Jalan Amat Buruk, Angkutan ke Pasar Barter Wulandoni Terjungkal, Satu Meninggal

oleh -23 Dilihat

LAMALERA, mediantt.com – Ada berita duka dari Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Lembata. Akibat jalan yang amat buruk, sebuah pick-up yang biasa jadi moda transportasi warga Lamalera ke pasar barter Wulandoni, terjungkal di tikungan Ongaona menuju Krokovolor Lamalera B Sabtu (17/4). Satu warga atas nama Maria Dai Hariona Krova, meninggal di tempat, sementara yang lain luka-luka.

“Telah terjadi tragedi menyedihkan di Lamalera. Masyarakat pun berduka karena sebuah pick-up putih, yang setiap Sabtu menghantar ibu-ibu Lamalera ke pasar barter Wulandoni, terjungkal di tikungan kampung lama Ongaona ke Dusun Krokovolo. Satu warga Lamalera B meninggal di tempat, yang kain luka-luka,” kata Penjabat Kepala Desa Lamalera A, Konradus Bona kepada mediantt.com.

Dilaporkan, pick up dengan muatan penuh, selain penumpang para ibu juga barang hasil belanja dari pasar, tidak bisa mendaki di tanjakan Ongaona. Mobil pun langsung terseret lalu terjungkal ke sisi kanan jalan yang curam. Akibatnya, warga Lamalera B, Maria Dai Krova, meninggal dunia dan yang lain luka-luka.

“Jalan cukup tanjak, mendaki dengan muatan yang sarat. Pick-up terseret dan terjungkal dan mengakibatkan seorang mama meninggal dunia di tempat kecelakaan, sedang 6 orang lainya harus dibawa ke Puskesmas Wulandoni untuk mendapat perawatan serius. Seorang ibu sempat koma beberapa jam tapi akhirnya siuman,” tambah Frans Keraf, warga Lamalera.

Dia juga mengatakan, mama Maria Dai Hariona Krova, yang meninggal di tempat kejadian, langsung dibawah ke Puskesmas untuk dibersihkan sekaligus menjahit bagian kepala yang pecah akibat benturan, lalu diserahkan kembali ke keluarga duka.

Keluarga almarhuma pun dengan lapang dada menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak mempersalahkan siapa-siapa, terutama sopir yang juga pemilik pick up tersebut.

“Keluarga almahruma merasa bahwa ini adalah musibah dan tidak akan mempersalahkan sopir yang adalah juga pemilik kendaraan,” ujarnya.

Sementara itu, sopir dan keluarganya mengaku amat bersyukur karena keluarga korban yang menerima kejadian ini sebagai musibah. Sehingga saat melayat ke rumah duka mereka diterima secara baik. “Keluarga korban iklas menerima kani dan kami juga akan dengan iklas memperhatikan anak-anak yang ditinggalkan oleh mama mereka,” tutur salah satu keluarga pemilik pick up.

Keluarga besar korban berduka dari marga Tanah Krova, Keraf sebagai paman, dan Hariona sebagai anak suku, sangat berterima kasih atas kehadiran keluarga pemilik pick up. Sebab kedatangan mereka untuk turut berduka atas meninggalnya mama Dai sekaligus menjadi keluarga. (frk/jdz)