Medah Pertajam Empat Pilar Kebangsaan di Selatan Indonesia

oleh -12 Dilihat

Rote Ndao, mediantt.com — Anggota MPR/DPD RI, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, terus memberikan pencerahan dengan sosilaisasi empat Pilar Kebangsaan di Bebalain, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Senin (12/4/2015). Apalagi, wilayah itu merupakan daerah terselatan dari NKRI yang berbatasan laut dengan Australia.

Di hadapan 200-an masyarakat dari sejumlah desa di wilayah itu, Ibrahim Medah mengatakan,, jika menjadi orang Kristen yang benar sudah tentu akan mengamalkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan dengan baik dan benar. “Semua ajaran Pancasila sudah diajarkan Tuhan Yesus sejak 2000 tahun yang lalu, sehingga menjadi orang Kristen yang benar maka akan menjalankan Pancasila secara benar,” tegas mantan Ketua DPRD NTT ini.

Ia juga menyoroti sejumlah warga negara Indonesia yang mau bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai dampak dari lemahnya pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. “ISIS sama sekali tidak sama dengan Islam dan perjuangannya   berbeda dengan ajaran agama Islam, sehingga Islam sendiri dengan tokoh-tokohnya menentang keras. Para ulama Islam menentang habis-habisan ISIS sehingga perlu sekali mensosialisasikan empat pilar kebangsaan ini agar dijiwai, dan diamalkan agar tercipta kedamaian diantara masyarakat,” tegas Medah, mengingatkan.

Mantan Bupati Kupang dua periode itu juga menjelaskan, dengan posisi Rote Ndao yang terletak di selatan NKRI kerap menjadi sasaran transit para imigran gelap dari negara-negara lain untuk mencari suaka di Australia. Menjadi kesalahan besar jika para imigran gelap itu ditampung di Rote Ndao.

“NKRI itu dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Rote, tetapi kita menampung para imigran gelap disini, seblum ke Australia mereka akan menjadi mata-mata. Karena itu, perlu diantisipasi perilaku seperti itu supaya semua warga negara menjaga kesatuan agar kita tetap utuh dan kuat. Tidak boleh ada orang yang menjadi provokator bagi bangsa ini. Kekuatan negara ini dimulai dari kita dan pemerintah, dan pemerintah itu dimulai dari kepala desa. Dengan keberagaman kita di bangsa ini maka kuncinya seperti semboyan Rote Ndao Ita Esa, Ita Esa Indonesia,” jelasnya.

Nara sumber lainnya dalam acara itu Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Rote Ndao Max Fio. Dalam paparannya, ia mengatakan, sebagai daerah perbatasan dengan negara lain, warga Rote Ndao harus memahami dengan benar empat pilar kebangsaan. “Jika ada yang merongrong empat pilar kebangsaan kita, maka itu merupakan musuh bersama kita,” katanya.

Menurut dia, jika empat pilar kebangsaan ini dicabut dari kehidupan masyarakat Indonesia, maka habislah bangsa Indonesia. “Negara kita akan hancur dan akan terpecah-pecah, olehnya mari sama-sama menjaga empat pilar ini,” ujar tokoh muda Rote Ndao ini.

Kepala Desa Bebalain Imanuel Ndun mengaku berterimakasih kepada Ibrahim Agustinus Medah yang telah rela menggelar kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan itu di wilayahnya. “Ini menambah semangat nasionalisme bagi kami aparat desa dan masyarakat serta generasi muda,” katanya. (laurens leba tukan)