Lima Kontestan Siap Adu Strategi di Pilkada Lembata

oleh -21 Dilihat

Publik Lembata amat berharap pertarungan menuju Lembata 1 dan 2 tahun depan dapat membuktikan bahwa kekuatan gagasan, kematangan ide, dan keakuratan program sangat ampuh untuk menjungkalkan kampanye-kampanye model usang yang hanya mengandalkan isu primordial dan iming-iming uang. Pertarungan gagasan dan program akan menjadikan pilkada Lembata lebih beradab.

PILKADA Lembata bakal mempertontonkan dinamika politik yang penuh intrik. Ada lima pasangan calon yang siap adu strategi dan kecerdasan meyakinkan masyarakat Lembata untuk bisa dipilih pada Februari 2017 nanti. Empat paket diusung koalisi partai politik, satu paket independen. KPUD Lembata sedang memverifikasi berkas para calon untuk menentukan mana yang lolos menjadi kontestan Pilkada Lembata 2017.

Sejak pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Lembata dibuka pada 21 September lalu, KPUD Lembata telah menerima lima pasangan bakal calon.  Yang pertama mendaftar adalah sang petahana, Eliazer Yantji Sunur-Thomas Lengoday, yang bersandi politik SUNDAY, didukung koalisi Partai Golkar, Nasdem, Hanura, dan PKPI. Di hari yang sama mendaftar pula paket perseorangan, Hanny Chandra-Linus Beseng atau yang disebut paket HALUS.

Di hari kedua, tiga paket lainnya, Yoseph Herman Loli Wutun-Yohanes Vianey Burin, yang punya tagline TITEN, dari koalisi Gerindra  dan PKS, menyusul paket Lukas Witak-Ferdinandus Leu, yang populer dengan tagline WINNERS, diusung kolaisi Partai Demokrat, dan PAN. Dan, yang terakhir adalah paket dari koalisi PDIP dan PKB, Viktor Mado Watun-Muhamad Nasir, yang menyebut sandi paket ini VIKTORI.

Hampir semua kontestan dan para pendukung  serta simpatisan menyatakan akan berjuang keras untuk menang.  Mereka bakal keluar masuk ke setiap pelosok desa untuk meyakinkan masyarakat Lembata agar bisa memilih pasangan calon yang diusung.

Cabup Yance Sunur, yang adalah petahana, tidak sesumbar untuk menang. Tapi timnya selalu tampil meyakinkan bahwa segelintir masyarakat Lembata masih menginginkan Yance kembali berkuasa, terlepas dari buruknya kinerjanya bersama Viktor Mado pada periode pertama. Rakyat yang masih fanatik kepada Yance Sunur, tentu ‘dipelihara’ untuk tetap setia. Hal-hal fatal yang selama lima tahun lalu dilakukan Yance Sunur, sepertinya tak dilihat sebagai malapetaka bagi Lembata. Komunkasi politik yang seharusnya terjalin efektif dengan DPRD, ternyata hingga selesai masa jabatannya, tak pernah akur-solid. Hubungan eksekutif dan legislatif sebagai mitra, praktis macet total. Yance Sunur mengabaikan begitu saja tugas dan tanggungjawabnya kepada rakyat Lembata. Bahkan, hingga purna tugas pun laporan pertanggungjawaban tak pernah dibuat. Sesuatu yang perlu menjadi catatan bagi masyarakat Lembata. Atau rakyat termasuk partai yang mengusung sudah buta dengan fakta ini?

Tapi Yance Sunur tak mau sesumbar untuk menang lagi. “Kita tidak boleh sesumbar bahwa kita akan menangkan pilkada nanti. Kita sekarang konsentrasi untuk bekerja keras mengarahkan masyarakat untuk memilih yang terbaik. Kita punya pengalaman memimpin daerah ini, dan saya yakin masyarakat Lembata tahu itu,” tegas Yenci Sunur di Lewoleba, Jumat (23/9).

Yance juga menegaskan, Lembata saat ini bukan hanya butuh percepatan pembangunan, tetapi membutuhkan lompatan-lompatan yang harus dilakukan agar Lembata menjadi lebih maju. “Saya bersama pak Thomas sudah membuat berbagaI rancangan pekerjaan yang harus kami lakukan jika dipercayakan masyarakat Lembata. Untuk infrastruktur kita targetkan tahun 2018 sudah harus selesai,” tegasnya, dan berkomitmen selama masa sosialisasi dan kampanye nanti tidak akan mendiskreditkan pasangan lainnya. “Kami akan jelaskan kepada masyarakat apa yang sudah dikerjakan dan apa yang mau dilanjutkan,” katanya.

