KUPANG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) merilis data bahwa, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berada pada peringkat kedua penduduk terbanyak di Indonesia bagian Timur. Jumlah penduduk NTT saat ini, sekitar 4,9 juta jiwa dan terbanyak kedua di kawasan timur Indonesia, setelah Sulawesi Selatan.
Pertumbuhan penduduk di NTT terus meningkat sejak tiga tahun terakhir, dari 2010 naik 1,39 persen, 2011 menjadi 1,98 persen, dan 2012 naik sebesar 2,6 persen.
“Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah berupaya melakukan pengendalian kelahiran melalui penggunaan kontrasepsi,” kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat, (29/7).
Menurut dia, penggunaan alat kontrasepsi di NTT baru mencapai 38,3 persen, sementara pasangan usia subur yang ingin menggunakan KB, tapi belum terlayani sebanyak 15,9 persen dari jumlah penduduk.
Sementara, angka kematian ibu juga masih tinggi yaitu 306/100.000 per kelahiran hidup, dan angka kematian bayi 57/100.000 per kelahiran hidup. “Berdasarkan data itu, NTT dalam mencapai bonus demografi masih sangat membutuhkan perhatian dan kerja keras dari pemerintah,” jelas Lebu Raya.
Ia menambahkan, NTT hampir mustahil meraih bonus demografi, karena gagal menekan tingkat kelahiran pada pasangan usia muda. Untuk memperbesar peluang pencapaian bonus demografi, upaya penurunan kelahiran melalui peningkatan kepersertaan KB aktif bagi pasangan usia subur dilakukan secara stimulant. (*/jk)
Foto : Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya.