Inilah 4 Prioritas Kerja Thomas Ola, Minta Sekda Rangkul Lagi Pejabat Yang Dibuang

oleh -20 Dilihat

Plt Bupati Lembata Thomas Ola Langoday melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RSUD Lewoleba, Rabu (21/7).

LEWOLEBA – “Bupati” Lembata yang baru, Dr Thomas Ola Langoday, mulai bekerja menjalankan tugas-tugas bupati, setelah Eliaser Yentji Sunur meninggal Sabtu 17 Juli lalu. Ada empat kebijakan prioritas yang harus dia tuntaskan di sisa waktu 10 bulan ke depan. Untuk penataan birokrasi, ia meminta Sekda aktifkan kembali pejabat yang selama ini dibuang.

Dikutip dari pos-kupang.com, kepada wartawan di Rumah Sakit Damian Lewoleba, Rabu (21/7), Wabup Langoday secara tegas mengungkapkan empat kebijakan prioritas selama kurang lebih 10 bulan ke depan ebelum masa jabatannya selesai.

Pertama, penataan birokrasi. Langoday menegaskan penataan birokrasi di lingkup Pemda Lembata adalah wajib dilakukan. “Kekuatan pencapaian visi misi itu ada di birokrasi. Cepat atau lambat, itu (penataan birokrasi) pasti,” tegasnya usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Damian Lewoleba.

Dia menjelaskan, penataan birokrasi bisa dilakukan menyeluruh mulai dari eselon empat, tiga dan dua. Kata dia, tidak boleh ada struktur dalam pemerintahan yang kosong karena kekuatan kinerja ada di struktur birokrasi.”Ketika ada satu struktur lowong, kita tidak bisa menilai yang ada di atas lagi. Penataan birokrasi nomor satu,” tandasnya.

Langoday akan menghidupkan kembali Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) yang selama ini dinilainya mati suri. “Saya akan hidupkan kembali peran para asisten sehingga Sekda bisa leluasa. Dan Sekda jadi tukang masak yang paling ahli di situ. Keputusan terakhir ada di saya. Tapi mereka yang harus mengelola semua ini,” tegasnya.

Masih dalam urusan penataan birokrasi, Langoday menyebutkan dirinya akan menata birokrasi secara objektif tanpa ada tendensi dan kepentingan apapun, jadi dia akan menjadikan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil sebagai pertimbangan menata birokrasi.

“Yang kemarin dibuang, di-nonjobkan, saya akan minta Sekda panggil pulang. Mari kita lihat orang dari segi positifnya. Yang dinonjobkan dirangkul kembali,” katanya.

Kedua, mengatasi kelangkaan BBM

Mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini terjadi di Lembata jadi prioritas kebijakan berikut yang ingin dituntaskan. “Pasokan BBM harus lancar,” tegasnya.

Langoday juga memberi sinyal akan memberikan izin operasi kapal transportir SPOB Sembilan Pilar yang didatangkan oleh PT Hikam yang selama ini terkatung-katung di Teluk Lewoleba. “Itu sebenarnya tidak ada halangan karena kita kerja sama dengan Syahbandar dengan semua komponen dan jaminan untuk itu sangat besar,” ujarnya.

Ketiga, Penataan Infrastruktur Dalam Kota Lewoleba

Dia juga akan menuntaskan masalah infrastruktur dalam Kota Lewoleba terutama ruas-ruas jalan dan lampu penerangan jalan umum. “Penataan lorong-lorongnya dengan baik dan lampu jalannya dengan baik sehingga orang datang ke sini ada wajah kotanya,” ujar dia.

Prioritas terakhir (4) adalah penataan kembali infrastruktur Pelabuhan Lewoleba. Langoday menegaskan, pemerintah daerah akan menyerahkan pengelolaan Pelabuhan Lewoleba kepada Kementerian Perhubungan. “Saya akan rapat dengan semua stakeholder. Kami akan memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan Pelabuhan Lewoleba kepada Kementerian Perhubungan,” tegasnya. (pkc/jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *