Jadi Ketum, Agung Laksono Nyatakan Golkar Tak Ingin Lagi di KMP

oleh -12 Dilihat

JAKARTA —Agung Laksono terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Jakarta, lewat pemungutan suara pada Senin (8/12/2014) dini hari. Seusai terpilih, dia memastikan partainya tak ingin lagi bergabung dalam Koalisi Merah Putih.

“Munas ini berkehendak (Golkar) tak lagi di Koalisi Merah Putih,” tegas Agung, seusai terpilih. Salah satu wujud dari kehendak itu, sebut dia, adalah dukungan yang akan mereka berikan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang yang mengatus pelaksanaa pemilu kepala daerah tetap digelar secara langsung.

“Perppu kami dukung pemerintah, kami dukung pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla,” ujar Agung. Meski demikian, ujar dia, partainya juga tak serta-merta bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat, koalisi pengusung pemerintah Jokowi-JK.

Tak perlu lagi ada koalisi

“Kami dalam posisi sebagai mitra. Tidak masuk Koalisi Indonesia Hebat. Bahkan kami berpandangan sebaiknya sudahlah tidak usah koalisi-koalisian lagi. Bubarkan saja (koalisi) supaya parlemen tugasnya awasi pemerintah, hak budget, dan awasi UU,” papar Agung.

Sikap yang dinyatakan Agung ini berkebalikan dengan posisi yang diambil kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie yang tetap menyatakan bergabung dengan Koalisi Merah Putih. Sebelumnya, Munas IX Partai Golkar yang digelar di Bali, kembali menetapkan Aburizal sebagai ketua umum partai itu lewat aklamasi.

Pantauan media, pada pemilihan tertutup penetapan bakal calon menjadi calon, Agung lolos menjadi satu-satunya calon ketua umum yang melewati ambang batas 30 persen pemilik suara.

Karena menjadi calon tunggal, Agung ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum terpilih Partai Golkar periode 2014-2019.

Saat pemilihan tertutup di sesi I itu, Agung meraih kemenangan mutlak dengan 147 suara. Total pengguna hak suara yang hadir adalah 294 pemilik suara. Namun, yang menggunakan hak suara hanya sebanyak 292 suara.

“Dengan menghitung angka 30 persen harus memenuhi 97. Dua yang lain tidak memenuhi,” kata Ibnu Munzir, ketua sidang Munas IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (8/12) dini hari.

Suara dua kandidat lain, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Priyo Budi Santoso tidak mencapai 30 persen batas pencalonan. Agus hanya mendapatkan 71 suara, sementara Priyo 77 suara. Dengan begitu, Agung langsung menjadi calon tunggal dan ditetapkan aklamasi. “Dengan perolehan ini, maka Ketua Umum terpilih adalah Bapak HR Agung Laksono,” kata Ibnu.

Terpilihnya Agung disambut para pendukungnya. Tidak lupa, Agus dan Priyo juga memberikan salam atas terpilihnya Agung. “Ini adalah kemenangan Partai Golkar, kemenangan Demokrasi,” kata Agung.   Setelah ditetapkan sebagai Ketum, langsung dibentuk tim formatur untuk menentukan kepengurusan Partai Golkar. Rencananya, hasil Munas Ancol ini juga akan diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada hari ini juga. (kompas.com)