Hentikan Fanatisme Kelompok, Mari Gemahkan Spirit TAAN TOU!

oleh -27 Dilihat

Plt Bupati Lembata, Dr Thomas Ola Langoday,  sedang menyampaikan pidato.

LEWOLEBA – Spirit magis TAAN TOU kembali digemakan oleh Plt Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola, SE,M.Si, saat berpidato pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-76, Selasa (17/8/2021, di halaman kantor Bupati, Lembata.

Plt Bupati berharap, spirit Taan Tou (menjadi satu) mewarnai semangat kebersamaan, gotong royong dan berjuang bersama memajukan Lembata yang lebih produktif demi kesejahteraan masyarakat Lembata. Hentikan segala teror, provokasi, konflk kepentingan, fanatisme kelompok dan jadikan spirit Taan Tou untuk membumikan rasa nasionalisme.

Berikut pidato lengkap Plt Bupati Lembata, Dr Thomas Langoday.

Semestinya perayaan peringatan hari kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya dirayakan dengan penuh kegembiraan, diisi dengan berbagai macam perlombaan, karnaval, atraksi dan berbagai kreativitas anak bangsa. Namun semua yang sudah direncanakan harus berubah total. Kita masih diselimuti suasana pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir. Namun, semua itu tidak boleh mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati 76 Tahun Indonesia Merdeka.

Momentum peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan yang kita rayakan setiap tahun, harus tetap menjadi spirit nasionalisme yang terus-menerus membumikan Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, demi tegaknya panji Indonesia Raya.

Fenomena fanatisme kelompok, penolakan terhadap kemajemukan, tindakan teror dan provokasi berlebihan yang sering terjadi, politik identitas yang mengental, termasuk upaya penggiringan ASN dan masyarakat umum lainnya ke dalam arena konflik kepentingan, semestinya disudahi untuk mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh – Lembata Produktif.

Permasalahan bangsa dan negara, permasalahan masyarakat Lembata harus dihadapi secara bersama oleh seluruh masyarakat Lembata  tanpa kecuali. Karena itu, sebagai anak bangsa, anak lewotanah – leuauq, saya mengajak kita sekalian untuk menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dan spirit TAAN TOU menjadi gerakan bersama yang terencana dengan baik, yang harus kita tumbuh-kembangkan mulai dari lingkungan keluarga masing-masing, tempat kerja dan di manapun kita berada.

Lompatan Besar

Pandemi COVID-19 telah mendisrupsi dan membawa dampak luar biasa bagi sendi-sendi kehidupan ekonomi dan relasi sosial kemasyarakatan pada berbagai negara terdampak termasuk Indonesia. Kasus aktif di dunia dengan jumlah kematian masih terus meningkat dengan munculnya berbagai varian baru Covid-19. Untuk itu, pemerintah tidak bosan-bosannya mengajak kita semua agar selalu mengedepankan protokol kesehatan di manapun kita berada, dan menjadikan penanganan Covid-19 menjadi upaya bersama terutama dalam memutus mata rantai penyebarannya.

Kini, negara-negara terdampak, telah terjerembab dalam resesi ekonomi, dan tengah berjuang keras untuk keluar dari krisis tersebut. Di tengah situasi seperti ini, seyogyanya kita menjadikannya sebagai “golden opportunity,” menjadikan momentum ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar dengan menyatupadukan langkah dalam mereposisi strategi dan memastikan seluruh rencana aksi pemulihan ekonomi sampai tataran masyarakat terendah.

Krisis kesehatan yang berdampak pada perekonomian nasional saat ini, dan menyebabkan seluruh komponen bangsa tidak mampu menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara maksimal, Pemerintah hadir sebagai pilar utama penggerak perekonomian bangsa. Pada tataran lokal, konsep pemulihan dampak ekonomi dilaksanakan secara terpadu multisektor dengan berbagai pembenahan internal untuk memperkuat sistem pelayanan publik. Kebijakan pemulihan ekonomi daerah ini akan meraih sukses jika didukung eksosistem daerah yang kondusif, kolaboratif, produktif dan inovatif.

