Fretilin Kembali Memimpin Timor Leste

oleh -20 Dilihat

DILI – Timor Leste segera memiliki presiden baru. Dia adalah Francisco Guterres. Hasil hitung cepat (quick count) pemilihan presiden (pilpres) menempatkan pria yang biasa disapa Lu-Olo itu sebagai peraih suara terbanyak, mengungguli tujuh calon lain

Hingga pukul 21.00 Waktu Timor Leste (WTL) atau pukul 19.00 WIB, hasil quick count Sentru Desk, salah satu lembaga survei, menyatakan bahwa Lu-Olo meraup 58 persen suara. Sementara itu, Antonio da Conceicao alias Kalohan mendapatkan 30 persen suara. Suara yang masuk baru 18 persen dari total 731 ribu. Artinya 112.201 suara.

Dukungan untuk Lu-Olo diperoleh dari distrik bagian timur seperti Baucau, Lospalos, dan Viqueque. Sedangkan Kalohan hanya mendapat dukungan dari Liquica yang berada di bagian barat Timor Leste.

Di TPS Tuanalaran, Dili, tempat Kalohan mencoblos, dukungan terhadap dirinya jeblok. Justru Lu-Olo yang berjaya di TPS itu dengan meraih 499 suara. Kalohan hanya mendapatkan 100 suara.

Setelah mencoblos di TPS Farol, Dili, Lu-Olo mengatakan akan menjamin stabilitas keamanan dalam negeri. ”Saya siap menerima apa pun keputusan rakyat,” kata pria yang juga pemimpin Partai Fretilin itu. Dia juga berjanji membuat banyak perubahan di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur, dan prospek ekonomi yang berkesinambungan bagi perkembangan Timor Leste ke depan.

Lu-Olo bakal menjadi tokoh kedua dari Fretilin yang memimpin Timor Leste. Sebelumnya, ada Marie Alkatiri yang menjadi perdana menteri untuk periode 2002–2006. Namun, Alkatiri diberhentikan setahun sebelum masa jabatannya berakhir setelah terjadi krisis pemecatan 700 tentara aktif.

Kemenangan Lu-Olo bukan hal yang mengejutkan. Banyak kalangan sudah memprediksi hal itu. Salah satu modal Lu-Olo adalah dukungan dari tokoh paling berpengaruh di Timor Leste, Xanana Gusmao, bersama Partai CNRT-nya. Bahkan, Xanana menggaransi kemenangan itu sebelum pelaksanaan pemungutan suara.

Kepala Polisi Nasional Timor Leste (PNTL) Komisaris Julio da Costa Hornay mengatakan bahwa pilpres berlangsung aman dan lancar di 13 distrik. Tak ada gangguan berarti selama pelaksanaan pencoblosan.

Kemarin sejumlah wilayah Dili sepi. Sejak pukul 06.00, warga mengantre di TPS. Mereka mengantre satu jam sebelum TPS dibuka. Sekolah dan kantor kepala desa dimanfaatkan sebagai TPS.

Tadi malam (Senin malam) pendukung Lu-Olo merayakan kemenangan dengan pesta kembang api di basis Fretilin sekitar Dili. Di antaranya, Lecidere, Kuluhum, dan Becora.  

Stabilitas Nasional

Pakar tentang Timor Leste dari Universitas Deakin Australia, Damien Kingsbury, menilai pemilihan presiden Timor Leste akan menjadi era baru stabilitas bagi bangsa termuda di Asia tersebut. Terutama setelah mantan gerilyawan sekaligus calon presiden terkuat, Francisco Guterres, didukung dua partai terbesar, Fretilin dan CNRT.

Para pengamat menyatakan pencalonan Guterres atau yang dikenal dengan nama Lu Olo akan membantu menstabilkan Timor Leste yang telah berulang kali diguncang serangan kekerasan.

“Itu baik dari sudut pandang stabilitas karena politik kompetitif dapat meningkatkan ketegangan,” ujar Damien Kingsbury.

Kingsbury menyebut pilpres itu juga menunjukkan Timor Leste tetap akan dipimpin pemerintah yang bersatu hingga menjelang pemilihan parlemen pada akhir tahun nanti.

Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak seusai mencoblos di TPS Matiau, Dili, menyatakan presiden terpilih mesti menaruh perhatian serius terhadap kebutuhan mendasar 1,1 juta warga, terutama soal kesehatan, air bersih, dan pendidikan. (jus/jp/afp/jdz)

Ket Foto : Warga antre dengan tertib sebelum menggunakan hak pilihnya pada pemilihan presiden Timor Leste di Dili Senin (20/3). (Kandhi Barnez/AP)