HUT Kota SARI ke-99 Jadi Momentum Evaluasi untuk Perubahan Lebih Baik

oleh -21 Dilihat

Dionisius Ulan, S.Pt, M.Si

KEFAMENANU, mediantt.com – Ketua Fraksi Golkar DPRD TTU, Dionisius Ulan, S.Pt, M.Si, mengatakan, peringatan HUT Kota Sari Kefamenanu ke-99, hari ini Rabu (22/9), sejatinya menjadi momentum refleksi dan evaluasi bersama untuk perubahan yang lebih baik. Sebab, di usia yang hampir satu abad ini, Kota SARI telah menampakan wajah yang ceria tapi masih perlu pembenahan.

Kepada mediantt.com, Rabu (22/9), Raider, sapaan kerennya, menjelaskan, perayaan HUT Kota Kefamenanu yang ke-99 adalah momentum, dimana warga TTU diberikan ruang untuk turut terlibat dalam proses pembangunan di berbagai sektor kehidupan menuju masyarakat TTU yang Sejahtera.

“Umur Kota Kefamenanu yang hampir mendekati satu abad ini merupakan kesempatan yang tepat untuk berefleksi, melihat kembali sejauh mana capaian-capaian kita dalam proses pembangunan di daerah ini. Jika ada progres atau terobosan baru yang baik perlu dipertahankan maka harus tetap dipertahankan, bila perlu kita tingkatkan. Sebaliknya jika progres mana yang belum tercapai sesuai harapan, maka perlu kita dukung penuh untuk dimaksimalkan. Sebab maju mundurnya daerah ini ada di tangan kita semua warga TTU, khususnya di Kota Kefamenanu,” tegas politisi Golkar ini.

Menurut dia, Kota Kefamenanu yang dikenal dengan tagline Kota SARI (Sehat, Aman, Rindang dan Indah), menjadi pusat pemerintahan kabupaten dan telah menampakkan wajah ceria dengan sentuhan pembangunan dari Pemkab TTU. “Tentu ini menjadi harapan seluruh masyarakat agar Kota Kefamenanu selalu ada di sanubari masing-masing,” saran dia.

Untuk itu, mantan aktifis PNKRI Kefa ini minta warga meningkatkan persatuan dan kesatuan, juga persaudaraan, menuju BIINMAFFO yang satu dalam semangat gotong royong menuju TTU yang Adil dan Sejahtera. “Bagi kaum muda TTU tetaplah berlajar dan terus belajar untuk meraih prestasi-prestasi yang membanggakan dengan pengorbanan dan kebajikan. Salam Nekaf Nekat Mese, Ansaof Mese He Tafen Pah BIINMAFFO (Biboki, Insana dan Miomaffo),” tegas Raider.

Sejarah Singkat

Kota Kefamenanu, sebuah kota kecil didirikan Belanda pada 22 September 1922. Kota ini kemudian dijadikan sebagai ibukota Pemerintahan Belanda yang disebut Onderafdeling Noord-Midden Timor.

Sejumlah sumber mencatat, kepemimpinan saat itu; memberi kesaksian tentang eksistensi wilayah Keresidenan Timor dan Daerah-daerah taklukannya (Residentie Timor em Onderhorigheden), berdasarkan Self Bestuut Regelen 1909,1919, 1929 dan 1938, yang termuat di Staatsblad 1916, Nomor: 337 dan 372, mengusulkan agar ada juga Swapraja Biboki dan Insana. Karena ketika Onderafdeeling Noord Midden Timor masih berpusat di Noetoko, semua kerajaan kecil di wilayah ini tunduk kepada Miomaffo dan swaprajanya.

Pada 15 September 1918, ditanda tangani pula Korte Verklaring, yang berisikan Surat Ikrar (perjanjian) tentang tapal batas wilayah Landschap Miomaffo. Penanda tanganan itu berlangsung di Kefamenanu (mungkin di Matmanas), disaksikan oleh Letnan Z.Steinmets (Controller Landschoofd Noord Midden Timor), yakni :

1.Landschop Miomaffo : dibawah : Kefi Lelan
2.Tuan Tanah Landschaphoofd Miomaffo : Balo Kune.
3. Fettor-fettor:
a. Noetoko  : Afoan Lelan
b. Naktimun  : Neno Olin
c. Aplal  : Afoan Thaal
d. Nilulat  : Tasii Lake
e. Noemuti  : Koko Salem
f. Bikomi  : Beka Bana
g.Tunbaba  : Ninmese Ukat
h. Manamas  : Lela Meko.

Dan masih banyak pula bukti lain yang menunjukan eksistensi Kerajaan Miomaffo, dan berbagai koleksi serta filologi (naskah-naskah tua). (jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *