Melki Laka Lena
JAKARTA, mediantt.com – Pemecatan terhadap 249 tenaga kesehatan (nakes) non ASN oleh Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit, terus memantik protes dan tanggapan. Pihak Kementerian Kesehatan RI ikut buka suara. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, pun turut memberikan tawaran solusi.
Untuk diketahui, sebanyak 249 tenaga kesehatan (nakes) non aparatur sipil negara (ASN) dipecat oleh Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit. Langkah tersebut dilakukan usai tenaga kesehatan melakukan unjuk rasa untuk menuntut kenaikan gaji.
Aksi unjuk rasa tersebut sebelumnya dilakukan di Kantor Bupati Manggarai pada 12 Februari 2024 oleh 300 tenaga kesehatan. Mereka datang menuntut perpanjangan Surat Perintah Kerja (SPK) dan meminta kenaikan gaji agar setara upah minimum kabupaten (UMK).
Dikutip dari detikHealth, Kemenkes menyebut bahwa proses pengangkatan tenaga kesehatan merupakan kewenangan dari daerah. Hal ini dilakukan berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan anggaran dari pemerintah setempat.
“Ini merupakan kewenangan daerah terkait pengangkatan nakes karena tergantung kebutuhan, prioritas, dan ketersediaan anggaran. Ada pertimbangan dari sisi evaluasi kinerja ataupun efektivitas nakes yang mungkin terlalu banyak,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Jumat (12/4/2024).
“Selain itu, gaji yang dibayarkan tidak sesuai sehingga pertimbangan-pertimbangan ini diambil. Untuk menyesuaikan dengan kondisi tersebut, tetapi diiringi dengan kinerja yg diharapkan,” sambungnya.
Nadia menuturkan, pihak Kemenkes telah menetapkan standar nakes di puskesmas dan rumah sakit seluruh Indonesia. Standar itu diharapkan dapat dipenuhi oleh daerah agar layanan pada masyarakat dan kesejahteraan nakes bisa terjaga.
“Kemenkes sudah membuat standar nakes di puskesmas dan rumah sakit, dan diharapkan dapat dipenuhi oleh daerah. Sesuai dengan tahapan kemampuan daerah,” tandasnya.
Tawarkan Solusi
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, juga mengatakan, pihaknya tengah mencarikan solusi agar para nakes itu bisa kembali bekerja. Kata dia, komunikasi dengan para pihak di Pemda, Bupati dan Kadis Kesehatan di Manggarai, terus dan sedang dilakukan. “Semoga ada solusi agar teman-teman nakes ini bisa pulihkan dan bisa diperbantukan lagi sebagai bagian dari pelayanan publik di sektor kesehatan yang bisa diaktifkan lagi,” tegas Melki Laka Lena.
Ketua Golkar NTT ini mengaku mendapatkan informasi dari teman-teman di lapangan bahwa nampaknya ada hal yang harus di selesaikan melalui musyawarah mufakat, dan tentu, kita mendorong agar ada pembicaraan yang lebih konstruktif antara Pemda dengan teman-teman perwakilan dari para nakes ini, sehingga ada titik temu, ada solusi terbaik.
“Kita berharap nanti, masing-masing pihak bisa bergerak ke tengah untuk mencari solusi agar para nakes ini bisa kembali bekerja dan itu disesuaikan dengan catatan dari Pemda yang perlu diperhatikan para nakes. Tapi prinsipnya, para nakes ini bisa kembali bekerja dan membantu melayani masyarakat di Manggarai. Kemenkes RI juga sudah memberi atensi. Kemenkes RI sedang mencari cara agar ini semua bisa di selesaikan dengan baik,” tegas Melki Lake Lena. (jdz)