tak merasa takut terkait pemotongan 25 persen dana pendidikan di daerah,” tegasnya.
Ia juga mengkritisi kenyataan birokrasi yang bobrok dan diskriminatif terhadap guru. “Artinya, kita harus menghargai dan mencintai guru. Banyak kepala sekolah diancam karena dana PIP oleh wakil rakyat di daerah,” kritik Anita.
Anita juga menyerukan untuk tidak memilih wakil rakyat yang tidak bekerja untuk rakyat. “Saya siap berdiri dan membela guru demi kebenaran, namun tidak bisa membela guru yang melakukan kesalahan seperti telah menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” tegasnya, mengingatkan.
Selain itu, Anita Gah juga menghimbau agar para mahasiswa menggapai impian dengan cara-cara yang benar. “Lakukanlah kebiasaan yang sesuai dengan kaidah Pancasila,” katanya, dan menantang para mahasiswa untuk bersuara membela kebenaran.
Anita Gah mengapresiasi semangat para mahsiswa UPG 1945 NTT dengan memberikan pemahaman bahwa, iman dan ketuhanan diuji saat telah tersedia uang sekarung di depan mata. Apalagi saat jabatan dan wewenang sudah di genggaman tangan. “Ketika harus memiliki Iman yang kokoh agar bisa menjadi modal penghadang korupsi. Sebab tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan umatnya untuk korupsi. Pegang teguh Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” tegas Anita Gah. (rony)