Medah Sebut Victory-Joss Kapten Yang Tepat untuk Nahkodai NTT

oleh -17 Dilihat

KALABAHI – Politisi senior NTT yang kini anggota DPD RI, Drs Ibrahim Agustinus Medah, punya penilaian rasional tehadap pasangan Viktor Laiskodat-Josef Nae Soe. Medah menyebut pasangan Cagub-Cawagub yang diusung Nasdem, Golkar, Hanura dan PPP ini, sebagai kapten yang tepat untuk menahkodai kapal yang bernama Provinsi NTT.

Pernyataan ini diungkapkan Iban Medah yang kini berbaju Hanura ketika tampil sebagai orator dalam Deklarasi Victory-Joss di lapangan bola Kalabahi, Senin (5/2/2018).

Medah mengatakan, memilih pemimpin itu sama seperti memilih kapten kapal. Jika kapten kapal yang dipilih tidak memiliki keahlian, maka semua penumpang akan tenggelam bersama, sebab dia tidak memiliki kemampuan untuk mengarahkan kapal kepada tujuan yang benar.

“Dua orang ini (Victory-Joss) adalah figur yang luar biasa di tingkat nasional. Seorang kapten harus selalu siaga dan tidak boleh lengah sedikit pun karena ada jutaan orang yang punya harapan untuk tiba di pelabuhan yang sejahtera.” kata mantan Ketua Golkar NTT ini.

Pengurus DPP Partai Hanura ini menuturkan, dirinya juga adalah salah satu calon yang ingin maju, tapi tidak mendapat pintu partai.
“Saya memiliki cita-cita untuk mengeluarkan NTT dari keterpurukan dan itu hanya bisa terwujud lewat paket Victory-Joss. Kita tidak boleh memilih pemimpin hanya karena ikut-ikutan tapi memilih karena mengenal dan mengetahui kapasitas dan kapabilitas seseorang,” kata mantan Bupati Kupang dua periode ini.

Medah menegaskan, Viktor dan Nae Soi adalah figur yang sudah selesai dengan dirinya. Untuk itu masyarakat tidak perlu ragu, mereka tidak akan korupsi karena telah memiliki segalanya.
“Ingat saat ini KPK selalu mengintai orang yang mencuri uang rakyat. Banyak bupati yang sudah ditangkap dan masuk penjara. Mungkin saat ini ada yang masih bisa sembunyi tapi waktu yang akan menjawab itu,” tegas mantan Ketua DPRD NTT ini.

Utamakan SDM

Sementara itu, Cagub Viktor Laiskodat dalam orasi politiknya kembali menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia.
Di hadapan puluhan ribu massa, Viktor mengatakan, NTT memiliki berbagai potensi yang jika dikelola secara maksimal bisa membawa wilayah yang tertinggal ini sejajar dengan daerah lain di Indonesia. Untuk itu, rakyat sebagai pemegang kedaulatan harus memilih pemimpin yang tepat.

Menurut dia, dalam menunjang pembangunan, manusia-manusia NTT harus memiliki sumber daya dan kecerdasan mumpuni lewat berbagai jenjang pendidikan. Jika pendidikannya rendah, mustahil sebuah wilayah bisa berkembang dan akan tetap berada dalam kubangan kemiskinan dan kemelaratan.

“Karena itu kita harus menyiapkan sumber daya manusia itu dengan baik. Pemerintah harus mendesain bagimana semua anak-anak NTT bisa mengenyam pendidikan secara baik hingga ke jenjang perguruan tinggi. Pemerintah harus membangun sekolah-sekolah unggul di mana-mana. Pemerintah harus mengirim anak-anak untuk belajar ke luar negeri sehingga ketika mereka pulang kita sudah punya modal sumber daya manusia yang bisa bekerja dengan baik di berbagai bidang dan bisa menjadi penggerak di desa-desa. Singapura tidak memiliki sumber daya alam yang cukup tapi bisa berkembang dengan pesat karena memiliki sumber daya manusia yang mumpuni,” jelas Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini.

Viktor juga mengingatkan, sebuah daerah bisa bangkit dan berkembang jika pimpinannya tidak tamak. Ketamakan berhubungan erat dengan moral. Jika seorang pemimpin memiliki sifat tamak maka tidak mungkin sebuah wilayah bisa berkembang.

“Sekalipun kami berdua memiliki jabatan politik namun sampai saat ini, jangankan terlibat dalam perbuatan korupsi, isu tentang korupsipun tidak ada pada diri kami. Banyak orang bicara tentang korupsi tapi dia belum biasa mengelola uang. Uang itu adalah akar segala kejahatan yang melampaui rayuan-rayuan lainnya dalam hidup ini. Pemimpin harus tahan uji dari segala macam godaan uang dan harus membiasakan diri untuk makan sesuatu dari haknya sendiri dan tidak tertarik mengambil hak orang lain,” tegas Viktor.

Viktor juga membeberkan berbagai keunggulan di NTT tapi tidak bisa dikelola secara baik untuk kemajuan daerah dan kemakmuran rakyat. Salah satu penyebab adalah tidak tersedianya sumber daya manusia yang cukup baik.

“Kita punya laut yang luas tapi kita tidak punya sumber daya untuk mengelola kekayaan laut yang besar itu. Ikan kita hanya dinikmati oleh orang luar sedangkan garis pantai kita dibiarkan begitu saja dan tidak dimanfaatkan untuk membuat garam,” kata Viktor.

Di bidang pariwisata, kata Viktor, NTT memiliki segalanya. Alam yang indah, budaya yang atraktif tapi tidak dikembangkan untuk menghasilkan pendapatan bagi daerah. Padahal, dengan pengembangan pariwisata maka akan ada lopatan-lompatan yang jauh karena pariwisata memiliki rantai nilai yang mampu menghidupkan masyarakat.

  1. “NTT ini indah dengan budaya yang tidak ada di tempat lain. Ini adalah surga bagi dunia wisata. Untuk itu, kita harus kembangkan potensi ini untuk kemajuan daerah ini. Jika pariwisatanya berkembang maka petani pasti makmur karena dunia pariwisata butuh makan, dunia pariwisata butuh transportasi, butuh akomodasi dan berbagai kebutuhan lainnya.” katanya. (tim media/jdz)