Frans Aba Ingin Galang Solidaritas Bersama Anak Muda Bangun NTT

oleh -16 Dilihat

Frans Aba menyerahkan berkas pendaftaran Bacagub ke SPW PSI NTT.

KUPANG, mediantt.com – Bakal Calon gubernur NTT, Dr Frans Xaverius Aba, makin menguatkan tekad untuk maju berkontestasi di Pilgub NTT. Setelah “bertanu” ke sejimlah parpol, Kamis (2/5), Frans Aba resmi mendafyar ke DPW Partai Solidsritas Indonesia (PSI) NTT.

Di markas PSI, Frans Aba menyatakan tekad dan keinginannya untuk menggalang solidaritas bersama anak muda membangun NTT.

“Kehadiran saya di PSI (NTT) tentu bukan sekadar mendaftarkan diri jdi calon gubernur, tapi juga ingin mengisi daya muda, ingin menggalang solidaritas terutama bersama anak muda,” tegas Bacawagub Frans Aba ketika mendaftar di PSI NTT, Kamis (2/5).

Wakil Ketua DPW PSI NTT, Kanisius To aaat menerima berkas pendaftaran Frans Aba mengatakan, Frans Aba merupakan figur muda yang energik dan cocok dengan PSI. “Pak Frans ini masih muda dan energik. Kami di PSI juga muda-muda semua jadi cocok,” ujar Kanisius.

Menurut dia, semua kandidat yang sudah mendaftar ke PSI adalah figur-figur terbaik, termasuk Frans Aba. “Yang sudah daftar ini orang-orang hebat dan terbaik,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, PSI menerima semua berkas pendaftaran, setelah itu diseleksi dan disurvei untuk mengetahui tingkat elektabilitas mereka.

“Jadi kami akan seleksi figur yang benar-benar punya kapasitas untuk bisa membangun NTT kedepan,” ujar Kanisius.

Kata dia, NTT merupakan provinsi yang hingga kini masih ketergantungan 75 persen anggaran dari pusat melalui APBN.

“Dalam konteks ini, kami PSI akan dorong figur yang punya wawasan, dan punya jaringan tidak saja tingkat lokal, tetapi harus secara nasional bahkan internasional,” tegasnya.

Karena jika bicara pembangunan di NTT tanpa anggaran, maka yang terjadi adalah melakukan pinjaman dan untang daerah terus menumpuk dimana-mana.

Wadah Penuh Energi

Bacagub Frans Aba juga mengatakan, jika melihat wajah baru dari reformasi partai politik di Indonesia, maka PSI adalah kiblat. Sebab, di PSI-lah tempat generasi muda diterima, sekaligus diutus membangun kekuatan nasional.

Menurut Frans Aba, secara historis, PSI didirikan begitu ideal menjadi wadah penuh energi, semacam “power bank unlimited” bagi generasi muda untuk mengisi daya, serentak menggalang solidaritas perjuangan demi Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan, berkeragaman, berkeadilan, berkemajuan dan bermartabat.

Karena itu, “Sekali lagi saya datang ke PSI bukan untuk gaya, tetapi untuk DAYA. Politik akan jadi lebih berdaya dan berguna atau ringkasnya berdayaguna kalau anak-anak muda dilibatkan secara langsung, dijadikan subyek pergerakan,” tegas mantan aktifis GMNI Kupang ini.

Alumnus Fakultas Ekonomi Unwira Kupang ini juga menegaskan, karena PSI jadi wadah yang mampu mengisi daya bagi kader-kadernya dan juga bagi semua orang, maka semoga momentum pendaftaran ini jadi bukti sekaligus simbol bahwa di antara dirinya dan PSI ada arus yang terhubung secara baik, tanpa koslet.

“Itu berarti hubungan saya dan PSI dilalui tanpa koslet, karena ada semacam kabel penghubung yang tidak mudah sobek. Dengan demikian, akan selalu ada daya bagi saya yang terus terisi, dan menjadi tenaga untuk berjuang membangun NTT,” imbuh Frans Aba. (jdz)