KUPANG – Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, mengatakan Pemkab Lembata telah menggagas pengembangan kawasan wisata 9baru di wilayah utara-selatan Nusa Tenggara Timur, yang meliputi Kabupaten Lembata, Belu, Timor Tengah Utara, Alor, dan Kota Kupang.
“Kabupaten Lembata telah menggagas kerja sama lima daerah ini untuk bagaimana membentuk destinasi kawasan wisata baru di wilayah utara-selatan NTT,” kata Thomas saat dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (24/2).
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang itu menjelaskan, kawasan wisata baru yang telah didukung penuh pemerintah dari lima daerah itu, menyasar pengembangan wisata bahari dan darat di wilayah timur NTT.
Pertimbangannya, jelas dia, mengingat untuk wilayah barat sudah ada destinasi unggulan Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, dan daerah lain di Pulau Flores.
“Karena itu, kami coba menarik wisata bahari yang ada di timurnya sebagai daerah tujuan wisata baru karena sudah didukung dengan potensi wisata yang beraneka ragam di laut maupun darat,” katanya.
Menurutnya, daerah-daerah dalam kawasan baru itu sudah didukung beragam potensi, seperti di Kabupaten Alor dengan taman lautnya yang mendunia, dan di Lembata dengan wisata pegunungan dan bawah laut.
Kemudian di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara memilki wisata batas negara (cross border) yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste di Pulau Timor.
“Sementara Kota Kupang yang sudah lengkap dengan sarana dan prasarananya diharapkan sebagai hub,” katanya pula.
Wabup Thomas juga mengatakan, pemerintah daerahnya siap menganggarkan pengadaan Kapal Pinisi pada tahun 2019 untuk mendukung kawasan wisata baru tersebut.
“Kapal Pinisi itu nantinya dimanfaatkan untuk mengangkut wisatawan mengunjungi daerah-daerah kawasan wisata baru tersebut,” katanya.
Ia memastikan, tetap mendorong penganggaran yang cukup setiap tahun untuk pengembangan pariwisata secara bertahap sebagai sektor ke depannya bisa diunggulkan untuk mendukung perekonomian di daerah ini.
Selain itu, ia juga berharap dukungan dari pemerintah provinsi hingga pusat untuk pembangunan infrastruktur pendukung maupun transportasi.
“Seperti layanan penerbangan dari Labuan Bajo ke Lembata, kami memang berharap ada layanan ini dengan tarif yang mudah dijangkau agar arus wisatawan bisa menyebar ke berbagai daerah,” harap dia. (*/jdz)