Ikan Yellowfin Tuna, Komoditi Ekspor dari Lembata yang Terabaikan

oleh -15 Dilihat

LEWOLEBA, mediantt.com – Komunitas Mancing Mania, yang tergabung dalam aktivitas mancing Tour Nusantara, baru-baru ini melakukan aktivitas memancing di perairan Lembata.

Mereka berkesempatan memancing di seputaran perairan Batutara dengan hasil tangkapan mencengangkan. Bahkan mengakui potensi ikan di Lembata sungguh luar biasa.

Namun demikian, mereka juga secara terbuka menyampaikan penyesalan bahwa ada potensi yang begitu besar tetapi belum dimaksimalkan secara baik.

Hal ini sungguh ironi dan patut menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat nelayan di Kabupaten Lembata. Pasalnya, menurut Ketua Komunitas Mancing Mania Nusantara, Edi Wijaya, potensi kelautan di Lembata khusus ikan jenis yellowfin tuna atau ikan tuna sirip kuning begitu melimpah.

Ikan jenis yellowfin tuna ini, menurut Edi, merupakan komoditi ekspor kelas dunia, yang banyak diminati negara-negara maju seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan hingga Amerika Serikat.

Namun sangat disayangkan potensi unggulan ini belum terjamah secara baik, bahkan terkesan terabaikan. Padahal apabila potensi ini ditangani secara serius akan berdampak besar pada perekonomian Lembata.

Ikan tuna itu sendiri memiliki banyak kelebihan. Kandungan nutrisinya begitu tinggi dan sangat baik dikonsumsi untuk mengatasi permasalahan gizi buruk.

Selain itu, memiliki protein yang tinggi dan juga mengandung vitamin A, D, B6, B12 dan kaya akan mineral. Disamping itu, ikan tuna juga kaya akan omega 3, lebih tinggi daripada daging ayam dan sapi yang bermanfaat menjaga kolesterol dan jantung.

Dia secara jujur mengakui bahwa berbagai tempat di Indonesia telah banyak didatangi oleh komunitas Mancing Mania Nusantara, namun baru kali ini diluar ekspektasi, karena hasil tangkapan mereka ternyata sungguh luar biasa.

Edi Wijaya berharap, ke depan Pemda Lembata lebih memaksimalkan peluang ekspor ini menjadi komoditas unggulan di Lembata.

Hal ini disampaikan secara terbuka dihadapan Pejabat Bupati Lembata, Matheos Tan ketika melakukan penyerahan bantuan hasil pancing berupa ikan tuna ekor kuning kepada anak-anak yatim-piatu di Panti Asuhan Eugene Smith, Lewoleba, Senin (20/11).

Dikatakan Edi Wijaya, dia bersama 10 rekannya dari tim pemancing yang tergabung dalam Komunitas Mancing Mania Nusantara baru pertama kali datang di tanah Lepan Batan. Namun, ternyata begitu mencengangkan terutama potensi laut yang sangat luar biasa sekali.

“Saya lihat potensinya memang luar biasa sekali, terutama ikan yellowfin tuna! Itu salah satu komoditi ekspor yang sangat baik,” ungkap Edi Wijaya.

Pernyataan ini bukan sekedar isapan jempol belaka, namun sebuah kenyataan yang telah ditemukan timnya di perairan Lembata, tepatnya di seputaran lokasi mancing Batutara.

Dia menjelaskan, hasil pancing kali ini melebihi ekspektasi yang diperkirakan oleh tim. Apalagi, dia mengakui bahwa baru pertama kali mancing di perairan Lembata. “Banyak sampai kapal juga penuh itu ikan,” ujar Edi puas.

Ia pun secara lugas menyampaikan bahwa hasil pancingan yang diperoleh timnya kali ini sekitar kurang lebih 1 ton, bersama Pj Bupati Lembata akan menyerahkan kepada para yatim-piatu, anak-anak dan kaum papa di tiga Pantai Asuhan yang ada di kota Lewoleba termasuk Panti Asuhan Don Bosco.

“Saat ini kami bersama Bupati Lembata berada di Panti Asuhan Eugene Smith untuk menyerahkan bantuan berupa ikan tuna, hasil pancing tim kami kepada anak-anak panti. Semoga bermanfaat bagi kesehatan gizi mereka,” ungkap Edi.

Ia juga berharap adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap aksi pencurian ikan yang dilakukan oleh para nelayan dari kabupaten tetangga Flores Timur.

Hal ini karena ketika timnya melakukan aktivitas memancing di seputaran lokasi tersebut, ternyata ditemukan banyak kapal nelayan dari Larantuka yang sedang melakukan operasi penangkapan ikan secara ilegal di perairan Lembata.

Dia bersama 10 rekan lainnya juga berharap kelestarian laut di Lembata harus tetap dijaga. “Jangan sampai ada bom, potas yang bisa merusak terumbu karang,” pesan Edi Wijaya, seorang pilot Garuda yang hobinya memancing kepada masyarakat Lembata.

Pj Bupati Lembata mengakui bahwa selama ini memang potensi ini belum digarap secara maksimal. Yang ada saat ini, hanyalah aktivitas nelayan lokal yang melakukan kegiatan penangkapan ikan secara sporadis.

Bupati Theo berharap, dengan kehadiran komunitas Mancing Mania Nusantara ini dapat menarik minat investor asing datang ke Lembata untuk berinvestasi di bidang kelautan dan perikanan.

“Pemda Lembata akan membuka kemudahan berinvestasi bagi semua pihak yang ingin berinvestasi di tempat ini, baik itu perizinan berusaha maupun kenyamanan dalam berusaha ataupun hal-hal lain terkait kemudahan berinvestasi,” ujar Bupati Theo.

Disini, orang nomor satu di Kabupaten Lembata ini menegaskan bahwa Pemerintah Daerah welcome terhadap investasi yang masuk, yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Lembata.

Bupati juga serius memperhatikan masukan hari ini terkait maraknya aksi ilegal para perampok ikan dari luar Lembata. Dia akan melakukan koordinasi terutama pengawasan dan pengendalian bersama pihak terkait lainnya.

Namun demikian, perlu diingat bahwa potensi sumber daya laut Lembata yang begitu luar biasa, aspek keberlanjutan ekosistem laut juga harus tetap dijaga agar perikanan tuna terus lestari. (baoon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *