Haji Ismail, Pemilik Pabrik Kapal Fiber di NTT, Sukses Karena Didukung Bank NTT

oleh -24 Dilihat

Haji Ismail saat memperlihatkan kepada wartawan perahu yang diproduksi perusahannya.

HAJI ISMAIL Dean, SE, MM, nama yang tak asing di telinga masyarakat NTT. Ia banyak dikenal, terutama di kalangan para nelayan karena dialah pemilik pabrik kapal fiber satu-satunya di NTT.

Lewat bendera PT. Putra Unggul Group, kini ia mengembangkan bisnis ke sejumlah bidang usaha seperti perhotelan, rumah makan, apotik, mini market, jasa kontraktor dan beberapa jenis usaha. Ia juga aktif di politik. Wajar jika namanya cukup dikenal.

Walaupun usahanya cukup berkembang, ia tetap bersahaja. Usianya kini sudah mencapai 60 tahun, tapi penampilannya tetap energik. Terbukti, ketika ditemui di galangan kapal miliknya di Desa Manikin, Kabupaten Kupang, bercelana pendek, kacamata hitam di tengah terik matahari, ia memberikan arahan kepada ratusan anak buahnya yang bekerja membuat ratusan kapal fiber.

“Setiap hari saya harus disini, membagi tugas dan memberikan arahan kepada anak buah, sebab kalau tidak, pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
Kepercayaan pelanggan adalah harga mati bagi kami pengusaha,” tambahnya.

Usai memberi petunjuk kepada anak buahnya, ia mengajak wartawan berkeliling di areal yang bersebelahan dengan Pantai Sulamanda, kawasan wisata pantai di Kabupaten Kupang. Di kawasan itu, masih terlihat bekas terjangan badai Siklon Seroja awal April 2021 lalu.

“Ada puluhan kapal yang hanyut waktu Seroja,” katanya sambil menjelaskan bagaimana ia mendatangkan fiber sebagai bahan pembuat kapal dari Surabaya dan Jakarta. “Sekarang kayu makin sulit, hutan makin gundul, Jalan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan kapal pakai fiber, apalagi lebih ramah lingkungan,“ tambah dia lagi.

Usai berkeliling, ia kembali ke base camp. Sambil melihat-lihat gambar dan disain berbagai kapal yang hendak dibuatnya, Ismail Dean berbagi pengalaman tentang kesuksesannya. Awalnya, ia adalah seorang ASN di Dili dan setelah exsodus tahun 1999, ia menetap di Kupang. Saat itu, ia memutuskan berhenti menjadi seorang abdi Negara dan ingin membuka usaha sendiri. Sebagai kontraktor.

“Saya percaya diri saja waktu itu,” terang pria kelahiran Pulau Ende ini mengawali ceritanya. “Kalau kita percaya diri, kita pasti mampu,” ujarnya penuh semangat.

Berbekal percaya diri, dengan sedikit dana yang dimiliki, ia memulai usahanya di bidang meubeler. Jatuh bangun. Apalagi, ia merupakan pindahan dari Dili sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan diri di NTT. Ia membangun lobi ke berbagai instansi untuk memasarkan meubelernya. Berkat ketekunannya, perlahan-lahan usahanya itu berjalan dengan baik.

Tak berhenti di situ, ia ingin mengembangkan usahanya. Faktor modal, menjadi kendalanya saat itu. Tak ada jalan lain baginya, selain bermitra dengan bank. Ia pun jatuh hati dan bermitra dengan Bank NTT. Apalagi, Haji Ismail Dean telah menjadi nasabah Bank NTT sejak tahun 2000. “Sampai saat ini saya sudah 21 tahun menjadi nasabah Bank NTT,” ungkapnya.

“Saya datang ke Bank NTT untuk memperoleh modal usaha dan mendapat sambutan yang sangat baik. Proses pengajuannya pun sangat dimudahkan,” ujarnya mengenang saat awal bermitra dengan bank NTT.

Ia mengaku lupa, tahun berapa ia meminjam pertama kalinya.
Bermodalkan pinjaman Bank NTT serta kerja keras, percaya diri, kegigihan, keuletan dan manajemen yang baik, membawa usaha yang dijalankan ayah empat anak ini berkembang dengan baik hingga saat ini.

Ia mengaku kesuksesannya melebarkan sayap bisnisnya tak lepas dari support Bank NTT. Bank yang kini dipimpin Harry Alexander Riwu Kaho itu banyak memberikan kemudahan jika ia memerlukan bantuan modal usaha. Karena itulah, Haji Ismail Dean saat ini merupakan salah satu nasabah prioritas Bank NTT.

Baginya, menjadi Nasabah Prioritas Bank NTT merupakan kebanggaan tersendiri. Tak cuma kemudahan yang diberikan namun dalam setiap moment yang diselenggarakan Bank NTT, ia selalu diundang sebagai tamu VIP. Demikian pula, setiap hari lahirnya tanggal 25 Juni, selalu mendapat kiriman bunga dan kue ulang tahun.

“Memang tidak seberapa tapi bentuk perhatian dari Bank NTT sangatlah besar buat saya dan keluarga,” ucap Ismail yang pernah meraih mobil dari undian Bank NTT.

Di ulang tahunnya yang ke-59, Haji Ismail mengapresiasi jajaran direksi Bank NTT yang memprolamirkan diri sebagai super smart bank. Baginya, ini merupakan sebuah lompatan besar yang dibuat Bank NTT dalam memanfaatkan informasi dan teknologi di era pandemic Covid-19.
Dengan pelayanan yang serba digital, bank akan lebih efisien dan tak memerlukan pengeluaran biaya operasional karena pelayanan dilakukan secara digital. Hal ini pula akan menambah pengalaman baru bagi nasabah Bank NTT.

Ia juga memberi apresiasi terhadap kinerja Direksi Bank NTT bahwa di tengah persaingan yang sangat ketat di antara Perbankan saat Pandemic Covid-19, Bank NTT masih bisa bertahan dengan kinerja semester pertama tahun 2021 yang sangat baik.

“Saya berharap Bank NTT terus bertumbuh dan makin memudahkan nasabahnya dalam memberikan layanan Perbankan. Saya juga berharap Bank NTT tetap menjadi penggerak utama dalam membangun NTT yang maju dan sejahtera,” pungkas putra Ende ini. (***/TE/HUMAS BANK NTT/ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *