FPG DPRD TTS Minta Warga di Jalur Selatan Waspada, BPBD Harus Siaga

oleh -18 Dilihat

Gelombang tinggi di jalur Pantai Kolbano

SOE, mediantt.com – Merespons hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi di seluruh wilayah NTT, termasuk jalur pantai selatan TTS, mendapat perhatian dari anggota DPRS Laurens Jehau. Ia meminta warga di sapanjang jalur selatan untuk selalu waspada.

Dihubungi dari Kupang Minggu (4/4), Wakil Ketua Fraksi Golkar EPRD TTS ini mengatakan, sudah kurang lebih satu minggu cuaca ekstrim melanda Kabupaten TTS. “Selaku wakil rakyat, saya menghimbau kepada masyarakat TTS, kususnya jalur pante selatan, Kecamatan Amanuban Selatan, Kualin, Kolbano, dan Bokong, agar selalu waspada. Karena jalur-jalur ini sering terjadi banjir dan glombang tinggi, yang mengakibatkan lumpuhnya pergerakan masyrakat untuk beraktifitas, sehingga berdampak lumpuhnya perekonomian masyarakat,” katanya.

Dia juga minta Pemerintah Kabupaten TTS terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS, untukk selalu siap siaga jika sewaktu-waktu ada bencana. “Dinaa terkait harua selalu waspada sehingga jika ada kejadian luar biasa, tinggal dikerahkan ke wilayah bencana,” imbuh dia.

Tinggi Gelombang 5 Meter

Dalam rilisnya, BMKG mencatat pada Minggu (4/4) pagi, kecepatan angin maksimum mencapai 80 kilometer per jam dan minimum 28 kilometer per jam. Sedangkan tinggi gelombang di selatan Kupang hingga Rote 5 meter.

“Harap diperhatikan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada,” kata Kepala Stasiun Maritim Tenau Kupang, M. Syaiful Hadi lewat keterangan tertulis.

Cuaca buruk di wilayah NTT dipicu bibit siklon 99S yang berlokasi sekitar 35 kilometer di bagian timur tenggara Pulau Rote.

BMKG melaporkan posisi bibit siklon 99S Minggu pukul 02.00 Wita pada 10.8 lintang selatan, 123 bujur timur mulai bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 18 kilometer per jam.

Namun, sesuai prediksi BMKG, dampak bibit siklon 99S terhadap cuaca di Indonesia baru mereda pada 7 April. (jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *