Fokus Jadi Cagub NTT, Ini Langkah Cerdas Melki Laka Lena

oleh -27 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Semarak Sayembara Ayo Bangun NTT yang dinisiasi Yayasan Tunas Muda Indonesia pimpinan E. Melki Laka Lena, telah sukses digelar di 22 kabupaten/kota. Simpati rakyat pun mengalir begitu saja kepada Melki Laka Lena. Selama menghelat even bermartabat itu, Melki benar-benar menghindari politik praktis. Tapi, harus diakui, Sayembara itu justeru berdampak pada peningkatan electoral Melki dalam survey sejumlah lembaga, termasuk survei yang akan digelar DPP Partai Golkar pada awal atau pertengahan Juli ini.

Kepada wartawan di Markas Relawan MLL Cagub NTT 2018, Kupang, Selasa (19/6),  Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini menyatakan akan mulai fokus dan serius mempersiapkan diri menjadi Calon Gubernur NTT tahun 2018.

“Karena sudah selesai Sayembara Ayo Bangun NTT, maka mulai hari ini, Selasa 19 Juni 2017, saya mulai fokus untuk jadi cagub NTT. Dan, kita mulai dari posko relawan ini, saya mulai serius merapatkan barisan dan kekuatan untuk menjadi Cagub NTT 2018,” tegas Staf Ahli Ketua DPR RI, Setya Novanto ini.

Tentu saja, menurut dia, basis dari semua itu adalah petunjuk pelaksana (Juklak) Partai Golkar No 06/DPP/Golkar/VI/2016, tentang “Penetapan Calon Gubernur, Bupati, dan Walikkota dari Partai Golongan Karya”.

“Juklak 06 ini terbuka bagi siapa saja kader Partai Golkar. Dalam konteks NTT, DPP Partai Golkar sudah memutuskan delapan nama kader untuk disurvei, termasuk saya, yang semuanya dianggap layak,” kata Melki.

Dengan rujukan Juklak 06 ini, sebut Melki, Partai Golkar pada Pilkada lalu, bisa menang 58 persen total Pilkada se-Indonesia dan jadi pemenang pertama. “Spirit dan cara baru ini yang harus jadi pegangan siapa saja yang maju lewat Partai Golkar apalagi pengurus, kader atau simpatisan Golkar,” tegasnya.

Melki juga menuturkan, proses ini telah dilalui dengan musyawarah mufakat, dan penentuan calon kepala daerah sesuai hasil survey pun telah disampaikan secara langsung oleh Agung Laksono, dengan komunikasi politik yang sangat cair dan diterima dengan baik oleh kader-kader yang akan disurvei menjadi cagub NTT 2018.

“Setelah proses ini digulirkan, saya gelar Sayembara Ayo Bangun NTT, yang jauh dari politik praktis. Saya tidak pernah pakai sebagai ajang kampanye untuk Pilgub, tapi justru sayembara ini meningkatkan electoral saya dalam survey. Tesis ini menjadi terbukti bahwa orang NTT tanpa instrument politik praktis pun sudah sangat cerdas menilai seorang calon pemimpin. Artinya, tanpa seremonial non politik pun bisa menarik simpati rakyat NTT, dan bahwa kita bisa berpolitik praktis dengan elegan dan etis tanpa saling menyerang satu sama lain,” tandas politisi yang Apoteker ini.

Menurut dia, langkah politik yang akan dilakukan menuju Pilgub NTT 2018 adalah, pertama, mengaktifkan kembali seluruh Relawan Melki Laka Lena yang sempat off selama Sayembara, untuk mulai bergerak intensif. Kedua, mempersiapkan isu-isu strategis untuk disosialisasikan kepada masyarakat NTT. “Semua jaringan mulai digerakan, termasuk seluruh ketua-ketua DPD II Golkar se-NTT, karena selama ini semuanya berkomunikasi aktif dengan saya dan mereka akan membantu dengan cara mereka,” jelas mantan Sekjen PMKRI Pusat ini.

Melki juga menegaskan, dirinya bersama tim relawan dan simpatisan mulai serius melakukan terbosan politik yang elegan dan terhormat untuk bisa menang survey dan Pilgub NTT 2018. “Semua keputusan akhirnya ada pada DPP Partai Golkar dan sebagai kader kami taat apapun putusan yang nantinya diputuskan oleh Ketua Umum dan Sekjen,” tegas Melki, dan mengingatkan bahwa usulan dari DPD II harus disampaikan secara tertulis kepada DPP, dan tidak ada dukungan bulat kepada siapapun.

“DPP bisa memutuskan sesuatu hal yang strategis tanpa atau dengan usulan dari bawah. DPP bisa putuskan sendiri, dan kalau sudah ada putusan DPP Golkar untuk Pilgub NTT, maka wajib hukumnya ditaati,” ujar Melki.

Menjawab pertanyaan soal bergulirnya wacana dirinya diduetkan dengan Ketua DPW Nasdem NTT Jacky Uly, Melki menuturkan, dinamika politik sedang berproses sehingga biarkan saja bola politik ini bergulir sampai ada hasil survey.

“Ini sebuah wacana yang berkembang, biarkan dia bergulir. Yang jelas, saya maju sebagai cagub. Tapi saya sadar juga bahwa domain menentukan koalisi ada di DPP partai, jadi biarkan tahapan ini kita lalui dengan sehat, dan survey akan jadi ukuran untuk menentukan siapa jadi cagub dan cawagub dengan memperhatikan realitas politik di NTT. Kalau menang survey, maka kita akan cari cawagub yang melambangkan keterwakilan yang ada di NTT,” tandas Melki, dan memastikan bahwa Golkar memprioritaskan berkoalisi dengan Partai Nasdem.

Belajar dari sukses yang dihelat dalam Sayembara, Melki menyatakan akan mulai bekerja dari daerah-daerah yang paling sulit di NTT. “Misalnya di Kabupaten Kupang, kita akan mulai star dari Amfoang. Ini agar kita lebih memahami permasalahan NTT secara utuh. Karena itu, kita akan mulai dari daerah yang sulit,” tegas Melki Laka Lena. (jdz)

Ket Foto : Cagub NTT Melki Laka Lena sedang memberikan keterangan kepada wartawan di Posko Relawan MLL Kupang, Selasa (19/6).