Masyarakat TTS Satu Hati untuk Menangkan Victory-Joss

oleh -14 Dilihat

“Dari dulu Pak Viktor itu sudah tanam kaki di Gereja. Dia banyak membantu tapi tidak mau dibesar-besarkan. Bagi masyarakat yang pernah merasakan sentuhan pak Viktor, maka kami tidak akan bergeser satu jengkal pun dari paket Victory-Joss”.

Oe’ekam, mediantt.com – Di setiap kontestasi politik, TTS sebagai daerah dengan pemilih terbesar di daratan Timor, menjadi penentu kemenangan. Karena itu, TTS menjadi incaran setiap kandidat. Tapi di Pilgub NTT 27 Juni 2018, masyarakat TTS khususnya di Amanauban Timur, menyatakan satu hati dan satu pikiran untuk memenangkan pasangan Nomor Urut 4, Voktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi, yang populer dengan tagline Victory-Joss. Sebab, bagi masyatakat TTS kedua figur ini lebih layak memimpin NTT ke depan.

“Kami di TTS khususnya Desa Oe’ekam, Amanuban Timur, sudah berjanji untuk nekafmese ansofmese (satu hati dan pikiran) untuk paket Victory-Joss,” tutur Yusak Kase, salah satu tokoh masyarakat yang ikut kampanye terbatas Cagub Viktor Laiskodat di Desa Oe’ekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kamis (1/3/2018).

Ia mengatakan, Viktor Laiskodat bukan orang baru bagi masyarakat di TTS. Saat maju DPR RI pun perolehan suara cukup signifikan didapat dari Kabupaten TTS. Dia juga mengungkapkan, Viktor Laiskodat banyak membantu jemaat gereja bukan saja untuk membangun gedung ibadah tapi juga untuk modal usaha dan pelayanan kesehatan melalui Yayasan Viktori miliknya.

“Dari dulu pak Viktor itu sudah tanam kaki di gereja. Dia banyak membantu tapi tidak mau dibesar-besarkan. Bagi masyarakat yang pernah merasakan sentuhan pak Viktor maka mereka tidak akan bergeser satu jengkal pun dari paket Victory-Joss. NTT memang sudah saatnya dipimpin oleh orang muda yang enerjik dan memiliki visi yang jauh ke depan,” ungkap Yusak.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Ruben Nitbani. Sebagai orang Timor, dia mengaku bangga sebab panggung politik lima tahunan untuk Pilgub NTT dihiasi oleh putra dan putri terbaik asal Pulau Timor. Oleh sebab itu, masyarakat harus benar-benar mengenal siapa calon pemimpinnya sebelum nanti menyesal lima tahun kemudian.

“Kami bangga sebagai orang Timor bahwa panggung politik NTT dihiasi oleh anak-anak Timor. Tadi saya dengar apa yang ingin pak Viktor buat bagi NTT, dia mengutamakan pendidikan. Bagi kami itu adalah pemimpin yang punya visi bagimana menciptakan generasi ke depan yang hebat. Kita butuh orang yang cerdas dan berpikir tentang nasib dan masa depan rakyatnya,” tegas Ruben.

Stop Panggil Timor Kouk

Sebelumnya, dalam orasi politiknya Cagub Viktor Laiskodat mengingatkan agar ke depan, tidak ada lagi yang bilang orang Timor Kouk. Stop memanggil Timor Kouk untuk anak-anak dan generasi di Pulau Timor.

Karena itu, menurut Viktor, persiapan Sumber Daya Manusia lewat sektor pendidikan sangat penting untuk menghilangkan stigma yang kurang baik terhadap masyarakat Timor.

“Saya tidak mau lagi ada yang panggil kita Timor kouk. Kita harus lawan stigma kouk yang orang selalu sematkan kepada kita. Oleh karena itu, kita harus siapkan perpustakaan bagi anak-anak di setiap sekolah. Kita harus siapkan guru yang memadai dan buku yang banyak untuk anak-anak baca minimal 2 jam sehari,” kata Viktor.

Viktor menegaskan, menghadapi kontestasi Pilgub 27 Juni nanti, rakyat NTT dan orang Timor pada khususnya harus jeli melihat figur yang sedang berkampanye agar bisa memilih pemimpin cerdas yang memiliki pola pikir bagamana mendesain pendidikan sebagai modal masa depan bagi generasi penerus.

“Masyarakat harus janji jika saya jadi gubernur nanti dan ketika saya turun ke desa lalu ada anak yang tidak baca 2 jam sehari, maka harus push up. Untuk itu orang tua wajib menjaga anaknya untuk membaca. Kita harus didik generasi Timor yang pintar sebab tanpa pendidikan dan pengetahuan yang cukup maka seorang anak akan sulit memiliki masa depan yang baik,” kata Viktor.

Viktor juga berjanji akan membangun pemerintahan yang bersih dan jauh dari praktek korupsi. Bagi dia, membangun NTT membutuhkan orang yang jujur dan tidak rakus agar impian masyarakat untuk hidup layak lewat berbagai pembangunan bisa tercapai. Kata dia, banyak orang pintar di NTT, tapi tidak mampu menahan diri dari godaan untuk memperkaya diri dengan cara-cara yang tidak terhormat dan elegan.

“Kalo rakus dan mata tatutup maka jalan tabrak masuk jurang. Kenapa kita tetap menderita karena hati pemimpinnya tertutup. Banyak orang pintar di daerah ini tapi tidak mampu menahan diri dari berbagai godaan. Anti korupsi itu bukan hanya melekat di mulut tapi harus benar-benar mampu menahan diri dan menempatkan rakyat pada setiap pemikiran sehingga tidak ada celah untuk berbuah hal yang tidak baik,” tegas Pengajar Idiologi di Partai NasDem ini.

Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena mengatakan, NTT membutuhkan gubernur yang punya koneksi kuat di pusat. Viktor dan Nae Soi tidak bisa diragukan lagi soal hubungan dan kedekatan dengan pengambil kebijakan di pusat.

“Kita butuh orang yang punya kedekatan dan koneksi yang luas secara nasional. Pak Viktor bersahabat baik dengan para Menteri bahkan dengan Presiden Jokowi. Ini yang akan memudahkan kita membangun NTT dan TTS pada khususnya,” tegas Melki.

Sementara itu, Senator NTT Iban Medah mengatakan, dari 4 paket calon yang ada, pasangan Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi sangat tepat memimpin NTT ke depan. Dua figur ini sudah selesai dengan diri mereka dan datang hanya untuk mengabdi dan mengabadikan nama baik di Bumi Flobamorata.

“Dari sejarah mereka yang berangkat dari bawah dengan berbagai kesulitan hidup maka dua figur ini sangat luar biasa karena mampu menaklukan getirnya hidup dan menjadi orang sukses. Dua orang ini sukses di dunia bisnis dan politik, itulah kenapa saya bilang mereka adalah figur yang tepat membawa perubahan bagi NTT,” tandas politisi senior ini. (tim media/jdz)