Frans Aba mendapat pesan dari Cak Imin.
JAKARTA, mediantt.com – Setelah mendaftar di PKB dan tujuh partai lain, Dr. Frans Aba diundang oleh DPP PKB untuk mengikuti Taaruf dengan Ketua Umum DPP PKB, H. A. Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Acara tersebut diselenggarakan sebagai forum silaturrahim untuk membangun rasa kedekatan dan kebersamaan antara Partai Kebangkitan Bangsa dengan para bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah seluruh Indonesia pada Pemilukada 2024, khusnya untuk zona Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
Kegiatan yang dilangsungkan pada Sabtu (4/5), di Vasha Hotel Surabaya tersebut jadi momen bagi Frans untuk lahir kembali di PKB. Momen Silaturahim ini, bagi Frans menjadi semacam halal bi halal yang bukan sekadar sebagai ruang perjumpaan untuk maaf maafan atau kenal-kenalan, tetapi lebih dari itu merupakan momen perayaan kemenangan.
Merayakan silahturahim bersapa Pak Muhaimin atau Cak ini bersama struktural dan fungsionaris PKB lainnya, bagi Frans Aba, berarti merayakan kemenangan. Infrastruktur PKB itu kuat dan kokoh, terutama yang tersebar hingga ke wilayah terkecil. Di NTT, misalnya, PKB selalu punya tempat di hati rakyat. Tidak heran selalu ada pada posisi aman dan tidak tergoyahkan.
”Nah saya hadiri acara ini justru karena saya mau menang bersama PKB. Dan bukan hanya menang, tapi sukses, sebagaimana pesan dari Pak Ketua DPP, H. A. Muhaimin Iskandar. Karena itu, sekali lagi saya mau membangun solidaritas bersama PKB dan bersama meraih kemenangan bersama rakyat di pemilihan Gubernur NTT nanti,” tegas Frans Aba, penuh semangat.
Frans Aba pun mengingatkan bahwa publik perlu tahu, PKB merupakan partai yang punya semangat nasionalis religius dan moderat sekaligus terbuka. Ada semangat inklusivitas di PKB yang menembus banyak sekat perbedaan. PKB bisa jadi jalan tengah dari banyak problem dialog keberagaman, sebagai jembatan kemajemukan, dan jadi pintu kemenangan.
Boleh jadi inilah yang membuat Frans Aba tetap terikat dan berkiblat ke PKB bukan hanya secara politis, tetapi juga secaya ideologis dan spiritualis.
Sementara itu, Ketua Umum PKB, Cak Imim memberikan beberap pesan penting termasuk tantangan seorang kepala daerah membangun kesejahteraan deaerahnya di hadapan upaya sentralisasi kekuasaan.
“Pilkada nanti harusnya jadi momen pemerataan dan inovasi keadilan dari pusat ke daerah. Kita juga ingin agar ketidakadilan atau upaya sentralisasi kekuasaan tidak boleh berlanjut, biar terjadi distribusi kekayaan negara sampai ke daerah dan terjadi rekrutmen kepemimpinan yang adil. Karena itu, seluruh calon kepala daerah diharapkan untuk bukan hanya menang, tapi juga harus sukses membangun daerah,” pesan Cak Imin. (*/jdz)