Jembatan Darurat Putus, Trans Flores Lumpuh Total

oleh -23 Dilihat

Maumere, Mediantt.com – Dua buah jembatan darurat di Kabupaten Sikka putus diterjang banjir bandang, Minggu (2/4). Akibatnya, jalan negara Trans Flores yang menghubungkan 9 kabupaten di Flores lumpuh total sejak pagi hari.

Jembatan darurat yang putus itu yakni Jembatan Wairmetin di Kecamatan Nita yang menghubungkan Maumere-Ende, dan Jembatan Hoder di Kecamatan Waigete yang menghubungkan Maumere-Larantuka. Putusnya dua jembatan darurat ini akibat hantaman banjir bandang menyusul hujan lebat di Kabupaten Sikka sejak Sabtu (1/4) malam.

Jembatan darurat ini dibangun sebagai jalan alternatif karena ada perbaikan jembatan sebelumnya. Kontraktor pelaksana membangun jembatan darurat dari bahan-bahan lokal seperti batang kelapa. Namun hujan lebat yang terjadi beberapa jam saja disusul banjir bandang merobohkan jembatan darurat tersebut.

Pantauan media ini di Desa Hoder, jembatan darurat itu putus karena tebing bagian timur terkikis derasnya banjir bandang. Ratusan kendaraan bermotor terpaksa antri sejak pagi hari. Aparat keamanan bersama warga masyarakat membuat lagi jalan darurat di samping jembatan darurat yang putus, khusus untuk manusia dan kendaraan roda dua.

Kurang lebih sejak jam 10.00 Wita manusia dan kendaraan roda dua sudah bisa melintas, walaupun dengan sangat hati-hati, karena lebar jalan tidak sampai 1 meter. Aparat keamanan dan warga masyarakat membantu memperlancar penyeberangan manusia dan kendaraan roda dua.

Sampai dengan pukul 18.00 Wita, pihak kontraktor pelaksana masih berupaya memperbaiki jembatan darurat yang putus. Sementara itu antrian kendaraan roda empat dan roda enam masih terus terjadi. Ruas jalan ini merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan Maumere-Larantuka.

Arnold, sopir bus Belavista rute Larantuka-Maumere yang ditemui di lokasi kejadian, mengaku sudah antri sejak pukul 10.30 Wita. Dia membawa penumpang dari Larantuka tujuan Maumere. Para penumpang terpaksa diturunkan dan melanjutkan estafet perjalanan dengan kendaraan lain yang menunggu di seberang jembatan.

Sopir bus ini memohon agar kontraktor pelaksana selaku penanggungjawab segera memperbaiki jembatan darurat yang rusak sehingga transportasi bisa kembali normal. Dia berharap kondisi ini jangan dibiarkan terlalu lama, karena sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Dampitus, warga Kewapante yang baru pulang dari kebun di Waigete, mengharapkan kondisi transportasi ini segera normal kembali. Dia berharap dalam 1-2 hari ke depan, kontraktor pelaksana sudah membangun kembali jembatan darurat yang lebih baik, termasuk tahan terhadap hantaman banjir bandang.

Kali Dagemage Meluap

Akibat hujan lebat sejak Sabtu (1/4) hingga Minggu (2/4) pagi, sejumlah kali di berbagai wilayah meluap menutupi badan jalan. Di antaranya Kali Dagemaga di Dusun Koli, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda. Kendaraan roda dua pun terpaksa dipikul warga masyarakat sekitar.

Pantauan media ini di Kolisia, Minggu (2/4) sekitar pukul 10.00 Wita, luapan banjir bandang menutupi Jembatan Dagemage yang terletak di ruas jalan negara. Akibatnya arus transportasi Maumere-Ende melalui jalur utara pun terganggu. Antrian kendaraan terjadi kurang lebih 50 meter jauhnya.

Jembatan Dagemage ini hanya merupakan bentangan rabat beton yang panjangnya kurang lebih 100 meter. Letaknya berada kurang lebih 2 meter ke bawah dari badan jalan. Bagian selatan jembatan langsung sejajar dengan permukaan kali. Sedangkan bagian utara jembatan berada di ketinggian kurang lebih 5 meter dari kali.

Luapan banjir badang ini menutupi badan jembatan kurang lebih setinggi 50 centimeter. Para pelintas jalan terutama yang menggunakan kendaraan roda dua tidak berani ambil risiko untuk melintasi jembatan. Persoalannya tekanan air sangat tinggi, dan bisa saja kendaraan roda dua terempas banjir dan masuk ke kali di sebelah utara.

Agar bisa menyereberang, pelintas jalan pun menggunakan jasa warga masyarakat sekitar untuk menyeberangkan kendaraan. Warga mematok satu kendaraan roda dua dengan harga Rp 20.000-Rp 25.000. Para pengais rezeki ini sudah berada di lokasi sekitar pukul 07.00 Wta.

Camat Magepanda Urbanus Pagan yang berada di lokasi mengatakan setiap kali musim hujan, Kali Dagemage menjadi langganan banjir badang. Dan dampaknya akan menutupi badan jembatan. Pemerintah Kecamatan, kata dia, tidak bisa menginisitifi lebih jauh untuk perbaikan jembatan, karena jembatan tersebut berada di ruas jalan negara yang menjadi kewenangan pusat.

Bobby, salah seorang warga masyarakat menyebutkan sejak pagi dia dan kawan-kawan mengais rezeki dari banjir badang yang menutuip jembatan. Setidaknya sampai dengan pukul 12.00 Wita, warga yang membantu menyeberangkan kendaraan roda dua sudah mendapatkan uang Rp 1 juta, atau berkisar 50 kendaraan roda dua yang sudah diseberangkan. (vicky da gomez)

Ket Foto: Warga masyarakat membantu menyeberangkan kendaraan roda dua, setelah banjir badang pada Kali Dagemage yang menutupi badan jalan dan jembatan, hal ini terjadi akibat hujan besar yang melanda sejak Sabtu (1/4) malam hingga Minggu (2/4) pagi.