Theo Seran Tefa
ATAMBUA, mediantt.com – Gagasan
Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, tentang internet cepat, ternyata juga menjawab harapan warga di perbatasan Belu dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
“Sebagai warga perbatasan, kami merasa bangga dan mengapresiasi Bapa Menko Airlangga Hartarto yang mencanangkan sebuah program inovatif dan memberikan perhatian serius kepada masyarakat terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dengan program internet cepat, yang dapat membantu meningkatkan ekonomi secara digital,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar DPRS Belu, Theo Seran Tefa kepada mediantt.com, Kamis (1/4/2021).
Ketua Komisi II DPRD Belu ini juga mengatakan, program internet cepat dari Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar ini menjawab harapan masyarakat Belu yang selama ini menanti sentuhan perhatian pemerintah terjadap akses internet cepat.
Karena itu, menurut dia, sebagai anggota Fraksi Partai Golkar berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik internet cepat itu untuk hal-hal positif yang mendorong peningkatan ekonomi keluarga, dan secara khusus bagi masyarakat Kabupaten Belu yang berada di beranda depan NKRI, yang berbatasan langsung dengan negara RDTL.
Sebelumnya, koleganya Manek Rofinus mengatakan, program internet cepat ini ternyata sejalan dengan usulan desa-desa di Kabupaten Belu, untuk memperkuat tower di sepanjang perbatasan Belu dan negara Timor Leste.
“Program bapak Menko Perekonomian ini sudah sejalan dengan kebutuhan masyarakat desa di daerah perbatasan RI dan Timor Leste. Karena itu kita dukung dan melalui fraksi Golkar kita dorong pemerintah untuk mempercepat realisasi program ini,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Belu, Manek Rofinus.
Dia juga mengatakan, program dari Menko Perekonomian ini sebenarnya sejalan dengan keinginan desa-desa yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. “Ide ini sesuai dengan jaring aspirasi masyarakat (asmara) yang dilakukan DPRD Belu dan sejalan pula dengan usulan desa dalam Musrembangdes agar perkuat Tower TELKOMSEL dan operator lainnya di sepanjang perbatasan Belu dan Timor Leste,” tegas Rofinus.
Untuk diketahui, Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan pada konektivitas, termasuk internet, terutama di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Karena itu, menurut Ketum Golkar ini, akan diprioritaskan pembangunan akses internet cepat guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Airlangga menjelaskan, sebagai negara kepulauan, Indonesia memang memiliki tantangan pada konektivitas. Sehingga, menurutnya, hal tersebut harus ditangani secara khusus. “Kita punya daerah yang terdepan dan juga tertinggal, sehingga yang terdepan dan tertinggal ini harus ditangani secara khusus, sehingga mereka secara digital tidak ketinggalan. Karena mereka bisa sangat mengikuti negara sebelah, negara tetangga. Nah, pemerintah kita mendorong daerah yang biasa disebut 3T untuk akses internetnya dipercepat,” ujar Airlangga dalam acara Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang bekerja sama dengan East Ventures, Selasa (23/3). (jdz)