Kupang, mediantt.com – Partai-partai yang menyebut diri kecil di DPRD NTT seperti Hanura, PKB dan PKPI, bakal memperlihatkan warna baru dalam Pilgub NTT 2018. Sebab, Hanura bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PKPI tengah menggagas Poros Baru untuk berkoalisi mengusung figur alternative di Pilgub NTT 2018.
“Kami telah membangun komunikasi politik dengan PKB dan PKPI untuk bersama-sama membentuk Poros Baru untuk Pilgub NTT 2018. Jumlah punya 13 kursi dan bisa mengusung calon sendiri, baik itu kader partai maupun non partai. Poros Baru ini sudah final di tingkat provinsi, dan segera dilaporkan ke DPP masing-masing,” kata Ketua DPD Partai Hanura NTT, Jimmy Sianto kepada wartawan di ruang Komisi V DPRD NTT, Kamis (9/3).
Menurut Jimmy, Poros Baru ini yang terdiri dari partai-partai dengan jumlah kursi sedikit di DPRD NTT ini bakal menjadi ancaman bagi partai-partai besar.
“Saya yakin koalisi poros baru ini akan membuat bingung partai besar yang memiliki kursi gemuk di DPRD NTT. Tapi kami juga akan membangun komunikasi politik dengan partai yang punya kursi banyak di DPRD NTT,” kata Jimmy yang juga Ketua Komisi V DPRD NTT ini.
Ditanya soal figur yang bakal diusung, Jimmy menjelaskan, parpol koalisi poros baru akan menyodorkan jagonya untuk kemudian dilakukan survey untuk mengetahui elektabilitasnya. “Siapa yang elektetabilitasnya tertinggi, itulah yang kita usung bersama,” kata Jimmy dan menyebutkan, PKB menyodorkan nama Yucun Lepa (Ketua PKB NTT), PKPI mengajukan ketuanya Geby Mboeik, sementara Hanura menjagokan dirinya selaku ketua, juga Andre Garu, dan birokrat senior Frans Salem. “Prinsipnya kita membuat penentuan berdasarkan hasil survey, termasuk kalau ada kader non partai yang terlibat,” katanya.
Ia juga mengatakan, koalisi poros baru yang dibentuk ini sebenarnya untuk memunculkan figur alternatif, karena selama ini partai-partai besar terlalu ego dengan memunculkan figurnya yang dianggap harga mati. “Poros baru ini sudah sepakat mau sodorkan figur cagub dan cawagub alternatif,” kata Jimmy.
Selain itu, lanjut Jimmy, pihaknya juga sedang berusaha membangun komunikasi politik dengan partai papan tengah seperti PKS dan PAN. “Saat ini kami lagi komunikasi dengan PAN dan PKS,” ujarnya.
Dikutip dari Pos Kupang, Ketua DPW PKB NTT, Yucun Lepa, dan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Partai Kebangsaan dan Persatuan Indonesia (PKPI) NTT, Jefri Un Banunaek, mendukung pembentukan poros baru bersama partai politik papan tengah.
Yucun mengatakan, koalisi ini diperlukan sebagai babak baru dalam proses Pilgub NTT 2018. Sebab, pengalaman selama ini partai papan tengah dan partai kecil yang keterwakilannnya di DPRD sedikit, selalu dipinang untuk melengkapi suara partai besar.
Menurut dia, komunikasi lisan antara sesama pengurus partai sudah dilakukan dan akan diagendakan waktu khusus untuk mempertemukan semua partai papan tengah guna membentuk poros baru ini.
“Pembicaraan resmi antara pengurus partai papan tengah belum dilakukan, tetapi komunikasi sesama pengurus partai yang nota bene banyak menjadi anggota DPRD NTT sudah dilakukan,” kata Ketua Fraksi PKB DPRD NTT ini.
Hal senada disampaikan Jefri Un Banunaek. Menurutnya, komunikasi diantara sesama anggota parpol papan tengah di DPRD NTT sudah dilakukan. Ide yang dibangun Ketua DPD Partai Hanura NTT soal pembentukan poros baru didukung penuh.
Ia mengatakan, selama ini setiap kali pilkada dan pilgub, partai papan tengah selalu menjadi partai yang bergandengan dengan partai besar sebagai lokomotif. Akibatnya, partai papan tengah tenggelam.
“Kami punya tiga kursi di DPRD NTT dan jika dibentuk poros baru bersama parpol papan tengah akan muncul kekuatan alternatif. Ini membuka nuansa baru karena selama ini yang kita lihat figur yang dimunculkan selalu itu-itu saja. Apa salahnya kita parpol papan tengah sodorkan figur alternatif sehingga menjadi pilihan masyarakat,” kata Jefri. (jdz)
Ket Foto : Ketua Komisi V DPRD NTT, Jimmy Sianto, didampingi dua anggota komisi, sedang memberikan keterangan pers kepada wartawan, Kamis (9/3/2017).