MAUMERE – Komandan Kodim 1603/Sikka, Letkol. Inf. Zulnalendra Utama bersama Forkopimda, antara lain, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos,M.Si, Komandan Lanal Maumere, Kolonel Marinir Totok Nurcahyanto, Kapolres Sikka, AKBP. Sajimin, S.Ik, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Maumere, Akbar Baharudin, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Maumere, Ibu Consilia Ina L. Palang Ama,S.H; mengunjungi dan melihat secara langsung barang bukti dan pelaku pengeboman ikan di perairan laut Flores, di Balai Prajurit Mako Lanal Maumere, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Sabtu (222/2020).
Hadir juga Kadiskum Armada II Surabaya Letkol Laut (KH) Sonny, Mayor Laut (KH) Yudiono, Pasop Lanal Mayor Laut (P) M. Ilham Agus, Pasi Intel Lanal Mayor Marinir Ricky Sandro, Kabag Humas Protokol Kab. Sikka, Verry Awales, dan 10 OrangTahanan (Napi).
Danlanal Maumere menyampaikan terima kasih dan apresisasi setinggi-tingginya kepada Bupati Sikka dan Forkopimda yang telah berkenan melihat secara langsung warga Sikka yang merupakan tahanan Mako Lanal Maumere atas kasua pengeboman ikan beberapa waktu lalu.
“Siang ini saya mengunjungi warga saya yang kesemuanya adalah warga Pemana. Sebagian saya kenal betul. Terus terang saya sangat menyesal apa yang telah terjadi sebab Pemana adalah basis perlindungan, basis pengelolaan teluk Maumere,” kata Bupati Robi Idong
Menurut dia, yang namanya mengebom ikan tidak boleh dan dilarang oleh Undang-undang. “Kita telah diskusikan untuk pencegahan terhadap perikanan di Teluk Maumere yang luas dan paling besar di NTT hampir 128 km persegi,” ujarnya.
Ia mengatakan, proses penyelidikan akan berjalan dan bisa memberikan keterangan secara jujur sehingga bupati juga bisa tahu. “Cukup sampai disini saja, jangan ada lagi yang lain, Proses hukum akan terus berlanjut sesuai undang-undang Perikanan. Saya harap untuk semuanya agar bertobat dan jangan lagi melakukan pengeboman ikan. Lebih baik menangkap ikan secara alamiah sehingga terumbu karang dapat terjaga dengan baik,” katanya.
Dandim Sikka saat melihat barang bukti berupa rakitan bom yang dibuat para pelaku menuturkan, “Kalau dilihat bom yang dirakit ini sangat sederhana tidak membutuhkan biaya dan anggaran yang mahal. Tapi apa yang dirakit ini (bom) memiliki daya ledak tinggi dan bisa membunuh ikan baik yang besar sampai pada ikan-ikan kecil karena dapat merusak tatanan ekosistem bawah laut seperti terumbu karang juga akan ikut hancur. Kalau dibiarkan terus menerus maka budi daya perikanan di teluk Maumere perlahan-lahan akan punah. Ini menjadi tanggung jawab kita semua baik pemerintah TNI/Polri dan segenap warga dalam menjaga sumber daya alam dan ekosistem tatanan laut kita,” papar Dandim.
Sementara Kapolres Sikka mengatakan, “Kalau mengebom seluruh pulau itu, maka lama kelamaan ikannya akan punah dan tidak ada, karena tidak ada mata pencaharian lagi. Karena itu Pak Bupati sudah sampaikan dan jelaskan bagaimana mencari ikan dengan cara alamiah dan menjaga terumbu karang. Ini dijadikan pelajaran untuk tidak lagi melakukan pengeboman karena berdampak pada anak cucu kita,” kata Kapolres. (ven)