Google Perkenalkan Aplikasi Pemandu Wisata Digital

oleh -100 Dilihat

JAKARTA – Perusahaan mesin pencari, Google, semakin melebarkan sayap. Saat ini, mereka memperkenalkan aplikasi Google App, aplikasi yang mirip pemandu wisata digital dengan perintah suara.

Aplikasi seperti ini tentu saja sangat berguna bagi wisatawan, terutama yang sering mengandalkan aplikasi telepon genggam selama melakukan perjalanan wisata.

Melalui aplikasi Google App, wisatawan bisa dengan mudah mengetahui letak tujuan sampai jam operasional suatu tempat di daerah wisata.

“Bagi wisatawan yang datang ke tempat baru, aplikasi ini sangat berguna, seperti pemandu wisata pribadi,” kata Kepala Marketing Google Indonesia, Veronica Utami, saat ditemui CNNIndonesia.com di Surabaya , beberapa waktu lalu.

Ke depannya, kata Veronica, Google App akan berkembang untuk selalu bisa mencari tempat baru. Melalui aplikasi ini, pihaknya ingin agar wisatawan dapat mengeksplorasi tempat wisata baru di Indonesia.

Selain menyasar wisatawan, Google Appp juga mengincar masyarakat kota, terutama yang selalu ingin kongko di tempat baru.

“Penduduk kota sering pergi ke tempat yang sama berkali-kali, padahal banyak tempat lain yang bagus. Seperti di Surabaya ini, ternyata banyak yang belum tahu tempat-tempat baru,” kata Veronica.

Veronica menjelaskan, dalam Google App juga terdapat fitur aplikasi transportasi online, seperti Go-Jek, Grab dan Uber. Sehingga pemesanan jasa trasnportasi tidak perlu keluar dari aplikasi.

Selain itu, dalam Google App juga terdapat jadwal keberangkatan Trans Jakarta dalam waktu sebenarnya.

“Tidak ada pembagian keuntungan. Kami hanya sepakat bekerja sama untuk saling mempermudah pengguna aplikasi,” ujar Veronica.

Google App bisa digunakan dengan bahasa Indonesia sejak akhir 2014. Namun, banyak orang Indonesia yang belum mengetahuinya. Oleh karena itu, sejak pertengahan tahun ini pihaknya gencar mengenalkan Google App, karena berdekatan dengan musim liburan.

Secara demografi, aplikasi ini lebih banyak digunakan oleh kelas menengah berusia 18-34 tahun.

Lebih lanjut, Veronica mengatakan bahwa potensi pengguna aplikasi tersebut di Indonesia cukup besar. Pasalnya, 60 persen orang Indonesia merupakan pengguna ponsel pintar. Meski demikian, ia enggan menyebutkan secara pasti jumlah penggunanya.

“Orang Indonesia suka dengan hal-hal baru. Respon cukup antusias karena aplikasi ini mempermudah dan gampang,” kata Veronica.

Sayangnya, ada beberapa fitur Google App yang belum bisa digunakan pada telepon genggam keluaran Apple, seperti mengirim pesan dan menelepon dengan perintah suara.

Veronica mengatakan, Google akan segera memperbaiki aplikasinya, agar pengguna telepon genggam keluaran Apple bisa mengeksplorasi fitur layaknya pengguna telepon genggam Android. (ard/cnn)

Ket Foto : Suasana kampanye Google App. (CNN Indonesia/M Andika Putra)