Medah Alihkan 80 Persen Suaranya di Rote Ndao untuk Victory-Joss

oleh -25 Dilihat

INGGUINA, mediantt.com – Politisi senior NTT, Drs Ibrahim A. Medah, punya pengalaman politik yang luar biasa di setiap hajatan. Di setiap kontestasi, baik itu menjadi anggota DPRD NTT maupun DPD RI, perolehan suaranya sangat signifikan di Rote Ndao hingga 80 persen. Karena itu, Senator asal NTT ini mengajak 80 persen pendukungnya itu untuk memberikan suaranya kepada pasangan Victory-Joss, 27 Juni nanti.

Karena itu, sebut Medah, dukungan dan perolehan suara yang pernah diraih pada pileg dan DPD periode 2009 lalu, diberikan kepada Victory-Joss pada 27 Juni 2018. “Saya haral 80 persen suara di Rote Ndao yang pernah dukung saya, mari kita kasih semua untuk Victory-Joss pada 27 Juni 2018,” ajak mantan Bupati Kupang dua periode ini dalam kampanye dialogis Victory-Joss di Desa Ingguina, Kecamatan Rote Barat Laut, Sabtu (10/3).

Medah menegaskan, “Saya pernah punya niat menjadi cagub. Tapi tidak diakomodor. Karena itu, saya melihat dari empat kandidat yang ada, yang punya mimpi sama dengan saya adalah pasangan Victory-Joss. Itulah alasan kenapa saya dukung penuh paket ini, jadi gubernur dan wagub” kata Iban Medah.

Menurut Medah, Victory-Joss sangat beda dengan paket calon lain. Sebab, Victory-Joss memiliki keberanian, kejujuran dan pekerja keras. Dari tiga hal ini, paket ini dipercaya oleh semua jaringan yang dimiliki. “Dengan modal ini paket ini layak kita pilih untuk perubahan bagi NTT,” kata Medah.

Medah juga meminta agar tidak memilih bukan karena euforia tapi memilih jagoan yang jujur, berani dan pekerja keras.

“NTT butuh pemimpin yang luar biasa yang bekerja keras untuk kemajuan NTT,” kata Medah.

Sementara itu, Viktor dalam orasi politiknya mengungkapkan kriteria seorang pemimpin. Pertama, memiliki kekuatan spiritual. “Pemimpin harus kuat terhadap berbagai godaan dan dia harus membentengi diri dengan kekuatan spriritual yang tinggi. Tanpa itu, pemimpin akan mudah tergoda dan jatuh dalam berbagai cobaan,” kata Viktor.

Kriteria kedua, sebut Viktor, adalah harus punya kemampuan intelektual/cerdas. Tanpa kecerdasan yang cukup maka mustahil seorang pemimpin mampu membawa sebuah perubahan. ”Pemimpin itu adalah tempat berkeluh kesah jutaan rakyat dengan berbagai persoalannya. Jika pemimpin tidak cerdas maka mimpi masyarakat untuk sebuah perubahan hanyalah mimpi belaka,” ujar Viktor.

Viktor melanjutkan, kriteria ketiga, pemimpin harus sehat secara rohani dan jasmani. Dengan kondisi wilayah NTT yang luas dan terdiri dari kepulauan, membutuhkan seorang pemimpin yang kuat secara jasmani. “Kalau pemimpinnya tidak sehat bagaimana dia bisa masuk keluar desa untuk melihat kondisi masyarakat,” kata Viktor.

Kriteria keempat, kata Viktor, harus bisa dipercaya dan memiliki koneksi yang luas. Seorang pemimpin harus dipercaya tidak saja oleh rakyat yang memberi legitimasi saat Pilgub tapi juga kepercayaan dari pemerintah pusat maupun para investor. Pemimpin juga harus memiliki koneksi yang kuat secara nasional maupun internasional sehingga mampu mendatangkan unvestor dalam membangun NTT.

“Jika seorang pemimpin tidak dipercaya maka bagimana dia bisa mendatangkan anggaran bagi daerah yang sudah sulit ini. Dan kalau pemimpin tidak punya koneksi maka jangan berharap mampu melakukan percepatan pembangunan. Untuk itu, saya menunggu bapak ibu di Sumba ini apakah memberi kepercayaan pada saya dan pak Josef pada 27 Juni nanti untuk memimpun daerah ini,” tandas Viktor. (jdz)