Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, ST, MT menegaskan, keberhasilan kerja seorang camat atau pimpinan SKPD bukan terletak pada megahnya gedung kantor, tetapi bagaimana metode dan strategi dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat di manapun bekerja.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Sunur saat memberikan arahan pada acara Peresmian Gedung Kantor Camat Lebatukan, bertepatan dengan memperingati Hari Bersejarah Perjuangan Otonomi Lembata Statement 7 Maret 1954, di Desa Hadakewa, Sabtu, 7 Maret 2020 pukul 15.00 Wita.
Bupati mengatakan, dalam suasana kantor sesederhana apapun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), harus tetap semangat dan optimis untuk berkarya dan mengabdi kepada masyarakat. “Konsep berkarya dan mengabdi adalah Camat dan Kepala OPD bukan berada di belakang meja dalam kantornya yang megah tapi harus berada di tengah masyarakat, melihat permasalahan dan mengambil langka penyelesaian,” tegas Bupati Sunur.
Bupati Sunur juga mengingatkan,
“Bapak-bapak tokoh masyarakat saya sampaikan bahwa para camat dan pimpinan OPD saat ini delapan puluh persen waktu kerjanya berada di desa dan hanya dua puluh persen di kantor. Bapak Ibu tokoh masyarakat yang hadir silakan cek saja ke kantor camat, jika tidak ada di kantor camat di cari tau camat ada di desa mana”.
Ia juga memastikan akan mengecek para camat di setiap wilayah untuk memastikan seberapa banyak pimpinan OPD yang datang di kecamatan dan turun langsung ke desa.
Masih menurut Bupati Sunur dalam arahannya, gedung kantor camat yang berdiri megah ini hendaknya diikuti dengan kemegahan motivasi yang kuat untuk mengabdi dan berkarya untuk masyarakat. “Gedung ini juga menjadi prototipe untuk kantor camat lainnya agar satu model dengan rancangan biaya sama,” tandas Sunur.
Sebagaimana diliput tim Kominfo di lokasi kegiatan, saat tiba di lokasi Kantor Camat Lebatukan Bupati Lembata langsung meresmikan Gedung Kantor Camat, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita di pintu utama dan meninjau gedung tersebut.
Camat Lebatukan Petrus Hare Key, S.IP melaporkan Kantor Camat dibangun dalam dua periode anggaran yakni tahun 2018 dan 2019 dengan total anggaran mencapai Rp. 1.966.000.000. “Atas nama masyarakat kami mengucapkan trima kasih kepada Bupati Lembata yang telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan gedung kantor ini. Pembangunan ini menjawabi kerinduan masyarakat desa Hadakewa untuk memiliki rumah besar yang berdiri di tanah bersejarah dimulainya perjuangan otonomi pada tahun 1954 di Hadakewa,” katanya mengakhiri laporannya.
Pius Tueng Hidalabi, tokoh masyarakat desa Hadakewa, menyatakan, “Saya melihat ke atas di gedung yang megah ini tertulis 7 Maret 1954. Saya teringat akan Bapak Petrus Gute Betekeng dan jajarannya berjuang untuk Otonomi Lembata saat itu. Tuang tuak untuk memulai perjuangan berada di tempat ini dan monument Behing Tuak sudah dibangun dan Kantor Camat juga hari ini diresmikan. Ini sebuah penghargaan buat kami”.
Ia melanjutkan, dengan gedung kantor yang baru, camat dan jajarannya agar termotivasi dan penuh antusias untuk bekerja gelekat lewo tanah. (Kominfo Lembata)