Maumere, mediantt.com – Delapan siswi Kelas 3B SDI Madawat, Maumere, Rabu (15/3) sekitar pukul 12.00 Wita, terpaksa dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD TC Hillers Maumere. Mereka diduga keracunan setelah mengonsumsi biskuit jenis Roma Kelapa yang sudah kadaluarsa.
Disaksikan mediantt.com, korban keracunan dibaringkan di tempat tidur dan mendapat perawatan dari petugas medis. Mereka diberi susu dan sejumlah cairan lain. Ada siswi yang terpaksa mendapatkan suntikan. Sejumlah guru dan orang tua murid pun terlihat di ruangan UGD.
Rilis Vera, salah seorang siswi, mengaku sempat mengonsumsi dua potong biskuit Roma Kelapa. Biskuit dimakan beramai-ramai bersama 7 temannya. Kurang lebih setengah jam kemudian, dia merasa pusing dan mual.
Beberapa temannya yang ikut mengonsumsi biskuit tersebut juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka pun segera melapor kepada Bernadetha de Rosary, Wali Kelas 3B. Sekolah mengambil kebijakan segera membawa para siswi ke rumah sakit.
Bernadetha de Rosary menjelaskan, pada istirahat pertama sekitar pukul 09.10 Wita, seorag murid bernama Reva menunjuk satu bungkus biskut Roma Kelapa. Guru Bahasa Indonesia ini pun mengambil beberapa potong. Dia sempat makan satu potong, dan lainnya dia bagikan kepada rekan guru.
“Kami makan bersama-sama di ruang kelas. Saya ambil beberapa potong dan bagi ke rekan guru yang lain. Terus anak-anak 8 orang ini juga makan sama-sama. Waktu pelajaran terakhir, anak-anak mengeluh perut sakit, pusing, mual. Dan yang megeluh ini semuanya mengaku makan biskuit,” jelas de Rosary.
Menurut keterangan sejumlah korban, biskuit tersebut sudah dalam keadaan lembek. Tapi mereka sama sekali tidka menaruh curiga kalau biskuit tersebut sudah kadaluarsa. Setelah dimakan, biskuit tidak lagi renyah sebagaimana biasanya. Bahkan, kata de Rosary, rasanya sudah pahit.
Setelah ditelusuri, ternyata biskuit ini berasal dari sebuah toko dengan initial RM. Biskuit ini dibawa Willy, pekerja pada toko tersebut. Willy yang ditemui di UGD RSUD TC Hillers mengatakan, ada dua bungkus Roma Kelapa kadaluarsa yang hendak dibuang pemilik RM. Namun dia mengambil satu bungkus dengan alasan untuk makanan babi.
Selasa (14/3), dia membawa pulang Roma Kelapa ke rumah. Sampai di rumah, Willy menaruh satu bungkus Roma Kelapa kadaluarsa itu di dapur. Setelah itu dia melaukan aktifitas pekerjaan yang lain, dan sudah tidak ingat lagi dengan biskuit kadaluarsa yang ditaruhnya di dapur.
Ternyata biskuit tersebut, dibawa anaknya Reva, ke sekolah pada Rabu (15/3). Reva yang ketakutan mengatakan, dia mendapat biskuit itu di dapur. Biskuit tersebut langsung dimasukkan ke dalam tas sekolah. Pada saat istirahat dia pun mengajak teman-temannya menikmati bersama Roma Kelapa tersebut.
Setelah mendapat perawatan, kondisi kesehatan korban pun berangsur membaik. Orang tua pun membawa pulang anak-anaknya. Beberapa orang tua meminta pihak keamanan untuk melakukan razia terhadap barang-barang kadaluarsa. Mereka berharap barang yang sudah kadaluarsa segera dimusnahkan.
Beberapa petugas keamanan dari Satuan Rekrim Polres Sikka yang mendengar informasi ini langsung mendatangi RSUD TC Hillers Maumere. Mereka mengambil keterangan dari sejumlah pihak untuk mendalami dugaan peredaran barang-barang kadaluarsa secara bebas di Kabupaten Sikka. (vicky da gomez)
Ket Foto: Sebanyak delapan siswi SDI Madawat Maumere keracunan setelah mengonsumsi biskuit jenis Roma Kelapa. Mereka pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.