Frans Sarong
KUPANG, mediantt.com – Berita utama Kompas (cetak) hari ini, Senin (12/12) memublikasikan hasil survei Litbang Kompas (29/11-4/12/2023), dengan elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 persen, AMIN 16,7 persen, dan Ganjar-Mahfud 15,3 persen; memantik tanggapan positif dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar NTT, Frans Sarong.
Kepada mediantt.com, Senin (12/12/2023), pensiunan Wartawan Kompas ini mengatakan, khusus bagi kubu Prabowo Gibran, hasil survei ini sebaiknya tidak hanya direspons dengan sikap gembira, tetapi harus pula dengan sikap waspada.
“Alasannya, tentu hasil survei Litbang Kompas ini sebagai berita yang menggembirakan. Sebab elektabilitas pasangan usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM): Prabowo – Gibran berjarak lumayan jauh dengan dua pasangan pesaingnya,” kata Wakil Ketua Golkar NTT Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) ini.
Menurut Caleg DPRD NTT dari Dapil NTT 4 (Manggarai Raya) ini, Prabowo – Gibran menempati posisi teratas dengan raihan 39,3 persen. “Capaian itu berjarak 22,6 persen dengan pasangan AMIN, atau berjarak 24 persen dengan pasangan Ganjar – Mahfud,” katanya.
Dia menegaskan, capaian elektabilitas Prabowo-Gibran seturut survei Litbang Kompas ini, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hasil survei lembaga survei lainnya. Karena Prabowo – Gibran selalu keluar sebagai yang paling unggul.
“Yang agak mengejutkan, posisi runner up-nya. Rilis sejumlah lembaga survei lain sejauh ini menempatkan pasangan Ganjar – Mahfud di posisi runner up. Berbeda dengan survei Litbang Kompas yang menunjukkan hasi berbeda. Pasangan AMIN naik ke posisi runner up (kedua), menggeser pasangan Ganjar – Mahfud ke posisi ujung (tiga),” tegas Frans Sarong.
Tetap Waspada
Dia menambahkan, meski pasangan Prabowo – Gibran dengan elektabilitas unggul berjarak jauh, namun hasil survei Litbang Kompas ini mesti juga direspons dengan sikap waspada. Kata dia, memang raihan Prabowo – Gibran (39,3 persen) tetap unggul 7,3 persen dari gabungan elektabilitas AMIN dan Ganjar – Mahfud (32 persen).
“Jika elektabilitas ini terus bertahan, maka Pilpres dipastikan dua putaran. Dengan demikian, poin yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan kubu AMIN dan Ganjar – Mahfud berkoalisi, apalagi masih ada 28,7 persen pemilih bimbang,” kata Frans Sarong.
Karena itu, sambung dia, menghadapi gambaran elektabilitas seperti ini, maka kubu Prabowo-Gibran harus tetap berjuang keras. “Menang Satu Putaran harus sungguh digelorakan menjadi tekad bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Koslisi Indonesia Maju (KIM),” imbuh Frans Sarong.
Seperti diberitakan harian Kompas edisi Senin 12 Desember 2023, jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di urutan pertama.
Berdasarkan survei yang berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 itu, Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 39,3 persen. “Pasangan Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden,” tulis peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, dikutip dari Harian Kompas, Senin (11/12/2023).
Ia mengungkapkan, Prabowo-Gibran unggul baik di pemilih perkotaan maupun perdesaan, serta laki-laki dan perempuan. “Suara untuk Prabowo-Gibran juga lebih tinggi pada hampir semua kelompok pemeluk agama,” tulis Bambang.
Sementara itu, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) ada di angka 16,7 persen. Kemudian, tingkat elektoral capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (GAMA) tercatat 15,3 persen. (jdz)