Di bawah Tema: “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh – Lembata Produktif”, kita harus bangkit melakukan lompatan-lompatan kemajuan. Ketahanan pangan tetap kita jaga bersama untuk menjamin kelancaran pasokan dari hulu produksi sampai hilir distribusi. Jika kita serius berbenah bersama, saya yakin kita akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan. Kecepatan kita dalam meraih cita-cita adalah peran besama.

Ke depan yang dibutuhkan adalah inovasi-inovasi di semua sektor dan industrialisasi yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, yang membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, yang membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan, yang mengubah kesulitan menjadi kemampuan, yang mengubah tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa.

Tinggalkan Pola Lama

Sudah saatnya kita harus meninggalkan pola pikir lama dan mampu mengelola pola pikir yang emosional menjadi yang berpikir produktif. Yang sudah tidak efektif, kita buat menjadi efektif. Yang sudah tidak efisien, kita buat menjadi efisien.
Karena itu pada moment ini, hendaknya juga dijadikan sebagai ajang pembelajaran dari spirit dan teladan para pendiri bangsa, para founding fathers Lembata yang telah mewariskan spirit TAAN TOU,  spirit keutuhan dan kebersamaan, gotong-royong, gigih berjuang, ketangguhan, dan daya adaptasi yang telah teruji dalam menggapai cita-cita kemerdekaan serta upaya membangun kemandirian dalam menggapai kehidupan lebih baik, di tengah keterbukaan dan rintangan yang dihadapi. Semua ini menjadi modal bangsa dalam mengakselerasi kebangkitan untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh – Lembata Produktif.

Saya mengajak kita semua untuk saling memberikan dukungan dan berkontribusi dalam bekerja secara bersama-sama membangun dan memajukan leu auq-lewotana Lembata dalam spirit “TAAN TOU”. Dengan TAAN TOU kita mampu menerima perbedaan dalam bekerja, kita tidak saling berprasangka buruk terhadap sesama, tetapi akan saling menghargai dalam bekerja, tidak saling memfitnah, tidak mudah terprovokasi dan tidak mudah terhasut pada gerakan-gerakan radikal dan terorisme, karena TAAN TOU merupakan kearifan kita. Oleh karena itu sudah saatnya masing-masing kita harus mengambil inisiatif dan peran, serta tanggung jawab sesuai profesi kita masing-masing. Di manapun kita berada, selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan.

Tahun depan merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Lembata Tahun 2017 – 2022. Hari ini kita tidak merayakan peringatan kemerdekaan Indonesia bersama mendiang Eliaser Yentji Sunur, ST, MT, Bupati Lembata periode 2017 – 2022, karena beliau telah lebih dahulu berpulang ke pangkuan Yang Ilahi, ke rumah abadi Bapa di Sorga. Sebagai pendamping Beliau dalam suksesi yang lalu, saya harus mengemban tugas mulia, mengambil alih estafet untuk melanjutkan sisa kepemimpinan ini, mengantar dan menyelesaikan program-program prioritas RPJMD yang belum terselesaikan. Banyak hal yang telah dibuat dan menggapai sukses, namun masih ada juga yang perlu percepatan dan pembenahan di sisa waktu kepemimpinan politik ini.

Atas nama Pemerintah Daerah, saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Lembata, jika selama kepemimpinan kami, banyak kebijakan yang tidak populis, yang kontroversi dan distorsi, yang telah menimbulkan gesekan di sana-sini, yang menyulut amarah, dendam dan bullying. Namun sejatinya, kebahagiaan masyarakat-lah adalah tujuan utamanya. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengajak kita semua, untuk kembali menggairahkan pemerintahan ini, dengan menggemakan spirit TAAN TOU, membangun kembali prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam melayani, mencegah tindakan melukai satu sama lain, dan bersedia berpartisipasi dalam membentuk masa depan Lembata.

Menjelang akhir masa jabatan ini, satu sukses besar yang juga merupakan salah satu inovasi dalam RPJMD Tahun 2017 – 2022 adalah pencapaian predikat Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2020. Sebuah kerinduan kolektif, yang baru pertama kali kita peroleh selama 17 tahun dalam masa penantian dan perjuangan, sejak diberlakukannya UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.

Kita patut menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak, yang telah berjuang bersama untuk pencapaian ini. Namun kita tidak boleh terlampau bahagia dengan pencapaian ini.
Dalam sisa waktu yang ada, masih banyak langkah-langkah besar yang harus kita lakukan untuk membangun Lembata Sejahtera dan Produktif yang kita cita-citakan. Target kita bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya lepas dari krisis. Krisis memberikan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan. Oleh karena itu, langkah kita adalah melakukan lompatan besar, melaksanakan strategi besar untuk pecahkan bersama masalah fundamental yang kita hadapi.  Konsentrasi kita di sisa waktu ini adalah memperbaiki sistem kerja, memperkuat birokrasi berbasis merit system secara bertahap, melanjutkan prioritas penataan kota, dan memperbaiki kualitas pelayanan publik melalui penegakan nilai-nilai etika dan integritas.

Birokrasi pemerintah merupakan suatu sistem yang terstruktur, dimana di dalamnya merupakan cara atau strategi dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintah, terutama yang berorientasi pada pelayanan publik. Dengan adanya birokrasi yang baik maka dapat menciptakan pelayanan publik yang baik pula. Oleh karena itu, para birokrat dalam pelaksanaan kerjanya, tidak boleh terintegrasi dengan keadaan politik di lingkungan kerjanya, yang dapat mengganggu profesionalisme pelayanan dan menghambat upaya penyelesaian permasalahan publik.

Pada aspek penataan kota, Lembata memiliki 3 (tiga) koridor menuju ke Pusat Kota, dengan Lewoleba sebagai koridor utama. Oleh karenanya sentuhan prioritas program pada RPJMD tahun terakhir akan mengutamakan penataan kota Lewoleba, dan infrastruktur menuju pusat-pusat kegiatan masyarakat yang belum tertangani secara maksimal.

Mengurai Benang Kusut

Sementara itu, perbaikan kualitas pelayanan publik difokuskan pada mengurai benang kusut permasalahan publik dominan seperti upaya menjaga ketersediaan pasokan BBM baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi, pelayanan kepelabuhanan, penanganan persoalan pengungsi dan upaya relokasi warga terdampak banjir bandang dan erupsi gunung Ile Lewotolok, termasuk menata kembali manajemen aset daerah secara tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat kelola untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dan memiliki nilai tambah bagi kemandirian fiskal daerah.

Sebentar lagi kita akan melaksanakan Pilkades di Kabupaten Lembata yang sesuai jadwal, proses pemilihan akan dilakukan secara serentak pada tanggal 8 November 2021 yang akan datang. Saat ini tengah berlangsung berbagai tahapan persiapan, yang dapat memantik konflik horisontal, gangguan kamtibmas dan kerawanan sosial. Saya mengajak kita semua, para panitia Pilkades Serentak pada setiap tingkatan, para calon yang akan berkompetisi, aparat keamanan dan Linmas, seluruh warga masyarakat di Desa, agar tetap menjaga situasi dan kondisi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi seluruh tahapan yang ada hingga proses pelantikan kepala desa terpilih nantinya.

“Mari kita secara serentak dan serempak melakukan transformasi dan mengambil strategi baru untuk kemajuan yang signifikan menjadikan Lembata Produktif“.

“Dirgahayu Republik Indonesia!”
Dirgahayu Negeri Pancasila!
MERDEKA…!!! (*/jdz)