Kelompok Muda Perempuan TTU Panen Raya Hortikultura

oleh -14 Dilihat

Kefamenanu, mediantt.com – Kaum Muda Perempuan di TTU, khususnya di Desa Oabikase, Kecamatan Insana Barat, punya terobosan yang patut diapresiasi. Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Tunas Muda Perempuan, yang selama ini mendapat dampingan dari Komite Green Skill Kabupaten TTU dan Plan Internasional Indonesia Program Area Timor. Hasilnya, Selasa (18/10) lalu, Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes, S.Sos, melakukan panen raya produk holtikultura, yang diproduksi kelompok tani tunas muda perempuan ini.

Panen raya tersebut dihadiri Deputy Program Country Director Plan Internasional Indonesia, Nono Sumarsono, Pimpinan BRI Cabang Kefamenanu, Pimpinan Bank NTT Cabang Kefamenanu, para pimpinan LSM, para pimpinan SKPD Pemkab TTU, Koordinator Tim Inovasi Green Skill TTU, Drs. Melkianus S. Gawu, Camat Insana Barat dan masyarakat Desa Oabikase.

Koordinator Tim Inovasi Green Skill TTU, yang juga Kepala Bidang Sosial Budaya pada Bappeda TTU, Drs. Melkianus Gawu, MM, dalam laporannya mengatakan, pengembangan hortikultura oleh Kelompok Tani Tunas Muda adalah wujud nyata Green Skill Project yang dijalankan oleh Plan Internasional Indonesia dan Komite Inovasi Green Skill TTU. Green Skill Project adalah sebuah program pemberdayaan ekonomi kaum muda terutama kaum muda perempuan. Output yang diharapkan melalui program ini adalah kaum muda perempuan dapat berusaha melalui penerapan pola pertanian ramah lingkungan untuk meningkatkan pendapatannya.

Melkianus juga menyebutkan bahwa saat ini jumlah sasaran Program Green Skill sebanyak 400 orang (sebagian besar kaum muda perempuan) yang tersebar di 15 desa  pada 7 kecamatan di TTU.

Usaha hortikultura yang dikembangkan Kelompok Tani Tunas Muda yang telah siap dipanen terdiri dari 13 jenis tanaman sayur dan buah, yakni tomat, cabe rawit, cabe keriting, cabe besar, terong, semangka, ketimun, paria, labu golden mama, pitcay, kangkung, labu sukini, dan buncis yang dikembangkan secara organik dengan irigasi tetes. Berdasarkan estimasi ekonomis hasil penjualan ke-13 produksi hortikultura yang dikembangkan Keompok Tani Tunas adalah sebesar Rp 183.000.000 sekali panen.

Stevana Tahoni, salah sorang anggota Kelompok Tunas Muda memberikan testimoni bahwa mereka sangat gembira  dan merasa terbantu dengan program green skill. “Melalui program green skill, kami jadi percaya diri bahwa ternyata kami bisa melakukan hal yang tak pernah terbayang sebelumnya dan hasilnya seperti yang bapak-ibu lihat hari ini,” begitu testimoni Stevana.

Sementara itu, Deputy Program Country Director Plan Internasional Indonesia, Nono Sumarsono, mengatakan, Green Skill Project lebih difokuskan kepada kaum muda perempuan untuk mencegah migrasi TKW kel luar negeri, sebab secara nasional, Provinsi NTT dikenal sebagai salah satu sending area TKI/TKW terbesar, baik secara legal maupun Ia billegal dan selalu rentan menjadi korban human trafficking.

Ia berharap, semoga melalui program green skill ini masyarakat dan pemerintah semakin sadar untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak perempuan guna mengaktualisasikan segala potensi dirinya untuk mewujudkan kesejahteraan diri dan keluarganya.

“Saya berharap kegiatan panen raya hasil program green skill pada hari ini dapat membuka mata masyarakat, pemerintah dan semua pihak untuk selalu memberikan kesempatan kepada anak-anak perempuan,” tegas Nono Sumarsono.

Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes, S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Plan Internasional indonesia yang telah memberikan kontribusi nyata membantu pemerintah daerah Kabupaten TTU dalam memberdayakan masyarakat terutama generasi muda.

Alo Kobes juga meminta kepada masyarakat untuk menghormati dan memberikan kesempatan kepada kaum muda perempuan untuk berkreasi dan terlibat dalam pembangunan daerah.

“Perempuan bukanlah sekedar pelengkap dalam tatanan hidup bermasyarakat yang hanya berkutat dengan berbagai urusan domestik. Kaum perempuan dapat berperan lebih bila diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan potensi dirinya. Produksi pertanian hortikultura yang dipanen hari ini adalah buktinya,” katanya.

Karena itu, sebut dia, berilah kesempatan bagi kaum perempuan untuk mengembangkan segala potensi dirinya dengan hal-hal yang positif. Biarkanlah kaum perempuan terutama kaum muda perempuan berkreasi, sebab setiap pekerjaan yang mendapatkan sentuhan citarasa perempuan akan selalu lebih baik dan berkualitas.

“Saya berharap  produk pertanian hortikultura yang dihasilkan kaum muda perempuan ini dapat menginspirasi dan membangkitkan rasa percaya diri serta memotivasi setiap perempuan untuk keluar dari zona nyaman seputar dapur, sumur dan kasur. Perempuan harus dapat menunjukkan kepada dunia bahwa memarginalkan perempuan dan mengabaikan hak-hak perempuan adalah sebuah kesalahan terbesar dalam peradaban manusia,” tegasnya.

Peringatan Hari Anak Perempuan Sedunia tanggal 11 Oktober 2016 yang lalu dan momentum saat ini hendaknya menjadi pemicu bangkitnya semangat kaum muda perempuan untuk menunjukkan eksistensinya dan berperan lebih nyata dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga,” katanya.

Selain itu, Wabup TTU juga meminta anggota Kelompok Tani Tunas Muda untuk terus mengembangkan usaha yang sudah berjalan dalam skala lebih besar. “Saya meminta pihak Plan Internasional Indonesia untuk membekali setiap kelompok dampingannya tidak saja untuk memproduksi tetapi juga hingga pengolahan pasca panen, promosi dan pemasaran,” tegasnya.

Panen raya itu merupakan bagian dari kegiatan peringatan Hari Anak Perempuan Sedunia. Seremoni panen raya tersebut juga dimeriahkan dengan tari-tarian dari siswa dan siswi SDN Sanam serta bazar produksi hortikultura kelompok Tunas Muda. (hms/jdz)

Ket Foto : Wakil Bupati TTU dan Deputy Program Country Director Plan Internasional Indonesia meninjau bazar produk hortikultura Kelompok Tani Tunas Muda Perempuan Desa Oabikase.