Kritisi Proyek Asal Jadi, Fraksi Kebangkitan Nurani Surati Bupati Alor

oleh -10 Dilihat

Kalabahi, mediantt.com – Harapan masyarakat di pelosok Kabupaten Alor untuk menikmati proyek infrastruktur yang berkualitas, ternyata sia-sia. Sebab, proyek fisik di wilayah itu memprihatinkan dan tidak mendapat perhatian serius pemerintah. Kualitas pekerjaan seperti jalan dan jembatan di daerah pedalaman sangat buruk.

Penelusuran medianttt.com pada Rabu (4/2/2015), di Kecamatan Alor Barat Daya (Abad), ditemukan banyak proyek bermasalah karena dikerjakan asal jadi. Karena itu, Fraksi Kebangkitan Nurani DPRD Alor menyurati Pemerintah Kabupaten Alor untuk serius memperhatikan proyek fisik yang bermasalah di wilayah itu.

Di Desa Halerman, Kecamatan Abad, ruas jalan yang menghubungkan kampung Hopter-Halerman sudah ambruk. Padahal, proyek jalan yang dikerjakan oleh CV. Gunung Intan itu, baru selesai pelaksanaan dan saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. Kuat dugaan, proyek pembangunan jalan tersebut tidak berkualitas.

Sementara di Desa Tribur pun demikian. Jembatan yang menghubungkan Buraga-Matera belum 100 persen selesai. Karena dari kedua ujung jembatan tidak diisi tanah untuk dicor dengan semen, sehingga terlihat ketinggian. Jika pengendara mobil yang melintasi jalur tersebut, pemilik mobil harus ekstra hati-hati melewati jembatan. Tidak saja itu, para buruh yang mengerjakan jembatan itu pun tidak dibayar upahnya. Bahkan, material warga setempat juga belum dibayar oleh CV Embun Pagi hingga saat ini. “Kami sudah selesai kerja pada bulan Desember 2014 lalu. Namun sampai saat ini upah kami belum dibayar. Kontraktor janji nanti baru bayar, tapi belum juga, jadi kami sita mesin molen sebagai jaminan sementara,” cerita salah seorang buruh yang meminta namanya tidak ditulis.

Dari beberapa kejanggalan fisik proyek tersebut, Fraksi Kebangkitan Nurani DPRD Alor kemudian menyurati Pemkab Alor. Sebelumnya, Fraksi Kebangkitan Nurani yang diketuai oleh Djoni R. Duka dan Sekretaris, Paulus Buce Brikmar, juga melayangkan surat kepada pimpinan DPRD terkait proyek asal jadi itu.

Surat yang ditujukan kepada Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, yang tembusannya diterima juga mediantt.com ini, mendesak penyelesaian kegiatan proyek fisik jalan dan jembatan. Selain ituFraksi Kebangkitan Nurani juga menyampaikan beberapa hal yang ditemui, bahwa berkaitan dengan persoalan mendasar dan mendesak yang telah disampaikan dalam Paripurna Pra Penetapan APBD Murni 2015, namun dalam pengamatan fraksi, semua hal yang dimaksud sama sekali tidak masuk dalam penetapan, untuk dialokasikan sejumlah anggaran untuk perbaikan sesuai keluhan dan tuntutan kebutuhan masyarakat pada wilayah-wilayah tersebut.

Pada poin terakhir, surat fraksi tertanggal 4 Februari 2015 ini menegaskan, proyek ini justru menimbulkan masalah bagi sebagian masyarakat di Desa Tribur. Mereka menuntut hak, tapi justru dipolisikan oleh kontraktor. Hak yang dituntut ialah pengambilan material (batu, pasir dan kayu) termasuk tenaga kerja yang belum dibayar.

Pihak CV Gunung Intan selalu mengelak untuk bertemu Wartawan. Konsultannya, Frit Malaikosa, ST, juga tidak bisa dikonfirmasi media ini dengan alasan masih sibuk dengan urusan gereja. (joka)

Kete Foto : Tampak ruas jalan yang menghubungkan Hopter-Halerman sudah ambruk akibat hujan deras beberapa waktu lalu. Dari kondisi ini, diduga kualitas pekerjaan tidak kuat.