Kupang, mediantt.com — Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menunjukkan komitmen yang serius terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu di Indonesia, termasuk NTT. Karena itu, keluarga miskin di Indonesia, termasuk 420 ribu kepala keluarga (KK ) miskin di NTT, akan mendapat ‘gaji’ dari Pemerintah sebesar Rp 200 ribu per bulan.
“Keluarga miskin di Indonesia termasuk NTT mendapat “gaji” dari pemerintah sebesar Rp 200 ribu perbulan. Ini sebagai wujud dari program Jokowi-JK dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Sekitar 420 ribu keluarga miskin di NTT telah terdata untuk mendapat program ini,” jelas Spesialis Komunikasidan Hubungan Luar Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (kTNP2K), Regi Wahono dalam konferensi pers di On The Rock Hotel, Kupang, Jumat (21/11/2014).
Ia mengatakan, bantuan tunai Rp 200 ribu perbulan kepada keluarga kurang mampu adalah program simpanan keluarga sejahterah yang akan diberikan dalam bentuk rekening simpanan.
Ini merupakan perbaikan dari mekanisme pemberian bantuan bantuan tunai dalam bentuk bantuan langsung masyarakat (BLM) yang diberikan sebagai bagian dari kompensasi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak tahun 2013 lalu.
“Besarannya Rp200 ribu untuk setiap keluarga perbulan. Untuk bulan November dan Desember 2014 ini akan dibagikan sekaligus. Kita harapkan masyarakat tidak perlu mengambil semua tetap mengambil sesuai dengan kebutuhan mendesak,” katanya.
Menurutnya, program peningkatan kesejahteraan masyarakat ini secara bertahap diberikan kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu di Indonesia, termasuk sekitar 420 keluarga di NTT.
Program ini, lanjutnya dimulai dengan pemberian simpanan keluarga sejahterah melalui rekening simpanan uang elektronik kepada 1 juta keluarga di Indonesia termasuk 12 ribu keluarga di Kota Kupang, Kartu Indonesia pintar bagi 160 ribu anak usia sekolah seindonesia dan sekitar 600 anak usia sekolah di Kota Kupang, dan Kartu Indonesia Sehat bagi 4,5 juta orang termasuk sekitar 65 ribu warga Kota Kupang,” jelasnya.
Dijelaskannya, ada empat kartu yang akan dibagikan antara lain, Kartu Keluarga Sejahterah adalah penanda bagi keluarga kurang mampu yang sebelumnya merupakan pemegang kartu perlindungan sosial, kartu ponsel (sim card) yang berisi uang elektronik untuk mengakses simpanan keluarga sejahterah, Kartu Indonesia Pintar sebagai penanda penerima manfaat program Indonesia pintar dan kartu Indonesia sehat sebagai penerima manfaat program Indonesia sehat.
Tentang data yang digunakan, Regi mengatakan, pihaknya menggunakan basis data terpadu hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 lalu yang telah dilakukan pemutakhiran. Pihak menargetkan, program ini akan tuntas di Desember tahun 2015 mendatang.
Chairudin dari PT.Pos Indonesia pada kesempatan itu menjelaskan, pembagian bantuan tunai di NTT telah dilakukan sejak tanggal 18 November lalu untuk warga di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
“Di Kota Kupang sudah dibagikan kepada 628 keluarga yang tersebar di lima kecamatan, dan di Kabupaten Kupang sebanyak 424 keluarga dengan titik pembagian di Tarus, Oesao, Camplong dan masih terus dilakukan pembayaran,” jelasnya.
Cluster Manager Bank Mandiri Kupang, Miduk Sianturi, menjelaskan, untuk kepentingan program ini, system di bank Mandiri telah terintegrasi dengan PT. Pos Indonesia sehingga memudahkan pencairan dana bantuan melalui Kantor Pos Indonesia. Dirinya berharap, kartu ponsel yang diberikan kepada penerima manfaat jangan sampai hilang karena nomor itu sekaligus sebagai nomor rekening penerima manfaat. (st)