Lebu Raya Akui, Ternyata Sabu Raijua Bisa Buat Inovasi

oleh -13 Dilihat

MENIA – Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, sepertinya tak percaya dengan apa yang sudah dilakukan Bupati Sabu Raijua, Marthen Luther Dira Tome. Ia mengapresiasi kemajuan besar yang telah dicapai dan bagi dia telah melampaui target dari yang ia pikirkan. Ternyata Sabu Raijua bisa melakukan inovasi dan terobosan.

“Apa yang dikerjakan oleh Pemerintah di Kabupaten Sabu Raijua telah melampau target dari estimasi yang saya pikirkan. Untuk itu, pembangunan yang dilakukan saat ini wajib didukung oleh semua pihak demi tercapainya kemajuan bersama,” kata Gubernur Lebu Raya ketika meresmikan Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Kelurahan Limagu, Kecamatan Sabu Timur, Sabtu (13/8). Gubernur juga berkesempatan melakukan panen garam di Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, juga melihat pabrik air dalam kemasan di Kelurahan Limagu.

Gubernur juga bilang, “Sabu Raijua telah menunjukkan diri bisa dan mampu melakukan berbagai inovasi dan terobosan baru yang kadang sering dianggap sebelah mata oleh orang lain. Saya selalu tekankan pada para Kadis supaya jangan takut untuk melakukan terobosan -terobosan sehingga bisa menciptakan peluang baru,” kata Lebu Raya.

Ia juga berpesan agar Bupati Marthen Dira Tome bisa membuat PT yang akan mengelola tiga pabrik yang ada saat ini. Dengan demikian, pemerintah bisa bagi hasil dan dari hasil tersebut digunakan untuk membangun Sabu Raijua. “Melihat potensi dan hasil yang telah dicapai maka pembangunan Sabu Raijua akan lebih maju dari kabupaten lain di NTT,” kata Lebu Raya.

Gubernur juga secara jujur menuturkan, bahwa dia tdak pernah turun ke Sabu Raijua bukan karena ada persoalan, hanya saja Bupati belum mengundang untuk melihat apa yang sudah dibuat di Sabu Raijua. “Saya tunggu undangan dari Pak Bupati dan ternyata dia mengundang saya untuk melihat sebuah kesuksesan besar. Saya harus jujur mengakui bahwa ada perubahan yang luar biasa di Sabu Raijua,” tegas Lebu Raya.

Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome melaporkan apa yang telah dibuat selama periode pertama dirinya bersama Nikodemus Rihi Heke memimpin Sabu Raijua. “Ini kali pertama Pak Gubernur datang ke Sabu Raijua setelah dulu melantik kami di periode pertama. Untuk ini saya melaporkan apa saja yang telah kami lakukan,” kata Dira Tome.

Menurut dia, dalam mebangun Sabu Raijua, ada banyak keraguan yang terlontar apakah mampu menjadi sebuah daerah otonom yang memiliki martabat. Banyak yang menilai bahwa pembangunan di Sabu Raijua karena ketidak-harmonisan Bupati dengan Gubernur.

“Membangun Sabu Raijua bukan seperti Ku Faya Kun, Jadi maka jadilah. Bukan demikian, Kehadiran bapak Gubernur disini tidak hanya untuk sekadar meresmikan pabrik, tapi ada hikmah lain yakni menepis anggapan bahwa kami tidak rukun dengan pak Gubernur,” kata Dira Tome disambut tepuk tangan masyarakat.

Ia mengatakan, kehadiran pabrik pengolahan rumput laut di Sabu Raijua sebagai upaya pemerintah mendorong para petani rumput laut untuk bekerja lebih giat dan juga menghindarkan mereka dari perilaku tengkulak. Selain itu juga menjadi lapangan kerja bagi banyak pencari kerja di Sabu Raijua.

“Bagaimana mungkin kita hanya menjual rumput laut dengan harga yang murah jika tidak diolah. Dengan demikian maka kami membangun pabrik pengolahan rumput laut sehingga dengan hasil olahan tersebut bisa dijual dengan harga tinggi,” tegas Dira Tome.

Panen Garam

Setelah meresmikan pabrik rumput laut, Gubernur Lebu Raya juga berkesempatan melakukan panen garam di Desa Bodae. Gubernur yang didampingi sejumlah pejabat dari Provinsi ketika tiba di tambak garam sempat berdialog dengan seorang wanita yang menjadi pekerja di tambak garam. Lebu Raya bertanya tentang jumlah produksi per hektar serta berapa lama baru garam bisa di panen.

Gubernur kemudian melakukan panen garam didampingi Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome dan Wakil Bupati Nikodemus Rihi Heke. “Ternyata berat juga ya saat kita kumpulkan garam ini, saya tidak terlalu kuat,” guyon Lebu Raya disambut tepuk tangan masyarakat.

Ia menuturkan, dirinya sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat Sabu Raijua. Untuk itu dia berharap agar apa yang sudah dikerjakan saat ini harus ditingkatkan sehingga bisa mengusir kemiskinan dari NTT.

“Dimana-mana saya selalu omong bahwa kita jangan tangisi panas yang ada di NTT, ingatlah bahwa dengan panas itu, orang di Sabu Raijua bisa hidup dengan garam. Saya sangat memberi apresiasi atas pencapaian ini. Saya juga minta supaya jangan cepat berpuas diri tapi terus melakukan terobosan dan perluasan lahan,” pesan Lebu Raya.

Bupati Dira Tome kepada Lebu Raya menjelaskan, saat ini garam dari Sabu Raijua sudah diangkut ke berbagai wilayah di luar NTT. Dia berharap agar Sabu Raijua turut berperan dalam menekan tingginya kebutuhan garam yang di ekspor dari luar negeri.

“Tapi pada intinya bapak Gubernur bahwa dari tambak garam yang ada kita bisa serap ribuan tenaga kerja. Untuk itu saya sangat berterimakasih kepada bapak Gubernur yang telah berkenan untuk panen garam bersama masyarakat di tempat ini,” kata Dira Tome. (seputarntt.com/jdz)

Foto : Gubernur Frans Lebu Raya memberikan sambutan sebelum meresmikan pabrik pengolahan rumput laut di Sabu Timur, Sabtu (13/8).