Heboh Peraih Medali Emas Numpang Pick Up, Begini Klarifikasi Pemprov NTT

oleh -36 Dilihat

Dispora memberikan klarifikasi di Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT. 

KUPANG – Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sebenarnya telah berinisiatif untuk menjemput dan menyambut atlet muaythai peraih medali emas, Susanti Ndapataka bersama pelatih dan manajer, yang tiba di bandara El Tari, Rabu (6/10).

“Kami sudah berada di bandara 30 menit sebelum pesawat mendarat. Bersama kami juga, ada jajaran pengurus KONI. Setelah keluar dari ruang tunggu, kami lakukan penjemputan dan pengalungan bunga. Kami tawarkan berkali-kali kepada atlet, manajer serta pelatih untuk bersama-sama (dengan kami) ke GOR, tapi pelatih bilang biar kami dengan komunitas yang jemput,” kata Sekretaris Dinas Pemuda dan Olah Raga NTT, Willem Enga, di Kantor Gubernur, Rabu (6/10).

Didampingi Kabid Pengembangan Prestasi, Alo Min, Sekdis Dispora menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan acara penyambutan sederhana di GOR karena atlet dan pelatih Muaythai tersebut adalah atlet binaan Dinas Pemuda dan Olah Raga di Pusat Pembinaan dan Latihan Olah Raga Daerah (PPLD) dan Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa Daerah (PPLMD) NTT. Demikian juga pelatihnya, adalah pelatih yang dipakai oleh PPLD.

“Namun sekali lagi pelatih tetap memilih untuk bersama komunitas Sumba dan Laskar Timor serta memakai tumpangan pick up yang disediakan komunitas tersebut dan langsung menuju ke camp latihan. Kami pun turut serta mengantar mereka,” jelas Sekdis Pemuda dan Olah Raga NTT.

Kabid Peningkatan Prestasi, Alo Min menambahkan sesuai agenda yang telah disepakati, semua atlet PON NTT rencananya pada 17 Oktober setelah PON selesai akan bertemu Gubernur dan Wakil Gubernur.

“Kita telah mengagendakan untuk penyambutan secara resmi oleh pemerintah provinsi NTT dalam hal ini oleh Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur, yang rencananya pada tanggal 17 Oktober untuk semua atlet PON. Para atlet binaan Dispora NTT akan kembali masuk PPLD dan PPLMD setelah PON nanti,” ungkap Alo Min.

Sementara itu, Plt Kepala Biro Administrasi Pimpinan NTT, Prisilia Parera mengatakan, pemerintah provinsi tetap berkomitmen memberikan perhatian kepada para atlet olah raga yang bertanding di PON Papua.

“Kita sudah hadir melakukan penjemputan dan penyambutan. Namun pelatih lebih memilih untuk naik pick up yang disediakan komunitas. Tentu naik pick up bukan sesuatu yang hina. Kita hargai upaya komunitas masyarakat untuk menggunakan pick up sebagai kendaraan terbuka, mungkin maksudnya supaya lebih meriah. Namun untuk protap pemerintah sendiri, karena masih dalam situasi pandemi covid, tidak ada pawai. Hanya penjemputan dan penyambutan sederhana. Rencananya tanggal 17 Oktober baru dilakukan penyambutan secara resmi oleh Pemerintah Provinsi bagi seluruh atlet PON,” jelas Prisilia. (*/st)