Thomas Ola Langoday menambahkan, jika ada orang, kelompok orang atau pasangan calon yang memulai kampanye menjelekan pasangan lainnya, itulah awal kehancurannya. “Kami sudah berkomitmen untuk menjauhi sejauh mungkin kampanye hitam yang menjelekkan kompetitor. Mari kita bertarung secara jujur, baik dan saling menghargai, karena semua pasangan yang akan maju nanti adalah anak-anak Lembata juga,” katanya.

Cabup Herman Wutun yang lebih familiar dengan TITEN, punya gagasan besar membawa perubahan untuk Lembata. Kalah bertarung lima tahun silam dengan Yance Sunur, menjadi jimat politik untuk merebut kembali kemenangan yang tertunda itu. Herman yang selama ini berkecimpung di dunia koperasi, membawa harapan bagi perubahan Lembata.  TITEN Herman-Vian menawarkan perubahan dalam dua revolusi besar untuk Lembata; Revolusi Mental Spiritual rakyat Lembata dan Revolusi Infrastuktur.  “Orang korupsi karena mentalnya sedang sakit, orang bertindak anarkis dan lain-lain karena jiwanya sakit. Kita mau lakukan revolusi mental spiritual. Sedangkan revolusi infrastuktur, seluruh jalan hingga ke pelosok desa akan diaspal, dengan target tiga tahun pertama. Ini yang akan kita lakukan dari tujuh program strategis yang kita siapkan,” kata Herman Wutun kepada wartawan.

Paket WINNERS juga maju dengan komitmen yang sama; perubahan untuk Lembata yang lebih baik. Paket yang diusung koalisi biru ini juga menjanjikan kecerahan untuk Lembata yang lebih bermartabat. Lukas Witak sebagai mantan birokrat sejati, tahu bagaimana mengelolah birokrasi untuk menggenjot perubahan yang diinginkan WINNERS.

Tentu saja, perubahan itu pun menjadi tekad Viktor Mado Watun, yang diusung koalisi PDIP dan PKB. Dengan pengalaman sebagai wakil bupati bersama Yance Sunur, Viktor Mado tahu apa titik lemah yang harus dibenahi untuk Lembata. “Ya, kita punya pengalaman memimpin, jadi tahu mana yang harus dilakukan untuk Lembata yang lebih baik,” ujar Viktor Mado.

Sementara pasangan perseorangan, HALUS, juga punya visi misi yang sama; membawa perubahan untuk Lembata. Tapi, soal kelayakan paket ini lolos atau tidak, tergantung verifikasi yang dilakukan KPUD; apakah KTP yang disiapkan sesuai regulasi, atau perlu ada tambahan lagi. Kabar dari KPUD Lembata, paket HALUS harus menambah lagi 5.000 Kartu Tanda Penduduk (KTP) pendukung agar bisa lolos menjadi kontestan Pilkada 2017.

Sekrtaris KPU Lembata, Elmandiri yang dihubungi di Lewoleba, Jumat, 23 September 2016 menjelaskan, paket Halus sudah mendaftar di KPU Lembata hari Rabu, (21/9). “Dari hasil veifikasi faktual terhadap berkas dukungan yang dimasukan, jumlah dukungan yang sah hanya 4.741 saja atau kurang 2.500. Sesuai aturan, kekurangan itu harus dikali dua menjadi 5.000 dukungan. Kita sudah sampaikan kepada pasangan ini agar segera menambah lagi 5.000 dukungan sehingga bisa lolos,” kata Sekretaris KPU Lembata, Elmandiri, jumat (23/9).

Menurut Elmandiri, batas waktu pemasukan dukungan itu 4 Oktober 2016. Jika paket Halus tidak bisa memenui kekurangan itu maka paket ini akan gugur dengan sendirinya,” katanya.

Publik Lembata amat berharap pertarungan menuju Lembata 1 dan 2 tahun depan dapat membuktikan bahwa kekuatan gagasan, kematangan ide, dan keakuratan program sangat ampuh untuk menjungkalkan kampanye-kampanye model usang yang hanya mengandalkan isu primordial dan iming-iming uang. Pertarungan gagasan dan program akan menjadikan pilkada Lembata lebih beradab. (jdz)

Ket Foto: Pasangan Cabup dan cawabup, Lukas L. Witak dan Ferdinandus Leu, Pengurus PAN, Pengurus  Demokrat Lembata bersama Komisioner KPUD Lembata foto bersama usai penyerahan berkas Tanda Terima Pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata.