Daya ‘magis’ penuh pesona seorang Marthen Luther Dira Tome terlihat jelas dari tutur katanya yang santun. Aura kepemimpinan yang tegas tampak jelas. Ia tak pernah mengumbar janji. Apa yang dikatakan, pasti dilakukan. Kesan arogan pun amat jauh dari karakternya. Karena itu, banyak yang menyebut dirinya pemimpin tegas bertangan dingin, tapi tetap santun. Sabu Raijua masih berharap pada sosok cerdas seperti Dira Tome lima tahun ke depan.
Menemukan figuritas seperti Marthen Dira Tome sebagai pejabat publik di rimba raya NTT, mungkin bisa dihitung dengan jari. Tak banyak pejabat kita yang tulus mendedikasikan diri pada bidang tugasnya demi kepentingan masyarakat. Ada yang bekerja dengan berbagai trik untuk memperkaya diri. Ada yang menduduki posisi tertentu dengan berbagai kompromi saling menguntungkan (simbiosis mutualisma). Ada yang mendongkrak popularitas dengan segala macam trik yang mengelabuhi publik. Ada yang hanya duduk di belakang meja lalu menunggu laporan bawahan dengan prinsip Asal Bapa Senang (ABS). Tapi tidak demikian dengan mantan Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas PPO NTT, Ir Marthen Luther Dira Tome.
Meski tidak tahu benar mengapa namanya dibubuhi nama keramat tokoh besar Marthin Luther dan Marthin Luther King, Jr, tapi sepak terjangnya memperlihatkan dengan jelas kegigihan dan keuletan memperjuangkan nasib banyak orang. Ia menjadi tokoh reformis, yang tidak menerima keadaan apa adanya. Kemapanan yang dianggap merugikan rakyat, ia dobrak dengan karya nyata, yang akhirnya dirasakan banyak pihak sebagai sebuah pembaruan untuk kebaikan bersama.
Dari riwayat nama tokoh besar yang diberikan kepadanya, Dira Tome merasa harus bekerja total untuk kepentingan banyak orang, terutama di tanah kelahirannya, Sabu Raijua. Disinilah ketegasan sikap sebagai pemimpin sungguh diperlihatkan dengan penuh tanggungjawab. Sosok pemimpin yang tegas seperti Marthen Dira Tome yang dibutuhkan rakyat NTT, khususnya Sabu Raijua. Sabu Raijua bisa maju dan rakyatnya sejahtera di tangan Marthen Dira Tome.
Dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Sabu Raijua ini banyak berkisah tentang perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku. Mulai dari titik nol ia terus belajar dan belajar hingga menemukan kepribadiannya yang sesungguhnya. Kesan sederhana sungguh terasa saat berbincang denganya. Sesekali dia merendah, seakan tak pernah berjasa bagi banyak orang. “Beta kerja sesuai apa yang menjadi tugas saya. Prinsip beta, rakyat harus menikmati dan merasakan apa yang menjadi hak mereka. Prinsip saya berdoa dan bekerja,” tutur Ma Tade, sapaan populer Dira Tome di Sabu Raijua suatu ketika kepada mediantt.com.
Disinilah tergambar jelas, kepribadian dan jiwa kepemimpinan seorang Marthen Luther Dira Tome; bahwa dialah figuritas pemimpin yang tegas. Ia berani menyatakan salah kalau ada kebijakan atau program kerja yang bertentangan dengan kepentingan rakyat. Karena daya kritisnya, kerap ia berada dalam posisi yang mengkhawatirkan. Tapi, seorang Dira Tome tak mundur selangkah. Ia tetap diam dan terus berkarya tanpa kenal putus asa. Ia relah bercucur keringat, air mata dan darah asalkan demi kemaslatan banyak orang. Ini yang sudah dibuktikan dan dirasakan secara luas oleh masyaraat Sabu Raijua dalam periode kepemimpinan lima tahun lalupublik NTT, dalam karyanya selama memimpin PLS NTT, meski hujan kritik dan kecaman selalu menghadang. KIni, semua itu telah ia dedikasikan secara ikhlas untuk tanah kelahirannya, Rai Hawu, sebutan khas untuk Sabu Raijua.
Kini, dalam eskalasi politik yang dramatis di Sabu Raijua, Ma tade tetap tegak berdiri mengajak rakyat Sabu Raijua untuk tetap MANDIRI membangun wilayahnya. Ia pun telah memperlihatkan politik santun dan cerdas, dan rakyat dipastikan masih memilih Ma Tade bersama Nikodemus Rihi Heke (Ma Balla) menjadi Bupati dan Wakil Bupati masa bhakti 2015-2020. Ma Tade telah sukses mengajak rakyat Sabu Raijua untuk merapatkan barisan karena dalam kebersamaan, bisa membawa perubahan dan kemajuan untuk Sabu Raijua yang Mandiri. Selamat memilih bagi masyarakat Sabu Raijua Gunakan hak politik secara cerdas kepada pemimpin yang juga cerdas. (jdz)
