KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menegaskan, kemiskinan di Provinsi NTT hingga kini masih menjadi isu yang memalukan. “Isu-isu yang memalukan Provinsi NTT antara lain : tingkat kemiskinan 20,62 %; rata-rata lama sekolah 7,3 tahun; stunting 30,80 % dan insfratruktur yang masih buruk,” tandas Gubernur VBL dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Pemerintahan Sekda Provinsi NTT, Drs. Jamaludin Ahmad, MM saat membuka Pra Musrenbang Provinsi NTT di Aula Sol Therik Kantor Bappelitbangda NTT, Jalan Polisi Militer Kupang, Jumat (17/04/2020).
Meski dihantui berbagai isu yang memalukan tetapi, sebut Jamal, ada 10 isu strategis yakni memilki lebih dari 400 atraksi wisata yang terhubung dari ujung barat pulau Flores hingga ke perbatasan Negara Republic Democratic Timor Leste (RDTL); memiliki 12 kabupaten dengan posisi geografi yang berbatasan langsung antara negara; luas lahan basah pertanian lebih dari 127 ribu hektar dengan lebih dari 37 daerah irigasi; luas dan produksi komoditas perkebunan yang merupakan 10 besar nasional; lahan belum digarap lebih dari 1,5 juta hektar; kualitas rumput laut dan garam industri terbaik di Indonesia; memiliki potensi pengembangan marungga dengan kualitas terbaik; potensi pendapatan asli daerah dan APBD Provinsi lebih dari Rp 6,5 triliun yang terus meningkat setiap tahun; konektivitas transportasi darat, laut dan udara telah terhubung ke seluruh wilayah dan alokasi dana desa mencapai lebih dari Rp 3 triliun di tahun 2020 ini.
Mengusung tema mempercepat pemulihan ketahanan ekonomi masyarakat dengan fokus pada pemulihan industri, pariwisata dan investasi penguatan sistem kesehatan nasional, menurut Jamal, sasaran pembangunan tahun 2020 hingga 2024 adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran, berkurangnya kesenjangan pendapatan dan wilayah, serta terjaganya keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi.
Sedangkan prioritas pembangunan wilayah di Nusa Tenggara tahun 2020 hingga 2024, sebut Jamal, adalah mendorong percepatan pembangunan daerah berbasis hilirisasi pertanian, perikanan, pertambangan, dan pariwisata dengan memperhatikan lokasi prioritas berdasarkan koridor pertumbuhan dan pemerataan.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Pra Musrenbang ini berlangsung selama dua hari sejak Jumat (17/04/2020) hingga Sabtu (18/04/2020) dengan mekanisme daring aplikasi zoom. “Di tengah pandemik Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 ini, kita harus mulai terbiasa menggunakan model daring sehingga tidak hanya menghindari kerumunan atau menciptakan kerumunan tetapi lebih dari itu ada penghematan anggaran,” tandas Pranata Humas Madya Bappelitbangda NTT, Edi Latu, S.Sos di sela-sela kegiatan Pra Musrenbang.
Dia menambahkan, agenda pembangunan atau prioritas nasional antara lain ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan; pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan; SDM berkualitas dan berdaya saing; revolusi mental dan pengembangan kebudayaan; infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar; lingkungan hidup, ketahanan bencana dan perubahan iklim; stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik. (valeri guru/jdz)