INOVASI Selesaikan Masalah Lokal dengan Solusi Lokal

oleh -36 Dilihat

Waingapu, mediantt.com – Kehadiran Program INOVASI, kerjasama Australia-Indonesia, di daratan Pulau Sumba, diharapkan membawa perbaikan bagi dunia pendidikan di wilayah itu. Sebab, INOVASI hadir untuk menyelesaikan masalah dengan solusi lokal.

Demikian ditegaskan Provinsial Program Manager INOVASI, Hironimus Sugi, ketika membawakan materi dalam
Media Engagement Program INOVASI, di Hotel Padadita, Rabu (21/2/2018).

Putra Flores Timur ini menjelaskan, untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui Program INOVASI di daratan Sumba, maka dibagi sesuai kebutuhan real di masing-masing kabupaten. Sebab, setiap wilayah di Sumba memiliki persoalan yang berbeda sehingga membutuhkan kecermatan dalam menentukan program yang cocok dan tepat untuk dilaksanakan.

“Program ini baru berjalan pada November 2017 dan akan berakhir pada 2019. Program INOVASI ini menyasar pendidikan dasar yakni SD dan MI dengan fokus pada Literasi dan Numerisasi atau baca, tulis dan hitung (Calistung),” jelas Sugi.

Dia merincikan, fokus Program INOVASI di Sumba Timur, menggunakan pendekatan multi bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa daerah dalam mendukung pembelajaran Iiterasi. Di Sumba Barat, fokus pada manajemen sekolah dalam mendukung hasil pembelajaran.

“Di Sumba Barat Daya kita fokus pada kurikulum dan pembelajaran di kelas dengan target guru BAIK yakni Belajar, Inspiratif, Inklusif, dan Kontekstual. Dan di Sumba Tengah
kita fokus pada literasi dasar,” kata Sugi.

Ia juga menjelaskan, pendekatan yang dilakukan oleh INOVASI adalah berupaya mencari gagasan atau solusi yang berbasis masalah dalam konteks lokal untuk meningkatkan hasil pembelajaran. “Pendidikan harus menjangkau semua yang bersifat inklusi. INOVASI juga bekerja sesuai kebijakan nasional dan kerjasama dengan kabupaten terkait komitmen pendanaan,” tegasnya.

Dia juga mengakui bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi dalam menjalankan Program INOVASI seperti wilayah yang sulit. Selain itu banyak juga guru yang bukan lulusan kependidikan. ”Tantangan lain adalah bagimana kita memastikan isu Literasi bisa masuk dalam penganggaran di daerah,” urainya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumba Timur, Yusuf Waluwanja saat membuka Media Engagement Program INOVASI ini berharap, Program INOVASI mampu memutuskan lingkaran setan yang selama ini menjadi momok di dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Sumba Timur dan daratan Sumba pada umumnya. INOVASI sebagai lembaga yang berbasis pada penelitian diharapkan bisa memberi solusi bagi pengembangan dunia pendidikan.

“INOVASI adalah lembaga yang ditunjuk oleh kementerian pendidikan, bekerjasama dengan Pemprov NTT dan empat Kabupaten di daratan Sumba untuk melakukan penelitian terhadap berbagai persoalan pendidikan di Sumba. Kita berharap INOVASI bisa memutuskan lingkaran setan yang sudah sekian lama mencengkram dunia pendidikan. Kita juga berharap ada kesadaran dari semua pihak terkait persoalan yang ditemui saat penelitian di lapangan,” kata Yusuf.

Yusuf menjelaskan, lingkaran setan yang menjadi momok dalam peningkatan mutu pendidikan di Sumba Timur tidak sebatas pada kompetensi guru semata. Kendala lain adalah rombongan belajar yang tidak sesuai, sarana penunjang kegiatan belajar mengajar yang tidak memadai dan persoalan lainnya. (jdz)