Anggota FPG DPRD TTS, Laurens Jehau, memantau kios yang terbakar.
SOE, mediantt.com – Jumat (16/4) sekitar pukul 20.15 Wita, kios milik Halima, di Pasar Inpres (Paris) Soe, TTS, terbakar. Penyebab kebakaran karena nyala lilin yang dibakar pemilik sebelum melakukan sholat taraweh di Masjid Agung Al-iklas Soe.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD TTS, Laurens Jehau, yang mendatangi lokasi kebakaran meminta Pemkab TTS untuk membangun sumur bor dan bak penampung di area pasar agar bisa memudahkan pemadaman api.
Keterangan yang berhasil dihimpun, pada Jumat 16 April 2021 sekitar pukul 20.15 wita, terjadi kebakaran kios milik Halima yang menjual pakian, sendal, sepatu dan peralatan sekolah berupa alat tulis menulis dan buku, di Pasar Inpres Soe.
Menurut keterangan Wahyudi, keponakan pemilik kios, sudah sekitar 2 bulan kios tidak dibuka karena pemilik sakit dan keadaan pandemi Covid-19. Pemilik kios hanya datang untuk melihat kios dan barang yang ada di dalam kios.
“Tapi sebelum melaksanakan sholat taraweh di Masjid Agung Al-iklas Soe, pemilik kios menyalakan 1 buah lilin di dalam kios, karena ada pelihara ayam di dalam kios 5 ekor untuk menerangi ayam tersebut. Pukul 20.15 wita, api mulai menyala dari dalam rumah dan terlihat asap diatap kios sehingga masyarakat di sekitar pasar berteriak dan memukul tiang tanda ada kebakaran. Saat itu masyarakat sekitar membantu memadamkan api dibantu dengan mobil pick up yang menjual air di dalam pasar,” jelas Wahyudi.
Pada pukul 20.26 wita mobil tangki air milik Timor Megah datang membantu menyiram dan api berhasil dipadamkan. Barang-barang kios pun berhasil diselamatkan dibantu oleh warga, anggota Patroli Polres TTS, anggota Banser TTS dan anggota Sat Pol PP.
Namun, menurut pengakuan pemilik kios Halima, pada Jumat pagi pukul 08.00 wita, ia membuka kios sampai pukul 17.00 wita. “Saya tutup kios untuk sholat magrib di belakang pasar. Dalam kios saya pelihara ayam 5 ekor. Setiap Senin sampai Kamis, saya pergi melihat kios dan biasanya saya bakar lilin untuk menerangi ruangan di dalam kios. Tapi hari ini saya tidak menyalakan lilin di dalam kios karena saya kembali ke rumah pada pukul 17.00 wita, dimana cuaca masih terang sehingga tidak menyalakan lilin,” jelas Halima.
Ia juga mengatakan, pukul 20.15 wita mendapat kabar bahwa kiosnya sudah terbakar. “Saya tidak tahu apa saja yang terbakar karena belum mengecek barang-barang apa saja yang berhasil diselamatkan,” katanya.
Anggota FPG DPRD TTS Laurens Jelahu pada pukul 21.23 Wita, datang ke TKP melihat kebakaran tersebut. “Saya akan sampaikan kepada pemerintah agar membuat bak penampung dan sumur bor di lingkungan pasar agar bila ada kebakaran di Pasar Inpres Soe dapat segera mungkin dibantu. Dinas Sosial dan BPBD TTS dapat mendata kerugian dan agar bisa membantu korban kebakaran apalagi pada masa menjelang bulan Suci Ramadhan,” kata anggota komisi II ini. (jdz)