Kebijakan Cegah Covid-19 di TTS Tak Adil, Partai Golkar Harus Bersuara

oleh -20 Dilihat

Ruba Banunaek, SE

SOE, mediantt.com – Sayembara Rakyat Bicara, Golkar Mendengar di Kabupaten TTS mendapat kritik dari rakyat di daerah pedalaman, yang jauh dari pusat ibukota. Rakyat sangat menderita karena adanya kebijakan pencegahan penularan Covid-19 tidak adil karena diberlakukan merata. Padahal tidak semua wilayah di TTS terdampak Covid-19. Karena itu, Golkar harus bersuara.

Itulah keluhan dan aspirasi peserta Sayembara yang disampaikan Wakil Ketua I DPD Partai Golkar TTS, Ruba Banunaek, SE, ketika dihubungi dari Kupang, Rabu (10/3/2021).

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD TTS ini menjelaskan, dari vidio peserta Sayembara, banyak yang menyoroti aspek ekonomi dan pendidikan, dari 10 perspektif yang disarankan. Dari keluhan dan harapan itu, rakyat TTS berharap banyak kepada Golkar di semua tingkatan mendengar dan menjadi perhatian serius untuk disampaikan kepada pemerintah agar kebijakan berkaiatan dengan pencegahan covid-19 itu bisa ditinjau kembali karena ada ketidak-adilan.

“Ada keluhan warga di desa dan kecamatan yang jauh dari Kota Soe, bahwa perlakuan kebijakan mencegah penularan covid-19 berlaku sama. Padahal, covid hanya ada di kota dan sekitarnya, di desa tidak ada. Tapi mengapa kebijakan mencegah penularan covid seperti penutupan pasar dll, berlaku sama. Harusnya hanya pada wilayah yang terdampak covid itu,” tegas Ruba Banunaek.

Ia menjelaskan lagi, akibat kebijakan itu rakyat menjadi susah menjual komoditinya seperti ubi jagung pisang, ayam dll, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibatnya, mereka harus buang uang untuk belanja dan jual ke kabupaten tetangga yang berbatasan dengan wilayah kecamatan mereka.

“Nah, ini kan kebijakan tidak adil yang mereka ungkapkan dalam vidio sayembara itu. Untuk itu Golkar harus dengar keluhan ini untuk disuarakan ke pememerintah,” katanya.

Sementara itu di aspek pendidikan, jelas Ruba, banyak warga yang mengeluhkan kesulitan mendidik anak TK dan SD di masa pandemi dengan sekolah online. Selain karena masalah jaringan internet dan paket data, orang tua juga lebih banyak emosi mengajari anak usia SD dengan sistem belajar jarak jauh itu.

“Karena itu, mereka berharap Golkar bisa menbantu menyampaikan kepada pemerintah agar kebijakan pembatasan untuk pencegahan covid tidak diberlakukan sama di semua wilayah. Cukup di wilayah yang benar-benar terdampak covid-19,” tegas Ruba Banunaek.

Ia juga mengatakan, pekan lalu Dewan Juri TTS telah melakukan penjurian terhadap vidio dari peserta sayembara
dari 32 kecamatan dengan total sebanyak 531 vidio.

“Hari ini (Rabu) Tim Teknis menyiapkan kebutuhan juri untuk proses penjurian tingkat kabupaten dalam penentuan 10 nominator terbaik untuk dikirimkan ke provinsi, selanjutnya dilombakan untuk menentukan 10 juara terbaik dan 5 juara favorit sepropinsi NTT,” jelas Bunanaek, anggota DPRD periode kedua ini.

Sementara itu, Sekretaris Golkar TTS, Yoksan Benu, menambahkan, selain video nominator terbaik, ada juga video favorit yaitu 10 video yang berasal dari Kecamatan Kota SoE dan Amanuban Tengah.

Yoksan juga menyebutkan, dewan juri berasal dari unsur DPD II Golkar TTS, Fraksi Golkar DPRD TTS, wartawan media online dan televisi, juga dokter, dan pendeta.

“Penilaian tingkat kecamatan dilakukan secara online, sementara penilaian untuk para nominator kabupaten dilakukan di sekrwtariat DPD II Golkar TTS,” jelas Yoksan. (jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *