Korban Musibah KM Wihan Sejahtera Tiba di Ende

oleh -16 Dilihat

Ende, mediantt.com — Sebanyak 11 korban termasuk yang salah satu yang mengalami patah kaki akibat tenggelamnya KM. Wihan Sejahtera di Surabaya, tiba di Ende, Rabu (18/11), sekitar pukul 13.30 Wita, dengan menggunakan Pesawat Kalstar. Para korban dari berbagai daerah tersebut disambut Pemerintah Daerah Kabupaten Ende yang diwakili Asisten I.

Disaksikan mediantt.com di Bandara H. Aroeboesman-Ende, korban yang baru turun dari pesawat tersebut sebagiannya terlihat menangis. Mereka langsung diarahkan petugas bandara menuju ruang VIP. Mereka disambut Asisten I Ende, Martinus Satban, Dinas Perhubungan, dan beberapa petugas PT. Wihan Sejahtera termasuk keluarga korban. Mereka berpelukan sambil menangis.

Martinus Satban mengungkapkan puji syukur kepada Tuhan karena korban KM Wihan Sejahtera terselamatkan. Ia berharap korban dan keluarganya tetap tenang dan tidak mengingat kembali peristiwa tersebut. “Korban jangan ingat kembali kecelakaan itu. Kita syukuri karena semua bisa selamat,” ujar dia.

Saat itu Pemkab Ende memberi sumbangan berupa bahan makanan dan pakaian kepada korban, dan juga membiayai semua akomodasi dan transportasi korban hingga ke alamat masing-masing. “Khusus untuk luar Ende, kami akan komunikasi dengan Pemda masing-masing. Kami harap agar tetap tenang,” pesan Asisten kepada korban.

Data yang diterima, korban yang telah tiba di Ende antara lain, Mahya asal Ende, Suwenty (Ende), Fadlin Adam (Ende), Ikstian Bob (Ende), Junaidin (Ende), Jufianus Rawo (Ende), Melians Rupa (Ende), Ana Maria (Ende), Suryanti (Borong, Manggarai Timur), Mikhael Lado (Ndora, Nagekeo), Maria Infio Lafa (Bajawa, Ngada),

Masih Trauma

Mikhael Lado, korban asal Nagekeo menuturkan, baru pertama kali mengalami peristiwa pahit tersebut. Ia mengaku sampai saat ini masih trauma dengan kejadian tragis itu. “Saya selalu ingat kejadian itu. Bersyukur tidak di tengah laut. Jujur, saya masih sangat trauma kalau ingat kejadian itu,” katanya.

Ia menceriterakan, sudah dua tahun lebih bekerja di Jakarta. Ia menggunakan travel menuju Surabaya lalu menumpang kapal tersebut untuk kembali ke kampung halamannya. Dua tas pakaian dan ole-ole keluarga serta uang Rp 10 juta hasil keringatnya di tinggalkan di kapal. “Sisa hanya pakaian di badan. Semua barang-barang dan uang saya ada di kapal,” ujar dia.

Meski demikian, ia tetap bersyukur karena selamat. Ia tidak memikirkan tentang barang bawahannya tetapi bagaimana upayanya untuk selamatkan diri dari peristiwa itu. “Kami sempat panik dan gerogi di atas kapal. Masing-masing orang mulai menyelamatkan diri. Ya, syukur kami semua selamat,” ujarnya.

Korban lainnya, Fadlin Adam. Ia mengalami patah pada pergelangan kaki. Menurutnya, saat ia lompat dari atas kapal, kakinya langsung tertimpah pada sayap kapal. Kakinya terjepit dan langsung patah pada pergelangan.

Ayah satu anak ini mengungkapkan, saat itu speedboat Polair Surabaya langsung menghampirinya dan mengangkat dia dari laut. Ia baru merasakan itu saat diatas speedboat. “Patah di laut pas di sayap kapal. Saya baru rasa diatas speedboat milik pol air,” kata Adam, sopir truk Hokky.

Ia mengaku awalnya terjadi benturan yang kuat dan terdengar bunyi yang besar setelah satu jam lepas dari pelabuhan. Para penumpang terlihat panik dan petugas kapal mengumumkan beberapa menit kemudian kapal akan tenggelam. “Mereka langsung bagikan kami pelampung. Kami diarahkan ke sisi kanan dan turun melalui tali. Saya juga masih trauma dengan kejadian itu,” katanya.

Seperti diberitakan, Kapal Rool On-Roll Off (RoRo), KM Wihan Sejahtera, yang dinahkodai Kapten Asep Suartono tenggelam di Perairan Teluk Lamong, Surabaya, pada Senin (16/11) pagi. Ratusan penumpang termasuk kru kapal selamat. (ian bala)

Ket Foto : Salah seorang korban KM Wihan Sejahtera asal Ende sedang menangis setelah turun dari pesawat Kalstar di Bandara H. Aroeboesman Ende.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *